03:Ingatan asing

89 15 0
                                    

⚠Ini hanya fiksi! Alias tidak nyata! Ada kata-kata kasar! Bahasa menggunakan bahasa baku dan non baku!⚠

'I miss you'

°Happy Reading guys



A

ku diam-diam menyelinap masuk ke sekolah nya para karakter. Huh! Agak susah juga ya, padahal kan cuma mau kasih si Yena doang.

Ketemu! Aku didepan kelas kecantikan sekarang. Astaga, disini semua nya cewek semua dan yang laki-laki hanya ada satu orang, yaitu Janghyun.

"Bapak nya Yena boti atau apa dah? Cowok sendiri di kelas nya."

Aku mengintip di jendela kelas mereka,mereka melihat ku ngga ya? Seperti nya sih ngga. Orang mereka aja sibuk.

"Ssst, Janghyun~ Big papa~"

"Wah! Ada bayi di sekolah!"

Aku melihat Janghyun menoleh ke arah ku, bukan, dia melihat ke arah Vasko. Yap, Vasko tadi yang teriak hingga membuat Janghyun melihat kesini.

"Apa dia anak mu?! Astaga! Dia imut sekali!"

Huh... Boleh ngga sih nih orang ditendang? Aku kesal banget rasanya. Aku sih biasa-biasa saja tapi, jika ketahuan sama guru gimana? Bisa mati aku.

"bukan, kok. Ini... Aku sedang ngasuh anak orang saja, jadi dia bukan anak ku. " ucapku.

"Ah, begitu ya. Tapi, kenapa dia mirip anak nya Janghyun? Anak nya Janghyun lagi hilang loh~"ucap Vasko, tetapi nada nya berbeda. Dia seperti sedang mengidentifikasi ku.

"Benar kah? Haha, aku tidak tahu. Aku-" sebelum aku melanjutkan perkataan ku, tiba-tiba Janghyun memotong ucapanku.

"Kenapa dia bisa bersama mu?"

╰──────༺♡༻──────╯

Pov Normal

[Name] terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa. [Name] melirik Janghyun dan menarik nafas secara perlahan.

"Aku tadi menemukan nya ditaman saat aku sedang olahraga, lalu aku membawa nya jalan-jalan sambil mencari ayah nya. Dan tiba-tiba dipikirkan ku terlintas nama sekolah ini dan kelas mu, jadi aku kesini! Aku tidak tahu apa-apa, sumpah!" bagaikan sedang ngerap, [Name] menjelaskan nya sangat cepat sekali.

"Oh, begitu ya? Boleh tidak, kamu mengasuh nya sampai aku pulang sekolah dulu? Aku masih disekolah soalnya, aku takut ketahuan oleh guru. Aku minta tolong ya. "

"Tentu saja! Aku bawa kerumah ku ya? Tar sepulang sekolah kamu ambil saja dia di rumah ku, ini alamatnya sekalian kamu kenal rumah calon ibu nya Yena." Janghyun tertegun saat [Name] berbicara seperti itu. Apakah dia sedang bercanda atau apa?

Kringgg

"Bel sudah berbunyi tuh, masuk sana. Tenang saja aku akan menjaga Yena, kok. Sekalian latihan jadi ibu nya Yena gitu hehe" [Name] melanjutkan ucapan nya di dalam hati.

╰──────༺♡༻──────╯

Saat ini [Name] sedang mengasuh anak nya Yena, sekaligus latihan jadi ibu sih kata nya.

"Yena, kamu suka petir apa sayang? Biru? Merah? Aduh~ jangan ya sayang~ tapi, kalo udah terlanjur ngga papa deh. "

[Name] membawa Yena ke kasur nya dan menaruh nya dikasur. [Name] mengasih Yena mainan nya dari sih Janghyun.

Tiba-tiba ingatan asing datang begitu saja dikepala nya, yang membuat ia pusing.

_-_

"Ryu, kamu janji bakal balik lagi ke Tokyo?" tanya gadis cantik nan imut.

"Iya dong, masa aku tinggal kamu disini sendirian sih. Tar kamu diambil orang gimana? Kamu itu cuma milik Ryuhei dong ya!" jawab remaja laki-laki itu.

_-_

"Ryuhei telah berbohong kepada mu, dia telah menyukai seseorang disana. "

"Ngga! Pasti kamu bohong sama aku!"

"Terserah, jangan bunuh diri hanya karena sakit hati ya. "

_-_

"Jangan balik ke 'situ' lagi, disini aja ya. "
"Tapi, aku ngga bisa janji. Maaf ya. "

_-_

"Kamu mau pergi lagi? Tar balik lagi ya. "

"Iya, kamu tenang aja ya. "

"Awas aja ya kalo kamu bohong Jay. "

_-_

[Name] terdiam mematung, muka nya pucat bagaikan orang sakit. Ingatan siapa itu? Apa itu ingatan milik tubuh ini? Dibenak [Name] banyak pertanyaan tentang ingatan tadi.

Tiba-tiba [Name]jatuh pingsan, Yena yang tidak tahu apa-apa pun bingung.

Clekk

"[Name] kau ngga ma- [Name]!!!!"

Jiwon terkejut melihat [Name] pingsan, dia mengguncang kan tubuh [Name] berharap jika [Name] hanya sedang bercanda saja.

"[Name] bangun! Jangan bercanda!"

Jiwon mengakat [Name] ke kasur dengan hati-hati, jujur ia sangat khawatir dengan [Name] walaupun dia dan [Name] baru saja semalam bertemu.

Jiwon sudah menganggap [Name] sebagai adik nya sendiri, karena ia hanya anak semata wayang nya orang tua nya.

╰──────༺♡༻──────╯

Di sisi lain, diruang gelap cahaya matahari. Seorang remaja laki-laki berambut pirang, terdiam di tepi kasur sambil memegang satu botol obat? Mungkin.

"Melupakan mu adalah hal yang susah untuk ku"

Setelah mengatakan itu, dia meminum obat nya banyak-banyak. Entah apa yang ada dipikirkan nya itu, yang membuat dia meminum banyak obat.

╰──────༺♡༻──────╯

Clekk

"Udah bangun? Tadi kau kenapa pingsan [Name]?"tanya Jiwon sambil menggendong Yena.

"Entah lah, aku juga tidak tahu." jawab [Name].

Jiwon mendekati [Name] yang terdiam. [Name]tersenyum melihat Yena digendongan Jiwon.

"Wah~ apakah anak ku baik-baik saja?"

"Anakmu? Jangan halu! Dia anak orang bukan anak mu ya. "

"Tapi, sekarang dia anak ku ya. Kau jadi paman nya dan aku mama nya!"

"Gila"

Jiwon melihat [Name] bermain dengan Yena sambil menyebut dirinya mama, Jiwon sedikit geli dengan tingkah nya [Name]. Namun disisi lain, Jiwon juga terhibur dengan tingkah nya [Name].

dulu sebelum [Name]tinggal disini, ia sangat kesepian tinggal sendiri. Kenapa dia tinggal sendiri? Apa orang tua nya telah tiada? No, dia sendiri yang memutuskan untuk tinggal sendiri.

Dia hanya ingin mandiri, dia tidak ingin menyusahkan orang tua nya.

-
-
-
-
-
Tbc guys....

Next?

𝑫𝒓𝒆𝒂𝒎'𝒔//Lookism X windbreaker X ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang