Pagi hari tiba
Tok tok tok
Suara pintu
Chika dan Ara yg sedang sarapan pun melihat ke arah pintu
"Biar saya yg buka nyonya"ucap mbak rena
Setelah itu mbak rena kembali
"Zee ya mbak"ucap Ara
"Iya non"ucap mbak rena
Ara menatap Chika
"Berangkat bareng Zee?"tanya Chika
"Ya mom"ucap Ara sembari mengangguk kan kepalanya
"Boleh tapi nanti pulang nya bareng mommy ya"ucap Chika
"Okey mom"ucap Ara
"Ara berangkat dulu ya mom"ucap Ara
"Hati hati ya awas nakal"ucap Chika
Setelah salim dengan Chika Ara pun keluar dan menuju mobil Zee
"Maaf lama ya"ucap Ara
"Iy---"
"Iya gapapa kak araa"potong Christy
Skip sesampainya di sekolah
Ara turun bersama dengan Zee
Mereka pun berjalan ke kelas
Dan tentu mereka menjadi pusat perhatian
"Selamat pagi kak Ara"sapa adekel mereka
"Pagi"sapa ara
Ara melihat siswa yg atribut nya tidak lengkap,Ara langsung berjalan ke arah siswa tersebut dan,di ikuti oleh Zee
"Pakai dasi nya"ucap Ara
"Ohh iya Ra,tadi dasi aku di copot sama setan setan ini"ucap Rangga
"Taik kita diem dari tadi ya bangsat"ucap gio
"Mulut nya"tegur Ara
"Eh iya maaf raa"ucap gio
"Yaudah sekarang tolong pakai dasi nya Rangga"ucap Ara
"Siap buketu"ucap Rangga, sembari memakai dasi
Setelah itu Ara dan zee kembali berjalan ke kelas
"Giliran sama kamu mereka nurut biasa nya kalau yg lain negur, pasti susah banget"ucap Zee
"Kamu yg paling jarang marah tapi entah kenapa siswa disini paling takut ny sama kamu tau"ucap Zee
"Mungkin karena aku ketua osis"ucap Ara
"Umm mungkin kali yaa"ucap Zee
Sesampainya di depan kelas
"Selamat pagii buketuu"sapa Olla
"Pagi Olla"ucap Ara
"Kita hari ini ada kegiatan osis gak Ra?"tanya flora
"Gak ada flo"ucap Ara
"Okey"ucap flora
"Kantin yuk gais"ucap oniel
"Kalian deluan aja ya aku mau ke perpus"ucap Ara, lalu ia pergi dari sana
"Kalian ke kantin aja,aku mau nyusul Ara"ucap Zee sembari berlari
Di perpus
Zee melihat Ara ngobrol bareng key
Lalu Zee pun menghampiri mereka
"Ngapain?" tanya Zee
"Gak ngapa ngapain"ucap Ara

KAMU SEDANG MEMBACA
My mom posesif
Fantasiatentang Chika yg begitu posesif terhadap anak nya "Penyesalan itu selalu datang belakangan"