𝕡𝕣𝕠𝕝𝕠𝕘

54 8 12
                                    

HALLO BES!!
aku bikin cerita baru nieh!

ABSEN DULU DONG!! (pake nama bias y)
oghey kita lanjut ke cerita yaw!

▶︎ •၊၊||၊|။||||။‌‌‌‌‌၊|• ♡︎

Michella Swastamita Pramandika atau yang kerap disapa Chella—gadis yang cantik dan manis, masih duduk di bangku SMP ketika ia pertama kali merasakan getaran cinta. Cinta pertama itu hadir saat Chella sedang dalam masa mencari jati diri, di tengah kesibukan belajar dan berkumpul dengan teman-teman. Bagi Chella, usia SMP mungkin masih sangat belia untuk menjalin hubungan yang serius, tetapi perasaan yang hadir tak bisa ia abaikan.

Kisah ini dimulai ketika Chella pertama kali melihat sosok Raden Azfar Mahendra, sepupu Kanaya, salah satu teman sekelasnya. Hari itu, Chella sedang bercanda ria bersama Tea di halaman sekolah. Saat ia melihat Kanaya bersama seorang lelaki yang belum pernah ia kenal, rasa penasaran pun muncul.

"Eh Tea, lo kenal nggak sama cowok yang sama Kanaya tadi?" tanya Chella, sedikit berharap agar Tea tahu jawabannya.

"Oh, itu Raden, sepupunya Kanaya. Kenapa, lo suka?" jawab Tea sambil tersenyum menggoda. Chella hanya menggeleng dan berusaha menutupi rasa malu yang tiba-tiba muncul, tapi benaknya tak bisa berhenti memikirkan Raden.

KRINGG...

Bel tanda masuk kelas berbunyi, memaksa Chella dan teman-temannya untuk kembali ke kelas. Meski merasa malas, mereka tak punya pilihan selain patuh. Sepanjang pelajaran, bayangan Raden terus berputar di kepala Chella. Rasanya aneh, baru saja bertemu sekali, tapi sosok itu sudah meninggalkan kesan yang mendalam.

Setibanya di rumah, Chella masih terus memikirkan sosok lelaki tersebut. Ada sesuatu yang berbeda di hatinya, perasaan hangat yang perlahan tumbuh. Namun, ia mencoba mengabaikannya, meyakinkan diri bahwa ini hanyalah perasaan sementara.

Esok harinya, Chella masih saja terbayang-bayang oleh Raden. Bahkan, saat bel berbunyi menandakan awal pelajaran, Chella masih tenggelam dalam lamunan tentang lelaki yang baru ia kenal itu. Ketika jam istirahat tiba, Chella bersama teman-teman di circle-nya pergi ke kantin. Sebenarnya, Chella ingin meminta nomor handphone Raden, tapi ia terlalu malu untuk melakukannya. Namun, rasa penasaran yang semakin besar membuat Chella akhirnya memberanikan diri. Bukan langsung kepada Raden, melainkan kepada Kanaya, sepupunya.

Dengan berdebar-debar, Chella akhirnya mendapatkan nomor Raden dari Kanaya. Setelah menatap layar ponselnya beberapa lama, ia mengumpulkan keberanian dan mengirimkan pesan sederhana kepada Raden:

"Hai! Save Chella."

Chella membayangkan balasan dari Raden akan penuh dengan kata-kata manis. Namun, ketika Raden membalas dengan singkat, "Oke chell," harapan Chella seketika runtuh. Senyum yang semula menghiasi wajahnya perlahan memudar. 'Sungguh lelaki yang tidak peka,' pikir Chella, merasa sedikit kecewa.

Hari-hari berikutnya diwarnai dengan percakapan yang canggung antara Chella dan Raden. Meski hanya dalam room chat, kecanggungan itu terasa nyata, membuat Chella bingung harus berkata apa. Chella mulai merasa bosan dan sering mengantuk saat berbincang dengan Raden. Akhirnya, ia memilih untuk tidur daripada terus bertukar pesan yang terasa kaku.


♡︎

SEGITU DULU YA BES, KAPAN KAPAN LAGI!!
jangan lupa vote and komen!
(ini hasil revisi btw, mungkin ada beberapa nama yg diganti dan alur yg agak berubah)
byee

SENJA DAN JANJI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang