Prolog

15 0 0
                                    

     Ada sebuah kelas yang terletak tepat di sebelah UKS. Kelas dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang. Satu orang siswa lebih banyak ketimbang kelas lainnya yang berjumlah 32 orang.

Kelas itu adalah kelas 8D

     Waktu menunjukkan tepat pukul 10 pagi, seharusnya pembelajaran IPA sedang berlangsung di kelas tersebut. Namun tidak demikian, karena tidak ada guru yang masuk kelas dan mereka juga tidak diberi tugas apa pun.

     Akhirnya, mereka menghabiskan jam kosong dengan melakukan banyak hal, salah satunya bermain truth or dare seperti yang dilakukan oleh sekelompok anak laki-laki bernama Erlang, Tama, Bian, Dana, dan Surya.

"Sekarang gilirannya Erlang," ujar Surya saat ujung bolpoin menunjuk ke arah Erlang.

"Pilih truth atau dare?" tanya Tama pada Erlang.

"Truth aja lah," jawabnya.

Dana langsung memberikan pertanyaan saat mendengar Erlang memilih truth.

"Siapa orang yang lo suka?"

Pertanyaan keramat, batin Erlang.

"Nggak ada pertanyaan lain selain itu?"

"Nggak ada," jawab Dana saat Erlang meminta agar diberi pertanyaan selain yang ia berikan sebelumnya.

"Ada, dengan syarat lo harus jawab pertanyaannya Dana dulu." Tama mengimbuhkan.

Sial, batinnya.

"Tenang aja, Er. Aman kok," ujar Surya saat melihat wajah Erlang yang tegang.

"Iya, Er. Aman kok." Tama, Bian, dan Dana menambahkan.

     Erlang memang percaya dengan Surya, tetapi tidak dengan 3 temannya itu. Hal tersebut terlihat dari ekspresi mereka.

"Ciri-ciri nya aja gimana?" tanya Surya.

"Inisial sama kelasnya," Tama mengimbuhkan.

"Namanya aja!" seru Dana.

"Mending ciri-ciri, kelas, sama namanya." Bian menyaut.

"Tambah nglunjak!" geram Erlang saat Bian menyuruh menyebutkan semuanya tentang orang yang dia suka.

"Sama kita aman, kok." ujar Surya saat mencoba menenangkan Erlang.

"Iya, Er. Malahan entar kita bantuin lo PDKT." imbuh Tama.

"Jadi, siapa orang yang lo suka, Er?"

"Dia anak kelas 7."

"7 apa dulu nih? Kelas 7 kan banyak." sahut Bian.

"7J"

"Inisialnya?" tanya Tama.

"Langsung nama aja! Kalau inisial banyak yang kembar."

"Inisial N."

"N? Namira?" Tama mencoba menebaknya.

     Mendengar nama Namira, wajah Erlang menunjukkan ekspresi salah tingkah. Sontak saja, mereka berempat langsung tahu bahwa orang yang disuka Erlang adalah Namira.

"Wah, bener berarti namanya Namira." ledek Dana.

"Bener, Er?" tanya Surya untuk memastikannya.

     Erlang tak menjawab, tetapi ia menunjukkan ekspresi senyum tersipu.

"Ciee Erlang salting," ledek Bian.

"Berarti bener crush nya Erlang itu Namira." Surya menyimpulkan.

"Iya lah, keliatan banget tuh ekspresinya." Tama mengimbuhkan.

"Namira itu yang peform waktu pensi?" tanya Bian.

"Iya," jawab Tama.

"Lo kenal, Tam?" tanya Erlang.

"Kenal sih enggak, cuma tahu aja. Namira itu sekelas sama Agil, dan Agil itu satu sekbid sama gue." jelas Tama.

"Jangan cepuin loh, Tam!" pinta Erlang. Tama tak menjawab, hanya memasang wajah senyum tengil.

----------

Namira, dengan nama lengkap Namira Humaira adalah salah satu siswi SMP Cakrawala. Dirinya dikenal sebagai gadis yang berprestasi, periang, ramah, dan mudah bergaul. Tentunya, dia memiliki kepribadian ekstrovert.

Gadis yang masih duduk di bangku kelas 7 itu berhasil membuat salah satu kakak kelasnya jatuh cinta.

Erlang, dengan nama lengkap Erlangga Jayawardhana adalah siswa introvert yang duduk di bangku kelas 8. Dirinya jatuh cinta kepada Namira sejak pertama kali ia melihatnya. Awal mula dia melihat gadis itu saat ada acara pentas seni SMP Cakrawala. Namira menjadi salah satu siswa yang mengisi acara pentas seni itu.

Gadis itu menunjukkan bakat bercerita nya di momen pentas seni. Erlang dibuat takjub melihat performa gadis itu. Dan ia merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Pratama Adi Wicaksono atau yang kerap disapa Tama adalah salah satu siswa di SMP Cakrawala yang duduk di bangku kelas 8. Dia duduk di kelas yang sama dengan Erlang. Dirinya lah  yang menjadi comblang dan membuat Namira tahu bahwa Erlang suka dengan dirinya. Namun, Tama lah yang berhasil membuat Namira jatuh cinta.

Aku, Dirimu, DirinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang