"eunghh" lenguhan Ahyeon yang baru saja terbangun dari tidurnya
Ahyeon mulai meregangkan badannya agar lebih segar, kebetulan ini adalah hari minggu, jadi sekolah mereka ditutup
"woyy bangun woyyy, udah pagiiiiiiii" ujar Ahyeon membangunkan teman-temannya yang masih tertidur lelap sambil terus menggoyangkan badan teman-temannya satu persatu
"Yeonn!!! plis dehhh, gue mau tidur anjirr!!" kesal Rora karena tingkah Ahyeon yang sangat menggangu tidurnya
"lo gak asik Raa!! harusnya kita tuh harus bangun pagi walaupun hari minggu, agar kita punya waktu buat nantinya melakukan olahraga ringan buat badan kita, supaya kita jadi sehattttt" ujar Ahyeon sok bijaksana dengan memamerkan otot dilengannya
"gue udah sehat kalii!!" ketus Rora
"ntar sakit nangessss" ujar Rami yang entah sejak kapan ia bangun
"nohhh, Rami aja setuju ama guee" bangga Ahyeon
"ahhh, ga asik lo Mii" ucap Rora dengan memberikan jempol terbalik pada Rami
"udah lah Raaa, ayok bangunn" ujar Rami
"WOIII, BANGUN ANJIRRR!!! DASAR KEBO" teriak Ahyeon yang membuat teman-temannya yang sedang tidur langsung terbangun kaget karena teriakan Ahyeon
"mulut lo minta dijait Yeon?" sinis Asa
"lagian tidur udah kayak orang mati aja, padahal dari tadi Rora ama Rami berisik banget" jawab Ahyeon
"kaget suu" ucap Ruka muak dan langsung menjitak kepala Ahyeon
"kasar banget looo, gue aduin ayah looo!!" rengek Ahyeon sambil mengusap area kepalanya yang dijitak oleh Ruka
"lagian nyebelin bangettt, kan bisa pelan-pelan atuh neng banguninnya" jawab Ruka dan mulai mengelus kepala Ahyeon yang tadi ia jitak
"udah bangun cepetttt!!!" ujar Ahyeon yang menarik-narik tangan Rora
"mau ngapain sih Yeon???" tanya Asa
"gue mau ngajak kalian joging, ayokkk" jawab Ahyeon dengan rengekan kecil
"bilang kek dari tadiii, tau gitu gue langsung bangunn!" ketus Rora
"gue gak ikut ahh, capek banget jirr" keluh Ruka
"gue mau bobo cantikkk" sambung Ruka lagi
"aku juga gak ikut dehh" ujar Pharita yang membuat Ahyeon cemberut
"udah tenang Yeon, kita ikut kok" ujar Rora sambil merangkul pundak Ahyeon yang membuat sang empu tersenyum bangga
"jadi yang mau ikut siapa aja?" tanya Rami
Asa, Rora, Canny, Ahyeon mengangkat tangan mereka serentak, jadi yang tidak ikut joging hanya Ruka dan Pharita
"yaudah ayokk" ajak Ahyeon antusias
mereka berlima pun langsung beranjak pergi meninggalkan kamar Ruka, sedangkan Ruka malah tidur dengan memeluk Pharita
tapi tiba-tiba saja hujan turun membasahi bumi,membuat Ahyeon Rora Rami Asa Canny yang tadinya ingin joging mendadak tak jadi joging
"yahhh, hujan" keluh Rami
"gajadi joging dongg" sahut Rora yang membuat Asa menggeleng pelan
"husstt, gaboleh gituu!!! hujan itu anugerah dari tuhan, kita gaboleh ngeluh soal hujan, hujan itu pembawa berkahh" nasehat Asa yang membuat Rorami menunduk
"ya terus kita gajadi joging nihh?" tanya Canny
"yaudah lah, gue mau mandi aja dengg" ujar Ahyeon yang mendapati anggukan dari Asa
tapi tiba-tiba Ruka muncul diikuti Pharita dari belakang
"mandi hujan yok!!!" ajak Ruka
"ayokkk!!" jawab Rora antusias
Ahyeon yang ingin menuju kamar mandi pun berbalik saat mendengar kata 'mandi hujan' dari mulut Ruka
kini mereka bertujuh tengah asik bermain hujan, berlari-larian kesana kemari menikmati ciptaan tuhan
Rami sekarang sangat bahagia, ia sangat ingin menangis sekarang, Rami terharu pasalnya ia belum pernah sebahagia ini, ia bersyukur karna tuhan telah mau mempertemukan ia dengan manusia-manusia baik seperti mereka
tanpa aba-aba air mata Rami jatuh meluruh di pipi gembul miliknya, hal itu tak luput dari pandangan Pharita
"kenapa?" tanya Pharita khawatir dan membuat Rami menoleh dengan hidungnya yang merah membuat siapa saja gemas melihatnya saat ini
ohh syitttt!! Rami ketahuan sedang menangis sekarang, sepertinya tuhan memang sedang menyuruhnya untuk jujur atas kebahagiaan ini
"gue bahagia kak" jawab Rami dan langsung memeluk Pharita
"baru kali ini gue merasa sebahagia ini, belum pernah gue ngerasain hal indah kayak gini" ujar Rami sambil menangis dipelukan Pharita
Ahyeon dan Rora melihat adegan itu pun mendekat, mereka berdua juga ikut memeluk Rami dari belakang
sedangkan Asa Canny dan Ruka hanya melihat dengan seutas senyum tulus dari bibir mereka masing-masing
"gue anak tunggal kak, gue kesepian, mama sama papa selalu sibuk sama kerjaan mereka, mereka ga pernah ada waktu buat sekedar nyapa gue, gue selalu kesepian dirumah itu, rumah itu kayak bukan rumah buat gue, gue nangis karna gue bahagia sama kalian, gue nangis karna akhirnya gue tau letak rumah gue yang sebenarnya, makasih udah jadi bahagia dihidup gue" ujar Rami sambil terisak
tanpa sadar Pharita dan Ruka ikut menangis mendengar cerita Rami, mereka berpelukan lebih erat sekarang, menyalurkan rasa kasih sayang mereka masing-masing
kali ini tak ada yang tertinggal, semuanya lengkap berpelukan, dan sejak hari ini mereka akan menjadi 'rumah' satu sama lain
Rora tak akan melupakan hari ini, Rora tak akan melupakan hal ini, Rora tak akan melupakan kejadian hari ini, Rora menangis sekarang! ia akan selalu mengingat hal ini
hari ini 'tujuh luka' saling melengkapi, mengobati luka mereka masing-masing, mulai sekarang mereka semua saudara
Pharita merasa nyaman berada didekat manusia-manusia yang terluka ini, ia merasakan kehangatan yang luar biasa, ia merasakan kasih sayang mereka yang begitu tulus
'tujuh luka' yang sedang berpelukan itu menangis haru, akhirnya mereka telah menemukan 'rumah' untuk menangis, mengadu, bercerita, dan bahagia
mereka menangis dibawah langit mendung, diantara ribuan butir hujan yang turun, mereka menangis ditengah-tengah hujan
#lanjut di chapter berikutnya yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
happy?
Aléatoiretentang mereka yang dipertemukan takdir dan berakhir menjadi rumah yang saling melengkapi -tujuh luka- # Annyeong yeorobun Ini adalah first story aku, jadi tolong dimaklumi ya manteman jika ada kata' yang kurang pas, at...