06

54 6 1
                                    

Setelah hari itu, Cale dan Kim Rok Soo bertemu beberapa kali. Selama sesi panduan terkadang mereka hanya duduk diam sampai sesi itu berakhir.
Walau begitu Cale dan Kim Rok Soo merasa lebih nyaman seperti itu.

Kim Rok Soo menatap jam tangan yang terpasang di pergelangan tangan, jarum jam itu berada pada warna merah.

Sejak dia kehilangan akal pada panduan pertama, Kim Rok Soo tidak pernah lagi menyerang sang pemandu. Jam itu juga tidak pernah lagi berada pada warna hijau.

Sesi panduan seminggu sekali hanya terjadi ketika jarum itu berada di warna merah, dan panduan itu berakhir sebelum jarum jam berada pada warna hijau. Itu berarti tubuh Kim Rok Soo tidak pernah berada dalam keadaan puas, walau begitu dia tetap saja bersyukur.

Sejujurnya dari pada sebelumnya, saat ini sudah cukup baik.

Kim Rok Soo menatap ke depan, banyak monster mati menumpuk di depannya. Lingkungan di sekitar pria itu begitu berantakan, banyak mayat monster yang berserakan, beberapa hangus terbakar, tanah yang diinjaknya pun retak seolah baru saja terjadi gempa.

'asosiasi... mereka benar-benar menggunakanku dan Cale dengan sungguh-sungguh.'

Setelah Cale tiba, para petinggi tidak perlu lagi khawatir esper kelas SS Kim Rok Soo akan mengalami pelarian. Karena itu mereka mulai mengirim Kim Rok Soo, salah satu esper terkuat pergi ke tempat yang berbahaya dengan nyaman.

Kim Rok Soo bahkan tidak bisa menikmati kedamaian sesaat, karena setelah hari itu hari-harinya selalu berada dalam medan perang.

Kecuali waktu janjiannya dengan Cale.

Saat itu... Seseorang turun dari atas pohon dan mendarat di sampingnya. Pria itu, salah satu esper yang ditugaskan oleh asosiasi untuk mengamatinya selama misi.

"Esper Kim Rok Soo, para petinggi memberi pesan, bahwa sesi panduan tidak bisa dijalankan karena pemandumu memiliki urusan."

"..."

Kim Rok Soo terdiam sejenak. Selain bertugas mengamati, esper ini juga bertugas untuk memberi tahu Kim Rok Soo perintah asosiasi. Karena itu dia juga yang memberitakan sesi panduan yang akan dia lakukan.

"Karena itu mereka memintamu untuk istirahat selama sehari."

Hening sesaat itu diakhiri dengan anggukan kecil.

Mendapat jawaban dari esper kelas SS, Pria Itu segera meninggalkan tempat. Di tempat yang kacau, hanya tersisa Kim Rok Soo seorang.

Karena tidak ada yang bisa dia lakukan untuk saat ini, Kim Rok Soo kembali ke rumahnya.

Ting!

Sebelum itu benda pipih berbentuk persegi di saku Kim Rok Soo berbunyi dengan nyaring, menarik atensi pemuda berbahu lebar itu.

Kim Rok Soo meraih ponselnya dan menyalakan layar hitam tersebut.

Balon pesan mengambang di layar berisikan kalimat yang membuat raut wajah pemuda berambut hitam itu semakin kusut.

Ayah
Pulanglah ke rumah.

"Sejak kapan nomornya ada di kontakku?"

Merasa bingung sesaat, pria itu kembali fokus pada isi pesan.

Isi pesan itu berisikan perintah agar Kim Rok Soo pulang, itu berarti pria di sebrang sana tahu bahwa saat ini Kim Rok Soo tidak memiliki jadwal apapun.

"Mungkin dialah yang mengacaukan janji temu..." Gumam Kim Rok Soo.

Memutuskan untuk mengabaikan isi pesan itu, Kim Rok Soo menyimpan ponselnya dan berjalan menuju tempat mobil di parkirkan.

Black and Red, Love and HateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang