Tsalisa Hanna Kalangga
Dia ni gimana ya deskripsiin Hanna. Dia ini pendiem, tapi anaknya aktif. Paham kan klean? makannya dia ni disebut cenayang. dia diem, tapi dia aktif dan itu bikin dia tau semuanya, apalagi privilage dia sebagai keponakan yang punya sekolah.
"Hanna, tema mading bulan depan udah ada beberapa saran. Ini saran dari voting perkelas, dan ini dari anak-anak jurnalis." Hanna adalah ketua eskul jurnalis.
"Fio, bulan depan kita pake 2 tema. Tema kemerdekaan dan kita akan pilih 1 tema dari saran yang udah masuk." Fiona, wakil ketua jurnalis itu mengangguk.
"bisa Han. Untuk 1 tema lagi mau apa? ada tentang lingkungan, makanan, laut." Hanna melihat kertas berisi tema mading yang sudah masuk.
"kayanya lingkungan oke. Gue mau laut, tapi gue mau ada karya dari murid-murid Darmawangsa dan itu butuh waktu. Jadi, bulan depan lingkungan dan kemerdekaan terus selanjutnya Laut." Kata Hanna. Fiona setuju dan dirinya segera memberi informasi pada tim mading untuk rapat besok guna membahas mading.
"hah, stress juga ya jadi ketua." kata Hanna sambil membaca beberapa surat yang dia ambil dari kotak saran.
Hanna mengambil 1 surat yang menarik perhatiannya karena seperti agak lain.
kira-kira gitu bentukane.
"surat siapa ini anjir." gumam Hanna sambil membuka isi surat itu. Setelah membaca isi suratnya, hanya bisa menghela nafas sambil memijit kepalanya.
Iya, itu surat dari tuan muda cakra yang gencar banget buat deketin Hanna. Emang cowok itu tuh diluar nalar, orang mah ngejar langsung ya, ini dia lewat surat. Gak tau siapa yang ngajarin ni anak buat ngejar lewat surat.
Ini memang bukan surat pertama yang Cakra taro di kotak saran dan semua dibaca oleh Hanna. Bahkan kadang tanpa sadar gadis itu menanti surat yang paling unik diantara surat lainnya.
"gue pikir dah nyerah tuan muda ini." gumam Hanna karena memang sudah 3hari tidak ada surat dari Cakra, jadi dia pikir lelaki itu sudah menyerah. Ternyata lebih gila dari perkiraannya.
Ternyata dalam amplop itu gak cuma surat ges, ada beberapa lembar foto yang Cakra selipkan disana dan itu sukses membuat Hanna tak kuasa menahan tawanya.
"Ada modelan tuan muda begini? keknya cuma Cakra deh." fotonya gak ada yang bener oyyyy Hanna kan jadi meragukan kewarasan Cakra.
Daripada pusing mikirin Cakra, Hanna milih buat ke kantin. Temen-temennya dah pada nunggu disana soalnya.
"wassap epribadehhh." semua yang ada di kantin menoleh pada Hanna yang baru datang.
"orang dateng salam, ini malah wasap wasap tp chat gue gk dibales."Gerutu Rani sebal dan Hanna hanya terkekeh. Dia baru ingat dengan chat Rani yang sudah 2 hari yang lalu
"hehehe, udah dibales kok kak Ran. Hehehe."
"dibales dihati." Hanna makin nyengir mendengar ucapan Fey.
Akhirnya Hanna duduk disebelah Rea dan Fey.
"Kayak ada yang kurang." Hanna celingukan mencari sesuatu yang hilang, terasa sangat sepi dan seperti tidak lengkap.
"Si Jina lagi ke UKS tadi ditelfon orang." Hanna mengangguk dan mereka Akhirnya melanjutkan makan.
...
TBC...
Kayanya aku telat up hiks. Wp ku beberapa hari ini gak bisa dibuka dan draft ini belum selese.
Aku ada banyak kendala belakangan ini, mulai rapat yang makin banter, bolak balik kampus-rumah, wp gak bisa kebuka, dan yang paling parah, AKU KEHABISAN IDE 😭 aku tau part ini dikit banget karena aku bener-bener gak ada ide dan gak ada waktu buat nyari inspirasi. Semoga surat mas cakra bisa nebus kependekan part ini hiks.
see you di next part, I Lop Yu Oll💕
31.08.2024
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Our Dreams [ON GOING]
Teen FictionWho don't know about them? A group with consisting 7 girls. Jinara as a leader with a firm aura, Fey the oldest member with a golden voice and wise nature, Rani a Olympiad holder and a thousand miraculous acts, Rea The busiest woman in the world - c...