Bab 10-1 : Mengenal Tuan Cinta

157 11 0
                                    



Kedua kaki turun dari tempat tidur. Satu tangan meraih handuk, tangan lainnya menggaruk pantatnya, dan melangkah masuk ke kamar mandi, meski kelopak mata belum terbuka penuh.

Di pagi hari, kehidupan Gunyukol tidak membutuhkan banyak hal. Mandi air dingin dan menghirup aroma shower gel peony favoritku saja sudah seperti nirwana.

Sabun~ Aliran air dari pancuran imajiner mengalir seperti 10 pompa air. Namun kenyataannya, air yang keluar hanyalah angin dan kecepatannya tidak berbeda dengan saat buang air kecil. Jaga agar rambutmu tetap tergerai.

"Faifah! Airnya tidak mengalir."

Ada apa dengan asrama ini? Bukan hanya listrik yang sering padam, tapi kali ini juga ada air yang tidak mengalir lagi? Kerusakan Gun. Gun tidak dapat diterima. Gun telah menanggalkan semua pakaian. Untuk menghindari tindak pidana berhubungan seks, seseorang harus mengambil handuk dan keluar lagi menghadap teman sekamarnya.

"Hoi. Yotha."

"YA"

"Sejak kapan kamu di sini?" Apa yang ada dalam pikiranku tidak ada hubungannya dengan pemandangan yangku lihat. Berpikir bahwa Faifah seharusnya ada di sini, malah tempat tidur itu ditempati orang lain.

"Sejak tadi malam." Pemilik nama itu mengangkat kepalanya untuk melihat, tanpa ada tanda-tanda panik.

"Tadi malam?"

"Tidak ingat?"

Aku mencoba memutar mataku dan berpikir. Beberapa jam yang lalu, aku berada di sebuah pub bernama Bangon Pochana bersama teman-teman dan tim logistik senior. Aku tidak ingat berapa banyak anggur bercampur cola yang diminum, aku hanya tahu bahwa aku meminumnya dengan sangat cepat. Lalu akhirnya...

Memikirkan hal ini, tidak perlu dikatakan seberapa besar mataku melebar. Karena kenangan yang tersisa telah hancur, aku hanya ingin meletakkan ember di atas kepala untuk mencium baunya. Aku muntah. Setelah itu, Yotha mengambil tanggung jawab untuk membawaku ketoilet.  Aku tidak ingat kapan aku kembali ke kamar.

Tapi yang aku ingat dengan jelas hingga membuat wajahku panas seperti air mendidih tadi malam...

SAYA

Berbicara

Cinta

Bajingan!!!.

Apa-apaan mannnnnnnnnn~

Kata-kata 'Aku minta maaf karena mencintaimu' berputar-putar di kepalaku, membuatku pusing. Demikianlah dia terungkap, yang dicintai pun duduk tanpa ekspresi di atas ranjang saudara kembarnya. Lalu bagaimana denganku? Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku pura-pura bodoh seperti tidak terjadi apa-apa? Tapi ekspresi wajah saat ini mungkin menjelaskan semuaya.

"Ingat sekarang?" Pemiliknya bertanya lagi dengan suara rendah.

"Sedikit."

"Apakah aku perlu mengingatkanmu tentang kenanganmu?"

"T...tidak perlu."

"Tadi malam kamu memuntahkanku. Baunya sangat busuk sehingga aku ingin melepas bajuku dan membuangnya ke tempat sampah." Um. Dimanakah adegan romantis yang pernah aku impikan? Aku bilang tidak perlu mengulanginya, tapi orang gelap itu masih punya keberanian untuk menjelaskan situasi buruk itu kepadaku. Sebelumnya, aku selalu berpikir aku memiliki wajah anak anjing, sampai aku menghadapi situasi sekarang...

"Maaf..."

"Tadi malam kamu mengusirku dari tempat tidur." Lawan terus membeberkan ceritanya.

"Mungkin tidak sampai sejauh itu."

[END] PF10L - YGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang