Aku pun menggendongnya keluar dari kamar dan tidak lupa setelah keluar menutup pintunya kembali. Aku tidak mungkin meninggalkan kedua wanita matang dalam keadaan telanjang bulat terkapar dengan keadaan pintu kamarnya terbuka.
Aku pun berjalan sampai terlihat ashel sedang tertidur di ruang keluarga terlihat nyenyak sekali pada sofa. Mungkin efek obat tidur yang diberikan ashel tidak terusik dengan teriakan-teriakan desahan dari miss indah. Namun terlintas ide nakal dan gila dipikiranku. Aku pun berjalan mendekati ashel yang tertidur sambil menggendong marsha dengan penisku tertancap di vaginanya.
"Sayang mau ide seru ga?" Tanyaku pada marsha yang terlihat bingung setelah didekat ashel.
"Apa sayang?" Tanya balik marsha lalu mencium bibirku sejenak, aku tidak menjawab dan menggenjot marsha yang sedang dalam gendonganku dengan keras.
"AAAAAAAAHHHHHHH AAAAAAAAAHHHHHH OOOOOOUUUUHHHHH NAKAALLLHHHHH KAMUUUUHHHHHH AAAAAAAAAAHHHHH TERUSSSSHHHHH" Desahan kencang marsha membuatku semakin bernafsu menggenjot marsha ditambah rasa adrenalin karena berada di depan kak ashel yang kapan saja bisa bangun dari tidurnya.
"Enak sayang iya enak" Ucapku menggoda marsha yang payudaranya sedang terpantul-pantul ke atas dan ke bawah sangat menggoda.
"AAAAAAAAHHHHH ENAKKKKHHHHH ENNAAAAAKKKKKHHHH AAAAAAAHHHHHH ENTTTTOOTTTHHHH TERUSSSSHHHH OOOOOOOOOHHH ASSSHHHEEEEELLLLL KONTOOOLLLLHHHH ENAAKKKKKHHHHHH" Nampaknya marsha juga sangat menikmati adrenalin baru ini, ternyata ide ku tidak buruk.
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Bunyi tabrakan antara antara pinggulku dan pantat semok marsha sangat merdu memenuhi ruang keluarga. Marsha terlihat menampilkan wajah ahegao yang sangat menggoda membuatku semakin kencang menggenjotnya.
"AAAAAAAAAAHHHHHH AAAAAAAAAHHHHHH AAAAAAAAAAHHHHHHH MAAAAUUUUHHHH KELUAAARRRRRHHHH AAAAAAAAHHHH AAAAAAAHHHHHHHHH" Desah marsha seakan lupa jika di belakangnya lebih tepatnya di dekat pantatnya ada ashel yang sedang tertidur.
"Bersama sayang aku juga kuat" Aku pun merasakan hal yang sama seperti marsha mungkin karena sensasi baru bercinta dengan marsha didepan kakak tiriku yang tak kalah cantik dan semok dari marsha.
"AAAAAAAAAHHHHHH AAAAAAAAHHHHH AAAAAAAHHHHH AAAAAAAAAHHHHHH AAAAAAAKKKKKKHHHH" Tubuh marsha bergetar dalam pelukanku dan juga squirt yang membasahi tubuh kami berdua lalu berbarengan dengan aku juga yang menancapkan penisku sedalam-dalamnya sampai terasa kepala penisku masuk ke dalam mulut vagina marsha dan menembakkan spermaku kedalam sana.
"Aaaaahhh anget sayang, nakal banget sih mmmhhhh ampe masuk ke rahim aku loh nanti hamil gimana hhhhmmm" Tanya marsha padaku dengan nada menggoda padahal dia sendiri tahu jawabanku yang siap menikahi dan bertanggung jawab pada hidupnya kalau bisa sekalian dengan kak zee, ashel bahkan bunda gita sekalipun sampai miss indah aku siap, kok aku jadi rakus begini hehe.
"Kamu kan jawaban aku sayangku" Ucapku lalu melumat sebentar bibir seksi marsha yang sangat manis itu.
"Tunggu aku lulus sekolah dulu ya baru kita nikah sayang" Jawab marsha yang aku langsung angguki permintaannya karena aku juga sadar yang telah merenggut kesuciannya sekaligus mengajarkan hal yang iya-iya eh tidak-tidak padanya.
"Kita lanjut dikamar kamu ya sayang, aku masih pengen" Pintaku pada marsha yang langsung di angguki olehnya lalu aku membawa marsha masih dengan posisi tadi tanpa melepas penisku yang masih tegang di dalam vaginanya.
Sesampai dikamar kami mengkunci pintu kamar marsha. Lalu melanjutkan aktifitas sensual penuh keringat kami dengan panas. Hingga ranjang marsha terdengar berderit karena genjotanku yang begitu kencang pada tubuh marsha. Kami melakukannya sampai kami berdua tertidur dan lebih tepatnya marsha tidur di atas tubuhku dengan penisku yang masih setia menancap di vaginanya.
Aku pun terbangun pukul setengah tiga sore. Lalu mendapatkan pemandangan indah yaitu wajah cantik damai marsha saat tertidur dan payudaranya yang terhimpit diantara tubuh kami berdua. Sungguh kenyal dan lembut payudara marsha. Aku merasakan kepala penisku masih ada didalam vagina marsha nampaknya memang ukuran penis luar biasa untuk para wanita itulah kenapa siapapun yang pernah bermain denganku menjadi ketagihan.
Aku pun memindahkan tubuh marsha perlahan setelah mencabut penisku dari vaginanya. Terdengar marsha melenguh saat penisku terlepas dari vaginanya. Setelah dipastikan marsha tidak terbangun aku kembali menutup tubuhnya dengan selimut dan aku kembali ke kamarku untuk mandi membersihkan diri untuk menjemput kak zee yang sedang pergi bersama teman-temannya.
TBC
Oh iya untuk part kedepannya pake POV campur-campur ya biar lebih nyaman bacanya dan tahu juga isi fikiran karakter-karakter lain sama biar lebih panjang part-part kedepannya buat season 1 okeh.
Sampai ketemu di part selanjutnya babay