Joty membuka aplikasi whatsaap-nya. Sudah lebih dari 30 hari Joty dan Gilang tidak saling berhubungan. Gilang adalah pacar Joty. Mereka berpacaran sejak lulus SMA itu artinya hubungan mereka sudah berjalan memasuki tahun ke tujuh.
"Kalo lo sama Gilang punya anak. Tahun ini anak lo masuk ESDE Jot! tinggalin aja sih cowo bendera merah kaya gitu. Apa yang lo harepin dari dia. Punya kerjaan aja nggak" itu suara Mba Rara.
"Dia punya kerjaan Mbak. Cuma emang masih freelance" Jawab Joty sambil mengaduk segelas teh agar gula yang di tuang bisa menyatu dengan air-nya. Joty memijat keningnya dengan tangan. Joty kurang tidur karena harus memastikan pendaftaran kelas kelas pelatihan yang team-nya buat berjalan dengan lancar untuk program kartu prakerja. Joty harus tetap berangkat pagi dengan jam masuk kantor jam 09.00 setelah tadi malam dia lembur dan baru pulang jam 1 pagi.
Program kartu prakerja adalah program beasiswa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang di adakan oleh kemenko (Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian). Joty merupakan Lead Business Partnership Analyst di lembaga pelatihan yang menjadi mitra Program Kartu Prakerja.
Salah satu tugasnya memastikan tenaga pelatih atau pengajar yang akan membawakan materi pelatihan di project ini sesuai dengan kualifikasi yang di tentukan PMO Prakerja.
"Mending lo sekarang buka linkedln! buka mata buka telinga. Lo cari jodoh yang pekerjaannya bisa setara sama lo Jot. Biar apa? Biar semua pencapain lo ga di anggap menginjak ego laki laki macam Gilang. Sumpah sih pencapaian orang emang bisa beda beda. Tapi khusus pacar lo itu ... " Mba Rara menggeleng sambil menyedot segelas minuman yang baru saja dia beli. "Bener bener ga ada masa depannya. Kerjaan dia cuma ngeluh karena pencapaian lo lebih okeee di banding dia. Tanpa mau berusaha buat jadi lebih baik. Seenggaknya buat masa depan dirinya sendiri"
Aku terlalu mencintai Gilang. Pertengkaran kami yang kali ini benar benar membuatku frustasi. Bukankah kekurangan Gilang hanya belum mendapatkan pekerjaan yang layak? 30 hari sudah Gilang tidak menghubungiku.
"Kamu ga ada waktu buat hubungan kita Jot. Yang kamu fikirin cuma kamu dan pencapaian kamu. Dari awal emang ga ada aku di hubungan kita. Aku tuh emang ga bisa nandingin kamu Jot. Kamu yang punya penghasilan lebih stabil dari aku, pekerjaan yang bisa kamu pamerin ke social media setiap saat. Kamu ga menghargai aku Jot sebagai pacar kamu. Aku tuh malu Jot ... maluuu sama temen temen dan keluarga kamu"
Joty menghela nafas mengingat perkataan terakhir yang di lontarkan Gilang kepadanya. Semua yang di katakan Gilang membuat Joty overthinking. Apakah pencapaian wanita memang sebenarnya termasuk sebuah kesalahan? dan akan di anggap kekurangan di mata lelaki?
"Jott seharusnya sekarang lo adain tahlilan 30 hari kepergian Gilang supaya lo cepet move on" Mba Rara selalu memberikan nasihat totalitas menusuknya, tidak tanggung tanggung sarkasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai Okupasi, Mbak!
ChickLitSetelah tujuh tahun menjalin hubungan yang diimpikan bisa berlanjut ke pelaminan, Joty merasakan patah hati saat cinta pertamanya, yang dianggapnya "cinta monyet", berakhir. Mencari makna dari hubungan yang kandas, Joty bertekad untuk menemukan pasa...