𝕡𝕒𝕘𝕖 𝟙

57 10 26
                                    

ANYEONG BES!!
lanjutan yang kemaren nieh!

ABSEN LAGI YUK!!
btw dikit banget yg vote kemaren, jadi makin insc sama tulisan sendiri hieks


▶︎ •၊၊||၊|။||||။‌‌‌‌‌၊|• ♡︎


Keesokan paginya, Chella terbangun dengan perasaan malas. Ia masih kesal dengan Raden yang dianggapnya kurang peka. Namun, ia teringat bahwa hari itu adalah jadwal piketnya, jadi ia pun bergegas ke sekolah tanpa sarapan. Saat ia tiba di sekolah, teman sekelasnya yang memang menyukainya—Varo, muncul dan membuatnya kaget.

"Ih, apaan sih Varo? Pagi-pagi ngagetin orang aja!" teriak Chella kesal, merasa hari-harinya semakin buruk. Tanpa disadari, Raden melihat kejadian itu dari kejauhan. Ia menelan ludah, merasa cemburu meski belum benar-benar mengenal Chella.

Pada saat istirahat, Chella masih di dalam kelas, malas keluar karena Varo terus mengganggunya sepanjang pelajaran. Tea yang menyadari perubahan mood Chella mencoba menghiburnya. "Chell, ada Raden di depan, nggak mau lihat?" ujar Tea, membuat Chella segera berdiri dan melihat ke arah Raden. Seketika rasa badmood-nya hilang saat melihat lelaki yang telah membuatnya jatuh hati itu. Raden tampak lebih tampan daripada biasanya, membuat hati Chella berdegup kencang.

Namun, Varo kembali muncul dan mengganggu Chella. Merasa risih, Chella berdecak sebal dan segera pergi menjauh, meninggalkan Varo yang masih mencoba mengajaknya bicara. Chella kembali ke kelas dengan perasaan campur aduk—antara kesal pada Varo dan terpesona pada Raden.

Saat pulang sekolah, Chella merasa bosan berada di rumah sendirian. Ia pun memberanikan diri untuk mengetik beberapa pesan kepada Raden:

"Den, mau temenin aku enggak?"

"Aku lagi bosen nih, pengen main cuma ga ada temen."

Dengan jantung yang berdebar, Chella menunggu balasan dari Raden, berharap pesan itu bisa menjadi awal dari cerita cinta yang indah. Apakah Raden akan merespons undangannya? Atau apakah kecanggungan di antara mereka akan terus berlanjut? Perasaan Chella bercampur antara harapan dan ketakutan, tapi ia tahu bahwa rasa pertama ini adalah sesuatu yang takkan ia lupakan.

Chella menunggu dengan cemas. Tangannya menggenggam ponsel erat-erat, berharap pesan dari Raden segera masuk. Setiap detik terasa seperti menit, dan setiap menit terasa seperti jam. Akhirnya, layar ponselnya menyala. Pesan dari Raden masuk, dan Chella dengan cepat membukanya.

"Eh, boleh juga. Jam berapa?"

Senyum Chella merekah. Meskipun balasannya singkat dan sederhana, setidaknya Raden menunjukkan ketertarikan untuk menemaninya. Chella pun membalas dengan semangat:

"Sekarang juga boleh. Aku udah siap."

Tidak butuh waktu lama, Raden mengirimkan balasan lagi. "Oke, aku siap-siap dulu ya. Nanti kasih alamatnya."

Hati Chella berdebar-debar. Ini pertama kalinya ia mengajak seorang lelaki pergi bersama, terlebih itu adalah Raden—sosok yang selama ini ia kagumi dalam diam. Setelah mengirimkan alamat rumahnya, Chella segera merapikan diri. Ia ingin memberikan kesan yang baik pada Raden.

Sekitar 30 menit kemudian, bel rumah berbunyi. Chella yang sejak tadi menunggu di ruang tamu, segera berlari menuju pintu depan. Jantungnya semakin berdegup kencang saat ia membuka pintu dan melihat Raden berdiri di sana dengan senyum kecil di wajahnya.

"Hai," sapa Raden singkat, sambil melambaikan tangan.

"Hai juga, ayo pergi, aku udah siap nih." jawab Chella, mencoba menutupi rasa gugupnya.

Mereka berdua melangkah pergi dari rumah. Suasana canggung masih terasa di antara mereka, tapi Chella berusaha mencairkan suasana tersebut. Mereka mulai berbicara tentang hal-hal ringan—sekolah, teman-teman, dan hobi masing-masing. Perlahan, kecanggungan mulai menghilang. Raden ternyata lebih mudah diajak bicara daripada yang Chella bayangkan.

Setelah beberapa waktu, Raden melayangkan sebuah pertanyaan. "Ini kamu mau pergi kemana? kamu belum bilang tadi."

"Pergi ke taman aja yuk." Jawab Chella.

Raden tersenyum, "Boleh."

Waktu berlalu, kini dua insan itu tiba ditempat yang dituju. Mereka sudah mendudukan diri di salah satu bangku disana.

"Eh, langitnya indah, ya?" Tanya Raden.

"Iya, indah. Tapi kamu mau tau apa yang lebih indah?" Jawab Chella sekaligus bertanya.

"Apa?" Tanya Raden dengan wajah keheranan.

"Seorang lelaki yang duduk disampingku, ia adalah perwujudan dari kata indah."

Mendengar itu, Raden tertegun, tak menyangka atas jawaban itu. Ia belum pernah mendengar kata seperti itu sebelumnya. Raden diam untuk sesaat, hingga membuat Chella berpikir apakah perkataanku tadi membuatnya tak nyaman?

Raden akhirnya angkat bicara, "Dari mana kamu belajar kalimat seperti itu?"

Chella tersenyum, "Tiba-tiba aja kepikiran, hehe. Maaf ya kalau nggak nyaman."

Raden menggeleng, "Enggak kok, santai aja. Sebenarnya, aku kaget, aku nggak tau kalau kamu bakal melontarkan kalimat itu."

Chella merasa jantungnya berdebar lebih kencang. "Kaget,ya?"

"Iya, kaget banget malah." Jawab Raden.

Tak terasa, waktu berjalan dengan cepat, sudah saatnya mereka kembali ke rumah masing-masing. Chella dan Raden sudah di perjalanan pulang, hanya tinggal berbelok saja sudah sampai dirumah Chella.

"Mau mampir kerumah nggak, Den?"

"Sorry, Chell. Kayaknya aku harus pulang sekarang. Nanti aku diomelin Bunda kalau kelamaan."

Chella menahan sedikit rasa kecewanya, tapi ia tahu waktu kebersamaan mereka sudah cukup berharga. "Gak apa-apa, Den. Hati-hati ya."

Setelah Raden berpamitan dan melangkah keluar, Chella berdiri di depan pintu, menatap punggung Raden yang semakin menjauh. Perasaan hangat yang ia rasakan sepanjang hari itu tidak menghilang, bahkan setelah Raden pergi. Ia tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang akan terus tumbuh seiring waktu.


♡︎

OKE BES SEGITU DULU YA!
kalau mau lanjut votmen dulu
aku kasih target vote 10 sama komen 17 ya!
kalau udah sampe target aku bakal up deh

YANG GA VOTMEN BOJONE SAPI MUOH!!
(hasil revisi yang ke 9999999999999x harap maklum karna author baru pertama kali nulis)
lovyu all

Author lagi sedih ni guys ga ada yang mau hibur author kah?

moots ig? hayuk @chel.vnesa yeA

BYE BESTIE

SENJA DAN JANJI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang