21. D-Day

344 54 28
                                    

Mau promosi dikit! Yang suka baca au di Twitter. Aku punya akun khusus au disana, baru rilis 2 judul dan ongoing juga. Cari aja akun Jadiete99 yah. Terima kasih~~

*****

Semakin hari rasa penasaran Warren semakin menemukan benang merah, belum lagi informasi yang dia kumpulkan hari ini semakin membuatnya penasaran sekaligus berdebar karena jangan sampai apa yang ada difikirannya itu benar terjadi.

Damar Yogantara adalah letnal jenderal yang pindah tugas ke Ibu kota sekaligus menjadi tim khusus untuk pengawalan Presiden, dimana yang menjabat Presiden saat itu adalah Surya Wilaga sementara itu Pandu Sujatmiko adalah bagian dari tim khusus Firma Hukum ke Presidenan.

Hubungan ketiganya diawali karena Damar dan Surya adalah kawan lawas semasa sekolah sementara Surya dan Pandu menjadi partner kerja setelah sebelumnya memang hubungan keluarga Wilaga dan Sujatmiko bisa dibilang terjalin dengan baik secara turun temurun maka tidak akan heran kenapa Surya dan Pandu bisa menjadi sahabat sejiwa meskipun beda bidang. Surya yang sebelumnya memang Pengusaha dan banting setir menjadi politikus sebelum mencalonkan diri menjadi Presiden dan berujung pernah menjabat selama satu periode.

Jadi intinya foto yang Warren lihat hari itu dikamar Hazel adalah foto mereka bertiga dan ternyata menjadi foto terakhir mereka karena Damar Yogantara telah meninggal selama dua belas tahun silam.

Dan alasan kenapa Hazel sampai memiliki foto tersebut karena Damar Yogantara adalah ayah kandung Hazel dan yang semakin membuat Warren penasaran karena kedekatan secara tiba-tiba antara Hazel dan Sabian tanpa dia tahu awalnya dari mana.

Sementara Warren dengan kecurigaannya lain halnya dengan Hazel yang semakin bergerak jauh seperti saat ini mengiyakan ajakan ketemuan Sabian di salah satu pusat perbelanjaan karena katanya Sabian mau meminta tolong untuk membantunya memilihkan hadiah untuk ulang tahun Mamanya Sabian seminggu lagi. Hazel masih berkeinginan untuk kembali memasuki rumah mantan Presiden itu karena masih penasaran dengan semua teka teki yang Ayahnya sebutkan di agenda peninggalannya.

Hazel tahu ini beresiko karena Surya Wilaga bukan orang sembarangan tapi keingintahuannya harus ditemukan jawabannya karena untuk pertama kalinya selama dua belas tahun sepeninggalan Ayahnya dia baru bisa menemukan setidaknya setitik jalan dari rasa penasarannya selama ini. Kalau ternyata keberangkatan Ayahnya yang mendadak ke Lebanon itu bukanlah hal yang biasa melainkan keputusan dadakan karena ada sesuatu yang Ayahnya ketahui dan itu rahasia.

Sayangnya di Agenda Ayahnya tidak disebutkan secara mendetail melainkan hanya menyebut nama Surya Wilaga beserta foto yang terselip disana.

"Kira-kira hadiah apa yang cocok untuk ibu-ibu zaman sekarang?" Kini Sabian dan Hazel jalan berdampingan mengintari pusat perbelanjaan tapi sejak tadi belum menemukan apa yang pas dan disepakati bersama sebagai hadiah.

Tiba-tiba mata Hazel terpaku pada store perhiasan dan yang Hazel tahu termasuk merek kelas atas.

"Bagaimana dengan perhiasan?" Sabian berhenti dan mengikuti arah pandang Hazel yang menunjuk kearah store perhiasan ternama.

"Boleh juga" Sabian menyetujui dan akhirnya mereka berjalan kearah store tersebut.

**

Fikiran Warren kini semakin berkecamuk karena memikirkan serangkaian semua jejak peristiwa dan kecocokan dengan apa yang sedang di jalani Hazel sekarang.

"Jangan-jangan Hazel sengaja mendekati Sabian demi membongkar semua ini?" Didalam ruang kerjanya Warren sedang memperhatikan jejak garis bolpointnya yang kini membuat perandaian yang mungkin saja sedang atau akan Hazel hadapi saat ini.

RAIN FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang