Chapter 2 Memory

290 48 6
                                    

"Wangji"

"Mom! "

Dengan cepat wangji berlari ke arah Xiao Zhan yang merentang tangan agar wangji masuk kedalam pelukan nya.

"Mom, Wangji rindu mommy" Tangis Wangji dalam pelukan Xiao Zhan.

"Mommy juga rindu Wangji" Jawab Xiao Zhan sambil memeluk erat anak nya.

"Mom jangan siksa daddy seperti ini mom, kasihan daddy mom dia selalu merindukan mommy! Mom kembali mom kami rindu mommy"

"Mommy juga merindu kan kalian tapi mommy tidak bisa, Wangji janji satu hal dengan mommy apa wangji mau?"

"Apa itu mom?"

"Jaga daddy mu untuk mommy, suatu saat nanti pasti akan ada seseorang yang akan menyanyangi dan menjaga kalian berdua. Maaf mommy tidaak bisa menjaga dan menjadi ibu yang baik untuk Wangji. Wangji mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir kita maaf jika mommy tidak lagi datang di mimpi mimpi Wangji" Ujar Xiao Zhan lalu tubuh nya mulai menghilang dalam pelukan Wangji.

"Mommy mom! Jangan tinggal kan Wangji! Mom! Bawa Wangji pergi dengan mommy mom! " Teriak Wangji memanggil manggil Xiao Zhan.

"Mommy!" Teriak Wangji saat dia tersadar dari pingsan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mommy!" Teriak Wangji saat dia tersadar dari pingsan nya.

"Kau sudah sadar" Ucap Sean lalu memberikan satu gelas air putih kepada Wangji.

Sejak tadi Sean selalu menunggu Wangji sampai Wangji sadar, bahkan di rela tidak mengajar hari ini hanya untuk menunggu Wangji sadar.

Entah mengapa perasaan Sean tak tenang jika dia tak memastikan sendiri Wangji baik baik saja.

"Apa kau baru saja bertemu dengan mommy mu?" Tanya Sean saat melihat Wangji mulai tenang tapi air mata nya masih terus menetes.

"Sean ge, mommy tadi datang ke dalam mimpi Wangji. Mommy bilang dia tidak bisa datang ke dalam mimpi mimpi ku lagi ge. Ge kenapa mommy berkata seperti itu ge apa mommy tidak menyayangi Wangji lagi" Ujar Wangji sambil terus menangis.

Entah mengapa saat Sean melihat Wangji menangis seperti sekarang ini hati nya sakit. Sean lalu membawa Wangji ke dalam pelukan nya membiar kan Wangji menangis di dalam pelukan nya.

"Menangis lah sepuas mu, gege tau bagaimana sakit nya kehilangan ibu yang sangat kita sayangi" Ujar Sean sambil mengelus punggung Wangji mencoba menenang kan nya.

"Ge apa mommy marah dengan Wangji ge sampai sampai mommy tidak mau datang ke dalam mimpi mimpi Wangji lagi ge"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ge apa mommy marah dengan Wangji ge sampai sampai mommy tidak mau datang ke dalam mimpi mimpi Wangji lagi ge"

"Tidak ada seorang ibu nya yang tega memarahi anak nya atau pun membenci nya. Sebalik nya mereka sayang dan sangat mencintai anak anak nya. Begitu pun dengan ibu Wangji dia pasti sangat menyayangi Wangji" Ucap Sean lalu memeluk erat Wangji yang ada di dalam pelukan nya.

Wangji membalas pelukan Sean dengan erat, entah mengapa setiap sentuhan dan perkataan Sean Wangji merasa diri nya jadi lebih dekat dengan mommy nya.

Sementara di kepolisian

"Yibo mau sampai kapan kau hidup dalam penyesalan seperti ini" Ucap la aAra saat diri nya mulai jengal melihat Wang Yibo selalu saja melamun memikirkan Xiao Zhan.

Wang Yibo tak menjawab ucapan la aAra berusaha dia lebih memilih pergi ke taman kepolisian.

Tiba tiba Wang Yibo mengingat kenangan kenangan pertama dia dan Xiao Zhan bersama.

Flashback

"Zhan mau kah kau menjadi kekasih ku" Ujar Wang Yibo menyata kan perasaan yang beberapa hari ini menganggu pikiran nya.

"Yibo kau hanya akan terkena masalah jika kau bersama ku, cari lah wanita lain atau pun laki laki lain yang lebih baik dari ku. Aku tak pantas untuk mu" Jawab Xiao Zhan lalu berjalan meninggal kan Wang Yibo yang masih setia berlutut.

"Zhan apapun identitas mu dan siapa pun diri mu aku tidak perduli. Aku tak mempersalah kan hal itu Zhan" Ucap Wang Yibo seketika menghentikan langkah kaki Xiao Zhan.

"Yibo perlu kau tau aku adalah seorang buronan polisi dan aku berkerja di dunia bawah. Apa kau sanggup jika aku menjadi kekasih mu dan suatu hari nanti aku menjadi target mu." Ujar Xiao Zhan sambil berbalik menatap Wang Yibo.

"Jika memang kau sanggup jika suatu hari nanti kita akan bertemu bukan dengan status kekasih melain kan polisi dan target apa kau sanggup memilih antara aku dan kewajiban mu" Lanjut nya.

"Aku akan memilih mu" Jawab Wang Yibo mantap membuat Xiao Zhan tak percaya.

"Apa kau yakin?" Tanya Xiao Zhan masih belum percaya dengan ucapan Wang Yibo.

"Aku yakin! Dan jika memang suatu hari nanti aku akan menghadapi situasi seperti itu, aku rela melanggar kewajiban ku dan akan mengganti kan diri mu" Jawab Wang Yibo sungguh sungguh.

"Bagaimana jika aku suatu hari nanti aku pergi untuk selama nya dari diri mu bukan karena perkerjaan melain kan karena sebuah kematian apa kau sanggup?" Tanya Xiao Zhan lagi.

"Aku...."

"Lihat kau tidak bisa menjawab nya" Ujar Xiao Zhan saat Wang Yibo tak bisa menjawab pertanyaan terakhir nya.

"Aku sanggup"

"Zhan ternyata aku tidak sanggup untuk kehilangan mu" Gumam Wang Yibo sampai tak terasa air mata nya sudah menetes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zhan ternyata aku tidak sanggup untuk kehilangan mu" Gumam Wang Yibo sampai tak terasa air mata nya sudah menetes.

Tbc...

My Lecturer Is Mine [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang