1.

8 0 0
                                    

𓍯"𝑻𝒉𝒆𝒚'𝒓𝒆 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒆𝒅 𝒕𝒐 𝒎𝒆𝒕. 𝑩𝒖𝒕, 𝒘𝒉𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒅𝒆𝒔𝒕𝒊𝒏𝒆𝒅 𝒕𝒐 𝒃𝒆 𝒕𝒐𝒈𝒆𝒕𝒉𝒆𝒓 𝒐𝒓 𝒏𝒐𝒕, 𝒘𝒉𝒐 𝒌𝒏𝒐𝒘𝒔?"𓂃°ᡣ𐭩 . ° .


8 tahun pun berlalu...

Sekarang, Rin duduk di kelas 1 SMA, hari pertamanya ke sekolah. Lelaki itu benar-benar berbeda dari 8 tahun lalu. Bedanya, dia semakin tampan tentunya.

Angin sepoi-sepoi menghembus membuat rambut Rin berterbangan. Memang paling pas jalan kaki kalau udaranya sesejuk ini.

8 tahun berlalu ini, Rin masih belum paham tentang perasaannya pada gadis yang ia temui 8 tahun lalu.

Mereka hanya bertemu beberapa kali sebelum akhirnya ia mendapat kabar kalau gadis itu pindah ke luar negeri. Makin kelamaan, ingatannya dengan gadis itu memudar. Namun, janji mereka senantiasa menempel terus di hati dan pikiran Rin.

Walau terdengar konyol, Rin ingin menepati janji itu sampai mereka bertemu lagi.

Rin menghela nafas panjang, mencoba untuk menenangkan pikirannya.

Cinta? Entahlah. Rin masih belum paham.

Saat ini, pikiran Rin hanya fokus menuju sekolah. Namun, tiba-tiba dari arah samping tembok pembatas ada seseorang yang melompat.

BRUK!

Rin langsung buyar dari lamunannya dan ia terjatuh karena tertindih orang itu. Ternyata seorang gadis, benar-benar mengesalkan. Beruntung dirinya tidak terluka.

Gadis itu berambut lurus burgundy, dengan warna pink dibagian dalam rambutnya, berponi, menggunakan jepit rambut bintang, dan mempunyai pupil berwarna biru langit.

Sekilas, mengingatkan Rin dengan seseorang. Seseorang yang familier.

Gadis itu meringis kesakitan dan langsung berdiri. Jika dilihat dari seragamnya, sepertinya mereka satu sekolah.

Bagus. Sekarang Rin tambah kesal.

"Aduh! Maaf maaf! Aku lagi buru-buru! Kamu gak apa-apa?"

Gadis itu mengulurkan tangannya, ingin membantu Rin berdiri. Netra pun mereka bertemu. Rasanya tidak asing. Namun, Rin langsung menepis tangannya dan berdiri sendiri.

"Cewek gila."

Begitu ia mengatakannya, Rin langsung beranjak pergi. Gadis yang tadi hanya bisa terdiam.

"Cewek gila?! Maksud dia apa?! Benar-benar deh! Huh! Dasar cowok bulu mata!"

Dengan kesal, ia pun langsung melanjutkan perjalanannya menuju sekolah. Ia terus bergumam selama perjalanan.

Namun, mereka berdua merasakan deja vu disaat yang bersamaan.

☆ ★ ✮ ★ ☆

Gadis itu memasuki kelasnya dan mengambil tempat duduk. Ia menghela nafas panjang dan menyandarkan punggungnya ke kursi.

Di hari pertama sekolahnya, ia hampir terlambat karena insiden yang terjadi pagi tadi.

"Kyoko-chan!"

Nama gadis itu Kyoko. Gadis yang membuat Rin jatuh dan buyar dari lamunannya.

Mendengar seruan temannya, Miya, ia hanya berdeham mengiyakan.

"Heh...capek banget ya? Emangnya supir lo kemana?"

"Sakit. Jadinya terpaksa gue naik bus. Bangun kesiangan, udah mau telat, mana tadi nabrak cowok. Bener-bener sial banget hari ini..."

"Hahaha! Bisa-bisanya lo!"

Miya pun duduk di depan Kyoko dan mereka pun berbincang-bincang. Walau Kyoko benar-benar lelah, setidaknya Miya membuat mood nya membaik.

Lalu, ia tiba-tiba mendengar suara para kaum hawa heboh diluar.

"ITOSHI-SAN!!"

"ITOSHI RIN! YA AMPUN!!"

"KAK RIN!!"

Begitulah. Suara itu masih berisik sampai sosok pemuda jangkung memasuki ruang kelas Kyoko. Baru hari pertama saja, gadis-gadis sudah seheboh itu. Memangnya pria rupawan mana sampai membuat mereka berteriak heboh seperti itu?

"HAH?!"

Netra Kyoko melebar. Laki-laki tampan dengan surai hijau tua, netra teal, dan bulu matanya yang lentik. Siapa lagi kalau bukan lelaki yang ia tabrak tadi itu satu sekolah dengannya. Mana lagi dia satu kelas.

Bodohnya, ia tidak menyadari kalau Rin memakai seragam sekolah yang sama dengannya waktu mereka tidak sengaja tertabrak.

"Ya Tuhan....cobaan apalagi ini..."

Dan kalau tidak salah dengar, nama pria itu Itoshi Rin? Seperti tidak asing baginya.

Lelaki itu sadar Kyoko ada di ruang kelas ini. Ia pun menatap tajam sang gadis. Tapi, gadis itu hanya memalingkan wajahnya. Seolah ia tidak pernah bertemu dengan pria itu.

Tatapannya itu benar-benar mengintimidasi. Rasanya ia akan langsung di tikam olehnya.

Lelaki itu mencari tempat duduk kosong. Sialnya, ia memilih tempat duduk di samping Kyoko.

"BANG*ATTTT!!!!!"

Miya benar-benar tidak paham kenapa Kyoko bertingkah seperti ini. Yang pasti, ada sesuatu yang salah dari Kyoko.

Untuk mencairkan suasana, Kyoko menghadap ke Rin dan memperkenalkan dirinya.

"H-hai, aku Misato Kyoko. Salam kenal-"

"Gak minat."

Singkat, padat, dan jelas.

"Aku cuma mau minta maaf karena tadi pagi, Serius deh! Aku gak sengaja! Jadi...siapa namamu?"

Sejujurnya Rin enggan untuk memberitahu namanya. Ya, mungkin setelah dia beri tahu namanya cewek itu akan diam, pikir Rin.

"Itoshi Rin."

"Oh, salam kenal ya, Rin!"

Rin sedikit terkejut mendengar gadis ini langsung memanggilnya dengan nama panggilan. Ya, dia tidak terlalu memikirkan itu, sih.

Kyoko tersenyum manis dan Rin hanya mengangguk. Mendengar namanya, mereka berdua merasakan suatu sensasi. Seperti deja vu.

Atau mungkin nostalgia.

"Kayak kenal..."
begitulah batin mereka berdua.

Mungkin dari sini, cerita mereka dimulai. Atau dimulai kembali?










-TO BE CONTINUED

CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin) -REMAKE EDITION-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang