Chap 9 [Obat 💊]

75 10 5
                                    

Malam yang dingin menghiasi bumi, bulan indah benderang menjadi penghias tercantik, tak lupa bintang terang benderang yang cantik menaburi langit dengan cahayanya.

Sangat indah jika kau tanyakan, ini adalah malam yang sesuai untuk dinikmati bersamaan dengan gitar dan api unggun. Oh--jangan lupakan kopi.

Namun, keadaan berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas ini.

Bunyi kegaduhan terjadi, sedangkan pelakunya masih bertarung untuk bertahan hidup dari seorang pembunuh di depan mereka ini.

Beliung. Menangkis setiap serangan layla atau Clara dengan belati miliknya.

Belati melawan cutter. Siapa yang akan menang?

Jujur, beliung sedikit kewalahan dengan kegesitan layla yang terus menangkis dan menyerang dirinya.

Pindah posisi ke halilintar, ia juga sedang bertarung melawan rara, peluru pistol miliknya beradu dengan milik rara.

"Kau...kau lah yang menolak adikku hingga ia menangis" sengit rara, semakin banyak peluru yang ia tembak.

"Heh! Tentu aku menolak adikmu, memangnya siapa yang ingin mencintai yandare gila sepertinya?" Balas halilintar tak kalah sengit

"K-kau...berani sekali kau mengatai adikku, sialan!?" Amarah rara memuncak, dia menembakan seluruh pelurunya dengan asal, tak peduli mengenai siapapun.

Pertarungan semakin sengit, lawan sebelah telah saling kelelahan sedangkan lawan satunya semakin sengit bertarung.

Solar membawa pelan thorn untuk menjauh dari sana, dengan cepat matanya menemukan peluru asal yang ingin mengenai thorn, sahabatnya.

"Thorn awas!!"

───Sreeet

Bruk!

Solar dan thorn terjatuh bersamaan, untungnya thorn berhasil menghindari peluru itu berkat solar, namun karena itu lengan kirinya harus terluka karena gesekan peluru yang hampir mengenai tangannya.

"A-aduuhh, thorn kau oke?"
Solar dengan pelan-pelan mengecek keadaan thorn.

"Thorn oke kok solar...terimakasih" jawab thorn, ia masih sedikit melamun akibat kejadian tadi. Namun, mendengar thorn mengatakan ia baik-baik saja membuat solar lega.

"Syukurlah, kau baik" solar tersenyum, ia kembali menuntun thorn berjalan menjauh dari sana kearah teman-temannya.

Sori ketakutan, perlahan ia bersembunyi di balik tubuh supra. Ia takut, apalagi melihat adegan pembunuhan lagi dan lagi di matanya membuatnya menjadi mudah ketakutan.

Sori tak sadar, ada seseorang yang mengendap-endap di belakangnya. Dengan cepat ia membius sori menggunakan obat tidur dan membopong nya menjauh dari sana.

Sori tertidur, terakhir yang ia lihat adalah wajah menyeramkan dibalik topeng yang sosok itu kenakan.

Harvelon's Caravelle School
HC SCHOOL
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

HC SCHOOL [END]  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang