01. Anak Pemilik Kosan

50 13 11
                                    

Tas itu ditaruh di atas aspal, mengepul sekali panas hari ini. Jalan kaki dia dari depan pemberhentian angkot kemari. Peluh membanjiri pelipisnya, dia mendongak. Menatap rumah dengan cat kuning hijau, berpohon mangga harumanis di depan pagarnya, dan membaca sekali lagi nama yang tertera.

Kos Mama Endah.

"Anak baru?"

Dia menoleh saat kesulitan membuka pintu kamar kosnya yang berada agak di ujung rumah yang halamannya luas ini. "Iya, Mas."

"Gue Keanu. Panggil aja Kean. Lo mahasiswa atau kerja?"

"Saya Sangga. Freelance gitu, Mas."

Keanu, wajahnya sangat Sunda sekali, manis sekaligus tampan. Ada tahi lalat di sekitar lehernya, orangnya tak begitu tinggi, tapi dia cukup ramah. Dan tampak baru bangun tidur.

"Sangga? Nama lo aneh banget. Asal mana?"

Sangga masih kesulitan buka pintu kosnya, tampak menggeram seraya menoleh ke arah Keanu. "Blitar, Mas."

"Oh Jatim. Lo bisa buka nggak sih?" Keanu mendekat, dan penuh kekuatan berhasil membuka pintu kamar kos yang paling ujung ini.

Sangga agak sedikit kikuk, suara barusan cukup keras. Dia kira pintu kos ini roboh seketika.

"Gue yang kamar deket tangga ya. Lantai dua itu isinya anak perempuan, nah dapur agak belok ke kanan. Deket kamar mandi juga. Kalo butuh apa-apa ketok aja pintu kamar gue."

"Iya, Mas. Makasih."

Keanu kemudian berbalik. Dan sekarang, Sangga bisa sendirian di kamar kos tua ini. Meski tua, tampaknya si pemilik kos sangat telaten mengurus kamarnya. Bersih, harum, tidak panas dan pengap. Sangga tersenyum. Akhirnya dia bisa istirahat.

Perjalanan panjang dari Blitar ke Bandung, pada akhirnya berbuah manis dengan kasur yang empuk. Tidak sia-sia dia bayar 1,5 juta untuk kamar bentuk begini. Dia bisa tidur nyenyak.

♧♧♧

"Berangkat kerja, Ngga?"

Sangga menutup pintu kamarnya, dengan kemeja biru muda, dan celana bahan juga tas di punggung dia mendekati Keanu yang tidak pakai baju.

"Iya, Mas."

"Panggil Kean aja, gue seumuran sama lo. Lo masih 25 kan? Nah sama."

Sangga nurut saja.

"Kerja di mana?"

"Dekat sini, Kean."

Sangga mendapatkan gelak tawa dari orang di sebelah Keanu, laki-laki yang agak lebih tinggi dengan rambut pirang. Mirip preman.

"Lo orang Jawa ya? Medok banget."

"Iya, Mas.."

"Nama gue Bram. Panggil aja Bram, gue ini model makanya rambut gue gini. Gue bukan jamet ya."

Sangga mengangguk saja.

Keanu mencibir pria itu. "Nggak usah didengerin, dah sana berangkat. Oh iya, kalo lewat depan rumah Mak Endah jangan lupa intip."

"Intip apa, Kean?"

Keanu dan Bram menyeringai.

"Cewek cakep!"

Kosan Biro JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang