Setelah mengumpulkan buku di ruang guru, Namira kembali ke kelasnya. Ketika melewati ruang OSIS, dia bertemu dengan dua siswa laki-laki yang tinggi badannya kurang lebih 180 cm. Mereka adalah Agil dan Tama.
Ketika menyadari kehadiran Namira, mereka spontan langsung berteriak.
"ERLANGGG"
"KAK ERLANGGG"
Namira tahu bahwa panggilan itu bukan ditujukan pada Erlang, melainkan pada dirinya. Ia memilih untuk mengabaikan teriakan mereka dan segera bergegas ke kelas.
Suasana kelas 7J saat itu sedang tenang. Mereka terlihat sibuk dengan ponsel genggam masing-masing.
"Assalamu'alaikum," ujar siswa yang hendak masuk kelas. Siswa tersebut adalah Namira.
"Wa'alaikumussalam,"
Tak berselang lama, ada siswa lagi yang mengetuk pintu dan mengucap salam. Siswa itu adalah Agil.
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikumussalam,"
Agil pun berjalan menuju ke bangku duduknya yang tak jauh dari bangku duduk Namira.
"Kak Erlang," panggil Agil.
Panggilan itu ditujukan pada Namira. Namira juga sadar bahwa panggilan itu ditujukan padanya. Namun, ia memilih untuk tidak menghiraukan.
Agil terus menyebut nama tersebut berkali-kali, sampai Namira kesal dibuatnya.
"Lo bisa nggak sih nggak usah panggil gue 'Kak Erlang'? Nggak di sini, nggak di deket ruang OSIS, sama aja. Nama gue tuh Namira, bukan Kak Erlang!"
"Iya, gue tahu nama lo itu Namira. Nama lengkap lo Namira Humaira. Dan gue, manggil lo Mira."
"Nah, tahu gitu loh,"
"Ya tahu lah,"
"Terus, kalau tahu, kenapa lo masih manggil gue Kak Erlang?"
"Soalnya lo disukai sama Kak Erlang,"
Ekspresi Namira berubah menjadi datar dan sedikit masam. Melihat ekspresi itu, Agil tertawa dibuatnya.
"Lo udah tahu belum, Kak Erlang itu yang mana?" tanya Agil.
"Tahu,"
"Ciee udah tahu anaknya nih,"
"Apaan sih lo," ujar Namira sinis.
Secara tiba-tiba, Namira teringat pada sebuah pertanyaan.
"Btw, Kak Tama itu yang mana sih?"
"Kak Tama yang tingginya hampir sama kayak gue itu loh, yang ikutan manggil Kak Erlang di deketnya ruang OSIS." jelas Agil.
"Oalah, yang itu."
Namira mencoba mengingat ulang kejadian di dekat ruang OSIS tadi.
Jadi, 2 cowok tinggi yang manggil Kak Erlang ke gue itu Agil sama Kak Tama.
***
Namira hendak pergi ke toilet baru satu dua langkah dia berjalan keluar kelas, dirinya bertemu dengan Farhan dan Atma, para sekretaris OSIS SMP Cakrawala."Namira, minta tolong panggilkan temanmu yang ikut OSIS, ya." ujar Farhan.
"Tolong ya, Namira." Atma menambahkan.
Namira mengangguk. Dirinya kembali ke kelas dan memanggil teman-teman nya yang bergabung Organisasi Siswa Intra Sekolah itu.
Para siswa OSIS 7J menandatangani absensi mengenai kehadirannya saat LDKS nanti. Sekilas, Namira memperhatikan absensi yang dipegang Atma. Matanya terfokus pada sebuah nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Dirimu, Dirinya
ActionBerawal dari perjodohan antara Erlang dan Namira, Erlang dijodoh-jodohkan dengan orang yang dia suka bernama Mira oleh teman-teman sekelasnya. Di tengah momen itu, Namira dipertemukan oleh Tama, teman satu kelas Erlang. Namun, Namira lebih tertarik...