❗TYPO TANDAIN ❗
🌷 HAPPY READING 🌷
🌷🌷🌷
Brakk
Alsya memukul meja sehingga suara hentakan meja itu memenuhi ruangan. "Gak, Bunda! Kenapa kalian gak ngomong dulu sama aku? Kenapa langsung ngangkat anak dari panti tanpa ngomong sama aku?"
"Dek, kamu dengerin dulu penjelasan Bunda sama Ayah, ya? Semisal kan Bunda sama Ayah ngomong dulu sama kamu, kamu bakalan-"
"Bakalan gak setuju?" sela Alsya. "Off course aku gak bakalan setuju, tapi seenggaknya kalian ngomong dulu sama aku bisa kan? Kalau udah kayak gini kan aku udah jelas gak bakal setuju. Ini dadakan banget Bunda, Ayah."
"Kamu harus bisa setuju, Dek. Kamu juga harus terima kehadiran dia sebagai Adik kamu."
"Gak! Gak akan pernah aku buat setuju, Yah." Alsya meraih tas nya dan berlari-larian di tangga menuju kamarnya. Alsya mengunci pintu dan bersandar di daun pintu.
"Gue kayaknya lagi mimpi deh, soalnya dari tadi banyak banget yang bikin gw bingung." Alsya mencoba menampar keras pipinya.
Plakk
Alsya melebarkan kedua matanya; terkejut. "Berasa sakitnya? Gue? Gue gak mimpi? Oh my good. Gue bener-bener gak mau punya Adik."
Alsya meletakkan tasnya di atas kursi dan membanting tubuhnya di atas kasur. Mata nya memejamkan sebentar. Saat terbuka ia menatap langit-langit kamar.
DrttDrtt
Alsya meronggoh kantung roknya untuk mengambil ponselnya yang bergetar. Alsya melihat contacts name yang menelponnya dari layar ponsel. Ia langsung mengangkat telpon tersebut saat melihat contacts name yang menelponnya dengan perasaan tidak semangat.
"Halo, kenapa?"
"Lemas banget, kenapa lo?"
"Gak usah basa-basi. Langsung to the points aja."
"Okee ... Gue mau minta maaf soal tadi di sekolah."
"Hm."
"Hm? Hm doang?"
"Terus loh berharap gue bakalan jawab 'iya Kak Vero, gue maaf in kok' gitu?"
"Eumm ... E-enggak juga sih ... Malam ini lo sibuk gak?"
"Enggak, kenapa?"
"Gue mau ngajakin lo ke suatu tempat yang biasanya gue sama yang lain kumpul."
Alsya langsung bangun dari tiduran nya dan memasang ekspresi semangat. "Serius?"
"Iya. Mau gak? Kalau mau, sehabis sholat isya gue kerumah."
"Mauuu!! Oke, gue tunggu dirumah yaa."
"Moodnya langsung bagus. Yaudah, gue tutup telponnya."
Tuttt
Alsya melebarkan kedua sudut bibirnya. Ia segera masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri nya, tetapi langkah kakinya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara ketukan pintu.
Tok Tok Tok...
"Siapa?"
"Kakak, aku boleh masuk ke kamar Kakak, gak?"
Mendengar suara yang ternyata bukan suara kedua orang tua nya. Ia langsung menghela nafas bersamaan dengan memutarkan bola matanya malas.
Ia berjalan mendekati daun pintu, membukakan kunci pintu yang tadi ia kunci dan membuka daun pintunya. Alsya melihat anak perempuan yang tadi menghampiri nya saat ia masuk ke dalam rumah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Gak Pacaran, Tapi Kamu Punya Aku
Teen Fiction⚠️ Follow terlebih dahulu sebelum membaca⚠️ Seorang perempuan yang tidak beruntung tentang dunia percintaan. Disaat teman dan sahabat nya mendapatkan cinta yang setara. Kenapa ia merasa hidupnya terlalu datar dan dunia percintaan tidak berpihak kepa...