Ahyeon yang sudah tidak sadarkan diri dimasukkan kedalam mobil, terdapat 3 orang didalam mobil tersebut, 1 orang bertugas sebagai supir, lalu 2 orang lainnya bertugas membawa Ahyeon keluar dari gedung tersebut. Mereka yakin tidak akan ada yang menemukan Ahyeon, karena jelas, mereka sudah merencanakan ini dari beberapa minggu yang lalu, mereka sudah mempersiapkan rencana ini dengan sangat matang.
Setelah nya. Ahyeon dibawa kesuatu tempat, tempat yang sangat jauh dari pusat kota.
Menempuh waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai di tempat tujuan mereka, Ahyeon masih tidak sadarkan diri, jika kalian bertanya-tanya kenapa Ahyeon begitu lama tidak sadarkan diri, itu dikarenakan dalam minuman tadi yang sempat diberikan oleh pelayan kepada Ahyeon, mengandung obat tidur dengan dosis yang cukup tinggi.
Saat ini mereka sudah berada disebuah bangunan tua yang berada ditengah hutan atau biasa disebut dengan Villa, Ahyeon dibawa ke salah satu kamar yang ada di Villa tersebut, dibaringkan nya Ahyeon ditempat tidur, dan terdapat seseorang yang juga tidak sadarkan diri disamping Ahyeon, lalu mereka meninggal kan Ahyeon dikamar tersebut bersama seseorang yang saat ini tidak sadarkan diri, mereka mengunci pintu kamar dari luar.
"Lo yakin, kita gak akan ketahuan?." Tanya salah satu lelaki kepada temannya.
"Aman, gue udah atur ini semua, lo tinggal nurut aja sama gue." Jawab temannya.
"Demi Tuhan, gue gamau berurusan dengan keluarga Jung. Kita bisa mati kalau sampai ketahuan." Lelaki tersebut mencoba mengingat kan temennya, kalau mereka tidak seharusnya main-main dengan keluarga Ahyeon.
"Lo bisa diem gak, brengsek?! Pergi dari sini kalau lo gamau terlibat! Tapi ingat satu hal, lo gak akan pernah selamat dari jangkauan gue." Temannya mengancam lelaki itu, tidak ada pilihan lain, ia sudah terlanjur terlibat dalam masalah ini, sudah tidak ada jalan keluar lagi selain mengikuti kemauan temennya.
-
-
-
Ditempat Ruka, Pharita dan juga Asa.
Mereka sudah memeriksa semua CCTV, tapi nihil tidak ada jejak satupun yang mereka temukan, mereka hanya melihat Ahyeon digendong oleh 2 pria yang menggunakan topi hitam, jaket hitam dan juga memakai masker menuju keluar dari gedung. CCTV tidak menangkap kendaraan apa yang membawa Ahyeon pergi.
Asa sudah menangis tidak karuan, ia tidak dapat menenangkan dirinya, ia tidak tahu harus melakukan apa, kedua orangtua Ahyeon tidak dapat dihubungi, Asa tidak mungkin melaporkan ini ke kantor polisi, karena ia belum mendapatkan izin dari kedua orangtua Ahyeon.
Pharita mencoba menenangkan Asa, ia memeluk Asa yang sudah sangat berantakan, Ruka mencoba untuk menelfon Aurora. Rora langsung mengangkat telfon nya.
"Ra, gawat ini urgent!." Ruka sangatlah panik saat ini.
"Ada apa? Pelan-pelan unniee, gue baru selesai meeting, ada apa?." Ucap Rora diseberang sana.
"Ahyeon diculik, Ra." Ucap Ruka to the point.
"Gimana bisa? Bukannya kalian sedang menghadiri acara malam perpisahan? Ahh sudahlah. Gue ke tempat lo sekarang, lo tenang dulu ok. Gue kabarin Paman Lim untuk siapin beberapa pengawal. Tunggu gue, Unniee." Rora mematikan sambungan telfonnya, ia segera bergegas menuju ke tempat Ruka berada setelah ia menerima maps yang Ruka kirimkan kepada nya.
-
-
-
Kembali ke tempat Ahyeon berada.
Seseorang yang tidak sadarkan diri disebelah Ahyeon terbangun lebih dulu, ia merasakan kepalanya sangat pusing saat ini, ia melihat sekeliling ruangan tempat nya berada, begitu asing, tempat ini sangat asing bagi dirinya. Ia adalah seorang laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lowkey [END]
Teen FictionAhyeon dikenal sebagai anak yang sangat berprestasi, tidak ada riwayat buruk dalam hidupnya, tidak pernah membully, atau melakukan hal hal yang tidak seharusnya dilakukan.. Namun tiba tiba terjadi suatu peristiwa yang sangat tidak tertuduga di hidu...