Lucky 3

1.6K 45 2
                                    

"ka zee sama ka acel mau sampai kapan ciuman sama ka abi ha" Sebuah suara yg berasal dari arah pintu kamarku yg terbuka mengkagetkan kami semua.

"Ih de ngagetin tau ga, kan bisa ketok dulu pintu kamarnya" Ucap zee padanya.

"Lah salah sendiri pintu kamarnya udah kebuka, ya udah aku langsung masuk aja" Balasnya pada zee sambil mendekati kami.

"Emang ya kembaranku ini kadang gemes banget kadang ngeselin banget ini" Ucapnya sambil menarik kembarannya itu untuk mendekat lalu mencium kedua pipi dan bibirnya yg menggemaskan itu menurutku.

cup cup cup

"Ih apasih ka acel main cium-cium aja, ga puas tadi nyiumin ka bara" Kesalnya dia sambil mengusap bekas ciuman acel padanya.

"Belum lah hihi, orang kamu gangguin tadi" Jawab acel sambil bercanda padanya.

"Belum lah hihi, orang kamu gangguin tadi" Jawab acel sambil bercanda padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembaran acel atau lebih tepat adik angkatku bernama Marsha Lenathea. Gadis cantik, putih, imut dengan gigi gingsul yg menambah kesan manis padanya. Tubuhnya yg seputih susu sering membuatku salah fokus saat hanya berdua dengannya. Karena marsha atau ke sering panggil maca saat hanya berdua punya sifat berbeda saat bersama dengan kakak-kakak perempuan dan saat bersama denganku.

Saat bersama zee dan acel dia akan menjadi gadis jutek, tengil dan menyebalkan berbanding terbalik saat bersama denganku dia akan menjadi gadis yg lucu, imut dan manja padaku terutama dia sering menggodaku dengan hal yg...... ah sudahlah nanti juga kalian tahu rahasia kami berdua.

Kembali lagi ke kamar, maca tiba-tiba menarikku bangun untuk berdiri dan berjalan menuju kebawah untuk sarapan. Karena perlakuannya itu dia mendapatkan teriakan dari acel dan zee yg ikut menyusul.

"Enak ka bara dicium sama ka zee dan ka acel hhhmmmm" Bisiknya padaku yg membuat seluruh bulu kudukku berdiri.

Setelah membisikkan hal tadi maca menarikku ke arah wc sebelum dapur dekat dan mendorongku masuk ke dalam wc itu lalu menguncinya dari dalam.

Maca menatapku dengan tatapan yg sulit di artikan. Tatapan sayu sambil menggigit bibir bawahnya yg seketika membuat si PaKeBeBe hormat upacara senin padahal hari ini minggu dan tadi sudah mulai berdiri karena di cium oleh ka zee dan acel sekarang bertambah tegak berdiri menantang maca untuk disentuh.

Kalau kalian penasaran kenapa namanya PaKeBeBe, itu adalah singkatan dari Panjang, Keras, Besar dan Berurat alias memiliki panjang 19 cm kurang lebih karena aku pernah iseng mengukurnya dan lebar hampir 5 cm yg siap memuaskan se isi rumah, eh. Dengan tatapan sayu menggodaku maca mengelus-ngelus penisku.

"Kak bara emang ga puas macem-macem kalau sama aku dan bunda aja?" Bisik maca sambil menurunkan celana dan celana dalamku bersamaan.

Keluarlah PaKeBeBe dari sarangnya dan langsung menepuk sesuatu yg tembem di tubuh maca. Maca yg matanya sayu seketika bercampur dengan binar bahagia melihat adik kecilku dibawah sana.

Seketika maca bersimpuh lalu meludahi penisku sambil mengocoknya lembut membuat nikmat menjalar disekujur tubuhku.

"Aaaahh maca sayang enak" Desahku karena tangan halusnya maca.

Maca hanya tersenyum menatapku keenakkan oleh perlakuannya. Sambil mengocok, tiba-tiba maca melahap penisku dan memaju mundurkan kepalanya sambil memainkan lidahnya pada penisku.

'Glok glok glok srummpp' suara mulut mungil maca yg sedang melahap penisku.

"Aaaaahhhh ca enakkkkkkkhhhhhh" Aku memegangi kepala maca agar diam dan menggerakkan pinggulku menyodok mulutnya.

'Glok glok glok glok' suara mulut maca yg tengah aku sodok.

Sekitar tujuh menit aku menyodok mulut maca akhirnya aku menyemburkan spermaku kedalam mulutnya.

"Aaaaaaaahhhhh kaka keluar sayang" Aku mendesah cukup kencang.

"mmmpphhhh emmmpppphhhh" Suara maca tertahan penisku yg sedang menembakkan isinya ke tenggorokannya.

Akhirnya aku mengeluarkan penisku dari mulutnya dan terdengar

"Gluk gluk ah hah hah hah" Maca menelan spermaku walaupun masih ada yg keluar disudut bibirnya.

"Kak bara ih aku sampe hampir abis nafas" Cemberutnya dia sambil menjilat seluruh sudut bibirnya.

"Masa sayang soalnya enak banget mulut kamu nyedot sama anget gitu jadi kakak ga tahan" Jawabku menggodanya

"Iya deh, makasih kak sarapannya tapi kalau aku ngeliat lagi kakak kaya tadi sama ka acel atau ka zee tanpa izin dan sepengetahuan aku, aku potong burungnya" Setelah berbicara seperti itu dia langsung keluar dari kamar mandi dan langsung meninggalkanku menuju meja makan.

"Hah bentar tanpa se izin marsha? Artinya kalau izin boleh gitu?" Gumamku sendiri sambil menaikkan celanaku dan keluar dari kamar mandi. Namun setelah aku menutup pintu kamar mandi dan berjalan menuju meja makan melalui dapur ada tangan yg menarikku dan langsung memelukku cukup erat dan berbisik.

"Enak pagi-pagi di emut marsha sayang? Padahal bunda juga mau loh sperma kamu buat sarapan" Bisiknya sambil menggigit telingaku lembut.

TBC

Siapa coba tebak yg jadi bundanya, cluenya ex member.
Jawab di komen ya, maaf kalau berantakan.

Am I The Lucky OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang