New

243 33 14
                                    

Mereka terdiam melihat kota itu, yang dulunya indah, kini menjadi suram dan hancur lebur

"Kalau gini mah pulang aja ga sih, serem" Ucap Karis

"Cih, lemah" ucap Bhima

"Hah? Maksud lu?"

"Kenapa? Ga terima fakta?"

"Udahlah, Kenapa malah berantem!" Ucap Kai dan Odo memisahkan Karis dan Bhima

"Berantem bukan jalan yang benar, kita harus mencari tau kenapa semua ini bisa terjadi begitu saja" ucap Selina

"Kota ini terlalu luas, darimana kita harus memulai nya?" Tanya Alana

"Berpisah?"

"Hah? Berpisah? Jangan dong, kalo ada korban gimana?" Ucap Anya tak setuju

"Kalau kita tidak berpisah, kapan urusan kita di kota ini akan selesai?" Ucap Selina

"Ya udah deh terserah" ucap Anya akhirnya pasrah

"Kita buat 5 kelompok saja, kalau begitu" ucap Selena

"Dipilih sendiri atau acak?" Tanya Alana

"Acak dengan ku."


Kelompok 1
Karis, Bintang, Kai, Alana, Yoo

Kelompok 2
Medi, Selina, Adrian, Ian, Matthias

Kelompok 3
Odo, Bhima, Selena, Arshaka

Kelompok 4
Jeje, Anya, Niko, Adela, Raka

Kelompok 5
Agatha, Rere, Klara, Adnan, Langit


"Ya, begitu saja kelompoknya" ucap Selena

"Lah! Kenapa aku cewe sendiri di kelompok?" Ucap Alana

"Aku mengacak kalian menjadi kelompok bukan masalah gender, tapi tentang kekompakan kalian," ucap Selina

"Kekompakan? Bagaimana mungkin Aku dan Adela mengerti kompaknya anak Dirgantara itu" batin Raka

"Hah, bagaimana bisa aku mengerti alur kompak nya mereka" batin Langit menatap anggota kelompoknya sendiri

"Masalah itu jangan dipikirkan, lebih baik kita pergi sekarang"

Tak berselang lama, mereka langsung pergi berpisah dengan kelompoknya masing-masing











Pov Group 1:

"Kita harus berjalan kemana?" Tanya Alana

"Ke....gedung?" Ucap Bintang, mereka setuju dengan ucapan Bintang, namun dengan syarat semua harus waspada dengan keadaan. Mereka menemukan sebuah gedung yang tinggi dan sangat kotor dengan lumut

"Bapak duluan, ya. Biar tau ini aman atau ngga" ucap Pak Yoo, mereka mengangguk ya, ini pertama kali Pak Yoo mengorbankan diri, biasanya yang membunuh...Eh.

//Crit

Pak Yoo menyingkirkan kayu besar yang menghalangi jalan masuk ke gedung itu, baru mau diangkat, dia dikejutkan dengan suara zombie yang baru keluar dari sana dan memunculkan sosok zombie, Pak Yoo terkejut. Dengan cekatan Kai langsung memukul zombie itu dengan baseball nya

"Waduh! Bapak ga merhatiin tadi, maaf ya" ucap Pak Yoo

"Gapapa Pak, lagian ini bukan salah bapak" ucap Kai

Setelah kayu itu disingkirkan, mereka langsung masuk kedalam gedung itu, disana lumayan gelap, kondisi gedung ini agak rapuh, Karis melihat ada tangga menuju lantai atas, dia ingin menaiki tangga itu, namun dihalangi oleh Alana

Zombie Apocalypse 〖 Season 3 〗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang