Chapter 5

1 0 0
                                    


"Terimakasih yah sudah menjenguk Yuna"

"Ahh.. tidak tante, saya yang berterimakasih"

Terdengar percakapan kecil yang dilakukan oleh mamah Yuna dan Kai saat Yuna berdiri di depan pintu rumahnya. Setelah percakapan kecil itu pun mamah Yuna menutup pintu gerbang dan langsung masuk ke dalam rumah diikuti oleh Yuna.

Percakapan dalam smartphone

Yuna: "Apa kau sudah dirumah?"

Kai: "Sudah (:"

Yuna: "Terimakasih hari ini"

Kai: "Besok kau harus sudah sembuh dan masuk sekolah"

Yuna: "Tidak janji *peace*"

Hari keesokannya di pagi hari

Yuna melihat Kai sedang berjalan menuju gerbang sekolah. Yuna yang berada cukup jauh di belakang Kai berniat untuk menyapanya dengan meneriaki namanya.

Belum sempat ia berteriak, tiba-tiba seorang perempuan berambut panjang menghampiri Kai dan merangkulnya. Ia terlihat tertawa sambil mengobrol dengan Kai. Ekspresi Kai saat itu juga terlihat merespon baik dan tidak keberatan ketika cewe itu merangkulnya. Tak lama, Kai melepaskan rangkulan dari cewe itu dan menyentil jidat cewe itu dengan jarinya.

"Perempuan itu lagi" gumamnya.

Perasaan Yuna saat itu sangat tidak karuan. Yuna nampak kesal dengan apa yang dilihatnya, namun Yuna juga berpikir bahwa dia tidak berhak marah karena dia bukan siapa-siapanya Kai.

Yuna memutuskan untuk mempercepat jalannya dan melewati Kai dan luda yang sedang jalan berdua sembari bercanda, tanpa menyapa Kai sama sekali.

Kai yang tersadar akan Yuna yang telah lewat begitu saja langsung berlari ke arah Yuna dan meninggalkan Luda sendiri.

"Lah kenapa tuh orang tiba-tiba lari" ucap Luna berbicara sendiri.

"Yuna.." teriak Kai berlari menghampiri Yuna.

"Oh hai" mencoba untuk menjawab seperti biasanya.

"Kau sudah membaik?"

"Jika tidak membaik aku tidak akan masuk sekolah" mulai menjawab dengan ekspresi datar.

"Apa setelah jam sekolah selesai kau ada kegiatan?"

"Tidak tau" menjawab kembali dengan ekspresi datar.

"Kau kenapa?"

"Tidak apa-apa, aku masuk kelas duluan ya" sambil meninggalkan Kai.

"Apakah aku melakukan kesalahan?" gumam Kai.

Sedari pelajaran terakhir, hujan mulai turun tanpa henti. Kai mulai merasa sedikit kesal karena hari ini Yuna selalu menghindarinya, ditambah lagi hujan besar beserta angin yang kembali datang secara mendadak, membuatnya tidak bisa pulang.

Kai mencari Yuna sekeliling sekolah namun ia tidak menemukannya.

"Apa iya Yuna sudah pulang ditengah hujan seperti ini"

Demi meningkatkanmoodnya, Kai memutuskan pergi ke perpustakaan sekolah untuk membaca buku sambilmenunggu hujan berhenti.


.

.

Bersambung

PeterpanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang