18. Awal Mula (3. Orang Asing)

24 1 0
                                    

❗TYPO TANDAIN ❗

🌷 HAPPY READING 🌷

🌷🌷🌷

Brak!

Alsya memukul meja sehingga suara hentakan meja itu memenuhi ruangan. "Gak, Bunda! Kenapa kalian gak ngomong dulu sama aku? Kenapa langsung ngangkat anak dari panti tanpa ngomong sama aku?"

"Dek, kamu dengerin dulu penjelasan Bunda sama Ayah ya? Semisal kan Bunda sama Ayah ngomong dulu sama kamu, kamu bakalan-"

"Bakalan gak nge setujui?" sela Alsya. "Off course aku gak bakalan setujui, tapi seenggaknya kalian ngomong dulu sama aku. Kalau udah kayak gini kan? Aku udah jelas gak bakal nge setujui. Ini dadakan banget Bunda, Ayah."

"Kamu harus bisa setujui, Dek. Kamu juga harus terima kehadiran dia sebagai Adik kamu."

"Gak! Gak akan pernah aku buat terima, Yah." Alsya meraih tas nya dan berlari-larian di tangga menuju kamarnya. Alsya mengunci pintu dan bersandar di daun pintu.

"Gw kayaknya lagi mimpi deh, soalnya dari tadi banyak banget yang bikin gw bingung." Alsya mencoba menampar keras pipinya.

Plak!

Alsya melebarkan kedua matanya; terkejut. "Berasa sakitnya? Gw? Gw gak mimpi? Oh my good. Gw bener-bener gak mau punya Adik, kenapa Bunda sama Ayah malah mengadopsi anak?"

Alsya meletakkan tasnya di atas kursi dan membanting tubuhnya di atas kasur. Mata nya memejamkan sebentar. Saat terbuka ia menatap langit-langit kamar.

DrttDrtt

Alsya meronggoh kantung roknya untuk mengambil ponselnya yang bergetar. Alsya melihat contacts name yang menelponnya dari layar ponsel. Ia langsung mengangkat telpon tersebut saat melihat contacts name yang menelponnya dengan perasaan tidak semangat.

"Halo, kenapa?"

"Lemas banget, kenapa lo?"

"Gak usah basa-basi. Langsung to the points aja."

"Okee... Gw mau minta maaf soal tadi di sekolah."

"Hm."

"Hm? Hm doang?"

"Terus loh berharap gw bakalan jawab 'iya Kak Vero, gw maaf in kok' gitu?"

"Eumm... E-enggak juga sih... Malam ini lo sibuk gak?"

"Enggak juga. Kenapa?"

"Gw mau ngajakin lo ke markas. Waktu itu lo mau ke markas kan?"

Alsya langsung bangun dari tiduran nya dan memasang ekspresi semangat. "Serius?"

"Iya. Mau gak? Kalau mau, sehabis sholat isya gw kerumah."

"MAUUU!! OKE, OKE, GW TUNGGU DIRUMAH YAA."

"Moodnya langsung bagus. Yaudah, gw tutup telponnya."

Tuttt

Alsya melebarkan kedua sudut bibirnya. Ia segera masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri nya, tetapi langkah kakinya tiba-tiba terhenti saat mendengar suara ketukan pintu.

Tok Tok Tok...

"Siapa?"

"Kakak, aku boleh masuk ke kamar Kakak, gak?"

Mendengar suara yang ternyata bukan suara kedua orang tua nya. Ia langsung menghela nafas bersamaan dengan memutarkan bola matanya malas.

Ia berjalan mendekati daun pintu, membukakan kunci pintu yang tadi ia kunci dan membuka daun pintunya. Alsya melihat anak perempuan yang tadi menghampiri nya saat ia masuk ke dalam rumah.

Kita Gak Pacaran, Tapi Kamu Punya Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang