♛ Bab 5 : Di taman itu

91 27 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu berjalan begitu cepat. Tanpa terasa, hampir sebulan telah berlalu sejak Roseanne pertama kali melangkah ketempat ini sebagai menantu Duke. Selama itu pula, bayangan Eero hanya menyertai Roseanne melalui kabar dari pelayannya, Anna "Tuan Muda pergi ke salah satu wilayah Duke yang cukup jauh, Nona. Beliau sudah pergi dua pekan lamanya." kata Anna di suatu pagi. Kata-kata itu meninggalkan kekosongan yang mendalam di hati Roseanne. Mengapa pria itu tidak menemuinya terlebih dahulu? Mengapa tidak ada perpisahan atau sekadar ucapan selamat tinggal?

Di tengah rasa sepi yang tak terhindarkan, ada satu hal yang mampu menghangatkan hati Roseanne adalah kedekatannya dengan nyonya Duke dan juga Camilla. Setiap hari, Roseanne bekerja bersama mereka, merajut benang-benang keakraban dalam kebersamaan yang perlahan-lahan tumbuh. Nyonya Duke bukan hanya seorang ibu mertua, ia mulai menjadi sosok ibu yang selama ini hilang dari hidup Roseanne. Sedangkan Camilla, dengan senyumnya yang lembut, menjadi teman sekaligus adik yang selalu terlihat gembira, entah itu mendengarkan dan berbagi cerita.

Suatu pagi, setelah membantu Nyonya Duke menyelesaikan beberapa pekerjaan, Roseanne memberanikan diri bertanya tentang sesuatu yang telah lama ia ingin tanyakan "Ibu, bolehkah aku bertanya sesuatu?" Roseanne membuka percakapan dengan hati-hati ketika Nyonya tengah memrapikan beberapa kertas

"Tentu saja, Roseanne. Apa yang ingin kau tanyakan?" jawab Nyonya Duke sambil tersenyum hangat, tatapannya penuh perhatian "Apakah Eero... sering berbicara tentangku kepada ibu?" tanya Roseanne, suaranya hampir berbisik. Ada keraguan yang jelas dalam pertanyaannya, tetapi Nyonya Duke menanggapinya dengan tenang.

"Eero adalah seorang pria yang sulit untuk mengungkapkan perasaannya, bahkan kepada ibunya sendiri," jawab Nyonya Duke lembut "Namun, aku bisa melihat bahwa dia mulai memberikan perhatian kecil untukmu, meskipun dia tidak selalu menunjukkan itu dengan kata-kata dan secara langsung."

Roseanne tersenyum kecil, meskipun tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban itu "Aku hanya berharap... dia merindukanku." ujarnya dengan suara yang nyaris tak terdengar.

"Roseanne, pernikahan adalah sebuah perjalanan panjang, dan kadang-kadang, cinta tidak selalu terlihat di permukaan. Eero mungkin belum memiliki perasaan lebih padamu karena pernikahan kalian juga yang terjadi secara tiba-tiba, kau tau dia memerintahkan 2 prajurit kepercayaannya untuk menjadi pengawal pribadimu bahkan tanpa aku maupun ayah mertuamu titah, Eero juga sebelum pergi menitipkan agar kepala dapur menjaga dan memenuhi permintaan makananmu." kata Nyonya Duke, mencoba mmenenangkan dan meyakinkan hati menantunya.

Namun, di tengah kehangatan itu, ada rasa penasaran yang mengusik pikiran Roseanne. Istana yang begitu besar, megah dan luas ini dengan segala kekayaannya, masih terasa seperti labirin yang menyimpan rahasia. Hingga suatu hari, Nyonya Duke memberinya hari libur karena telah baik dalam pekerjaannya "Pergilah berkeliling, Roseanne. Kenali lebih dalam rumahmu yang baru ini." kata Nyonya Duke dengan senyum hangat, saat Roseanne tiba di ruangan Nyonya Duke.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DynastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang