kau sial

683 35 3
                                    

"Ahk!!!! terdengar suara teriakan anak laki laki berusia 10th

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ahk!!!!
terdengar suara teriakan anak laki laki berusia 10th.

" choi Yeonjun"
Betapa paniknya kedua orang tua itu melihat sang anak yang menangis dan mengeluarkan darah pada telinganya.

"Ayah! Ini sakit"
Disampingnya ada seorang bocah berusia 8tahun yang memandangnya penuh kebingungan.

Tatapan Yeonjun kecil beralih pada sang adik.

Saat itu juga, tatapan itu berubah menjadi tatapan.









Kebencian.










8th kemudian.
"Ayah serius?

" sudah kukatakan ada bagusnya dia disana, kalo perlu selamanya.

"Yeonjun!

Sang ibu berteriak mencoba menenangkan  putra sulungnya yang terus mengecoh tak Terima akan ucapan sang ayah.

" dia adikmu Yeonjun!

"Terserah aku tidak peduli!
Dia itu " pembawa sial"

"Soobin? Kau mau kemana?

Anak berusia 17th itu hanya berjalan acuh tak menghiraukan perdebatan melankolis Sang kakak yang biasanya tenang tiba tiba berontak. Ia pergi keluar memakan sebuah roti, memakaikan earphones nya lalu keluar dari pintu tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Yeonjun yang melihat itu cukup biasa,ia tak juga peduli,mereka tak akur tapi juga tak bertengkar dalam artian mereka memberikan getaran saudara pada umumnya, atau biasa biasa saja.

" ayah mau kau bersikap baik padanya! Dengar?

"Ayah, aku seperti ini karnanya!

Sang ibu hanya memandang sayu pada anak sulungnya itu,sakit rasanya jika Sang anak terkadang masih belum berdamai dengan kondisi nya bahkan setelah bertahun-tahun lamanya.

Yeonjun keluar dari rumah, sesekali ia memperbaiki letak alat pendengar nya.

" kedatangannya hanya membuat luka ku kembali menguak'

Ya! Yeonjun tuli! Dia tuli...
Dan masih dengan dendam dan marah nya pada adik bungsunya penyebab kemalangan nya.









Tidakkah yeonjun sadar,karna dirinya pula,adiknya harus tinggal berpisah dengan kedua orang tuanya,akibat permintaannya untuk menyuruh adiknya pergi?

Choi Beomgyu anak penurut itu dengan senang hati menerima fakta dia ditinggalkan bertahun-tahun lamanya hanya tinggal dengan Sang kakek yang kini telah tiada.

Kehilangan kasih sayang? Tentu saja tidak? Mungkin? Atau memang iya?

Kedua orang tuanya sibuk tapi tetap berusaha hadir untuknya sesekali.

Walaupun keinginan anak berusia 16th itu hanya satu?

Ingin melihat kedua abangnya yang ia rindukan. Hanya ingin bermain seperti dulu.











"Kring!!!!!!! (Alarm)

" yak!! Berisik! Soobin membanting alarm itu hingga terbelah.

Yeonjun yang tidur di kasurnya itu tersentak.

"Hei bego! Santai sajalah!

" hyung ngapain disini? Sana pindah! Numpang aja terus dikamar orang!

"Eh bocah! Pagi pagi jangan buat mood orang buyar ya!

Disamping pertengkaran di pagi hari yang penuh drama itu. Sang ibu sudah sedari tadi memanggil kedua anaknya itu untuk keluar.

Saat keduanya keluar dengan wajah bantalnya itu. Mata keduanya menatap pada sosok remaja yang paling dihindari.

Adiknya....

" Hai Hyung
Ucap Beomgyu dengan senyum nya, yang menurut soobin menjengkelkan dan yeonjun untuk pertama kalinya darahnya mendidih melihat senyum itu.

Lantas kenapa soobin ikut kesal? Jawabannya karna sudah terdoktrin oleh Yeonjun. Apalagi dia merasakan dulu kasih sayang kedua orang tuanya lebih untuk Beomgyu.

Atau bahkan masih? Awas ajaa jika ternyata Sang ayah masih saja membela anak nakal itu!
Rasa kebenciannya mungkin juga akan semakin tumbuh.

Acuh? Yeonjun acuh,ia memilih pergi mandi tak menghiraukan kehadiran adiknya itu.

Saat ini keluarga itu sedang berkumpul di ruang makan.

"Beomgyu kau baik baik saja sayang?

Jijik! Yeonjun dan soobin  sangat jijik mendengar panggilan sayang ibunya kepada adiknya itu. Ayolah dia tetapalah anaknya kenapa kalian yang sewot?

"Aku tak apa, aku bersyukur bisa kembali kesini"

Yeonjun memutar bola matanya karna marah.

"Yeonjun, soobin,beomgyu akan bersekolah di tempat kalian besok! Besok hari pertama kalian semua sekolah, ayah harap tidak ada masalah! (Melirik ke arah Yeonjun yang menatap nyalang pada beomgyu) kau bisa kan? Yeonjun!?
Ucap sang ayah tegas,disini tak ada yang berani membantah jika ayahnya sudah berbicara.

"Sial!! Umpat nya.
Sedangkan Soobin hanya menghela nafas jenuh, mood Yeonjun membuat dia ikut terserap energi buruk.

Sedangkan yang ditatap hanya Menyunggingkan senyum miring/mengejek? Kepada Kedua abangnya.

" akhirnya "









Hari pertama sekolah,hari pertama pula Yeonjun menjabat menjadi ketua OSIS di kelas 2 sma ini.

FYI(soobin dan yeonjun satu angkatan)

Beomgyu kelas 1 sma.

Dan betapa kalutnya Yeonjun hari pertama menjabat,ia harus dihadapkan dengan Beomgyu yang berkelahi! Astagfirullah! Baru saja masuk hari pertama tapi sudah jadi preman.

Beomgyu ia hanya menyeringai tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Yeonjun bisa melihat lecet di bibir anak itu.

Ia mendekatinya lalu....

"Awas jika kau bilang kau adikku! Mengerti? Kau bukan adikku! Ucapnya, lalu memberikan hukuman kepada anak anak yang bermasalah.

Soobin sedang berada dikantin, ia mendengar ulah adiknya itu. Sungguh soobin sendiri tak habis pikir.

Ia mendekati Meja adiknya itu. Lalu duduk di hadapan nya.

"Kau! Kau memang pembuat onar ya rupanya,ck...
Ia meludah,menumpahi isi makanannya , lalu pergi begitu saja.

Namun langkah nya berbalik ia menunduk,beomgyu menautkan alisnya tanda bingung oleh tingkah abangnya yang satu ini.

"Dan satu lagi,jangan bilang kalau aku Hyungmu, ingat!

Namun sebelum Soobin pergi,Beomgyu membalas ucapannya.

" kalo aku gk mau?

"Ck! Kau! Kau akan tahu akibatnya!

Soobin pergi dari sana. seketika raut wajah songong nan menyebalkan Beomgyu luntur Seketika. Jujur saja, hatinya sakit sebenarnya. Tapi...

Bukankah itu maunya?

Mau perhatian..... Dari kedua abangnya,apakah? Itu salah?

Choi Line TXT(SALAH UKUR) HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang