Di salah satu sekolah ternama di kota Busan. Terdapat seorang murid lelaki bernama Jeon Jungkook yang usianya sekitar 13 tahun. Anak lelaki ini duduk di bangku kelas delapan A, tapi seharusnya dia berada di kelas delapan B, hanya saja kelas delapan B sudah penuh jadi ia terpaksa mengiyakan usul sang guru disana.
Iya... Jungkook ini murid pindahan.
Dia pindah sekolah karena orang tuanya harus pindah tempat tinggal dekat dengan kota, karena sekolah Jung yang lama sangat jauh dari rumah Jungkook yang baru. Sempat tidak mau, tapi Jung mengiyakan.
Aneh? Tapi emang iya sih aneh.
Bagaimana tidak. Saat Jung di pindahkan ke sekolah ini, Jung sempat menolak beberapa kali pada orang tuanya. Bahkan Jung sempat memilih ingin Homeschooling dari pada harus masuk ke sekolah yang dia tidak sukai tempatnya.
Tapi tiba-tiba saja keputusan anak lelaki ini berubah saat melihat salah satu murid di sekolah barunya itu. Ya. Jung melihat seorang murid perempuan yang lumayan cantik.
Perempuan itu tengah duduk di ujung sana, tepatnya di depan kelas delapan B.
Kedua mata Jung berbinar, bibirnya mulai melekuk senyum tipis dan nakal saat melihat si puan itu.
"Mi.."
"Kayanya Jung mau deh sekolah disini."
Ucapan Jung jelas membuat kedua orang tuanya terheran. Karena baru beberapa menit ia menolak untuk sekolah disini, tapi tiba-tiba saja Jung mau bersekolah disini.
"Kamu beneran mau, sayang?" tanya Jeora, mami Jung.
Jung mengangguk cepat selagi tersenyum. "Iya mau mi... Jung mau sekolah disini." Anak lelaki itu tengah tersenyum lebar menatap kedepan.
"Kamu serius kan, Jung?"
"Kok tiba-tiba berubah gini keputusan kamu?" kali ini Hanbin yang bicara. Dan Jung pun mengangguk lagi dengan semangat.
"Iya pi.."
"Jung mau sekolah disini."
Mendengar jawaban dari putranya, Hanbin dan Jeora saling melempar tatap. Tersenyum senang sambil terheran-heran.
Lalu Jung membalik badan, menatap si papi dan mami nya secara bergantian. "Ini gak bisa minta masuk ke kelas delapan B aja pi?"
Hanbin menoleh dan menatap Jeora. Lalu Jeora pun menggelengkan kepala di depan Jung. "Gak bisa sayang.... kan tadi gurunya ngomong sendiri, kalo kelas delapan B penuh. Jadi kamu cuma bisa masuk di kelas delapan A aja." jelas Jeora lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
JILID STORY
Ficção Adolescente⚠️CERITA INI BAKAL ADA PART 21+⚠️ Yang merasa masih di bawah umur, dilarang untuk baca! Mature 🔞 DILARANG PLAGIAT!!📌