San sudah selesai mandi dan kini san dan wooyoung sedang makan siang bersama dengan kedua orang tua wooyoung. seperti biasa san pasti disuapin oleh wooyoung padahal san ingin makan sendiri tetapi si wooyoung malah menyuapi nya pake maksa lagi.
"Gak mau woo~". Rengek san disaat wooyoung lagi lagi menyuapi nya. bukan apa apa san hanya malu saat hongjoon dan seonghwa menatap kearahnya.
"Cepat makan ihh.. atau kamu pulang sendiri!". ancam woo sembari ingin menyuapi sayuran wortel ke san. Namun san lagi dan lagi menolak karena san memang tidak suka dengan wortel.
"Gak mau gak suka woo, aku gak suka wortel".
"Ngomong dong kalo gak suka. iya udah ini aja aaa". San pun dengan pasrah menerima suapan yang di berikan wooyoung.
Entah kenapa san merasa kesal saat dirinya tidak bisa menolak keinginan wooyoung, San tidak paham dengan dirinya sendiri yang bisa bisanya ia nyaman dengan sosok wooyoung.
Bahkan begitu obsesinya San kepada wooyoung yng sehingga dirinya menginginkan wooyoung menjadi miliknya sendiri.
Namun gilanya wooyoung pun sama hal dengan san pertama kali dirinya melihat san wooyoung memang sudah tertarik pada san apa lagi dengan sifatnya san yang membuat wooyoung semakin ingin terus deket dengan seorang san ini.
Walaupun dirinya sadar jika san adalah pasiennya sendiri. tetapi wooyoung tidak mempedulikan itu..,
Yang terpenting sekarang bagimana cara nya untuk bisa menyembuhkan san dari rasa takut dan trauma atas kehilangan mamih dan adiknya itu.
Hongjoon dan seonghwa sudah tau akan kondisi san wooyoung yang menceritakan semua saat san mandi tadi.
Dan san pun sudah mengenali seonghwa sebelum ia memulai makan siang bersama. Awalnya ia kembali kaget dan tak percaya jika seonghwa adalah ibu dari wooyoung.
Karena rupu seonghwa yang begitu tinggi dan gagah ya walaupun seonghwa memiliki wajah yang cantik dan aura feminimnya memang kuat.
Beda dari hongjoon yang memang bertubuh kecil dan berwajah imut atau manis. namun aurat'nya dominan memang kuat.
Aneh tapi itu kenyataan..
Setelah selesai menyuapi dirinya sendiri dan juga san wooyoung pun langsung bangkit dan kemudian pergi ke kamarnya meninggal san dan kedua orang tuanya.
San yang ditinggal wooyoung pun hanya diam di tempat duduk nya sembari memerhatikan kedua pasangan didepan.
"Kenapa san?". Tanya seonghwa yang sadan dengan tatapan san, San pun dengan cepet menggelengkan kepalanya.
"Kalo ada sesuatu yang mau dibicarakan bilang saja sama mama okey jangan sungkan". Ujar seonghwa.
San tak menjawab ia hanya mengangguk kan kelapa atau ia menggelengkan kepalanya jika diajak bicara.
"San minum obat dulu~". Ujar wooyoung yang tiba datang membawa beberapa botol obat dirinya yang sudah disiapkan oleh wooyoung.
"Aku gak suka minum obat woo". Jawab malas san saat melihat wooyoung yang memegang botol obat yang begitu dirinya benci.
"Suka gak suka kamu harus tetep minum".
"Tapi~".
"Gak pake tapi san, cepet minum atau ayah ku yang akan memasukkan obat ini kedalam mulut kamu itu dengan cara kasar". Acam wooyoung kepada san.
Hongjoon yang sejak tadi hanya diem memerhatikan mereka sembari menikmati makanannya yng belum habis tiba-tiba terkejut dengan ucapan wooyoung.
Disaat hongjoon akan protes seonghwa lebih dahulu menahan nya dengan cara menginjak kaki hongjoon dan menatap nya tajam agar dirinya diem.
Namun sayangnya san bukan anak kecil yang bisa diancam seperti itu jika untuk urusan obat san gak takut mau diancam apapun yang penting san nggak minum obat sialan itu.
"Kamu kira aku anak kecil yang bisa di acam seperti itu woo?". Ujar san sembari menatap wooyoung dan hongjoon bergantian.
"Ihh cepet minum obat dulu san atau aku buang kamu ke lautan". Ancamannya kekanak-kanakan wooyoung pun tak berhasil pada san.
"Tetep gak mau woo, percuma kamu mau ancam aku apapun aku tetep gak mau minum obat itu!".
"Oh ya udah kalo gitu... Yah kayanya wooyoung mau deh dijodohin sama anak teman ayah itu gpp ko yah lagi pula si san gak mau nurut sama uyong".
San yang mendengar ucapan wooyoung pun dibuat terkejut dan panik seketika. bukan hanya san tetapi hongjoon pun, masalah dirinya tidak tau apa apa di sini apa lagi soal perjodohan yang wooyoung bicara in tadi_-.
Namun dengan cepet hongjoon paham akan mksud ucapan wooyoung dirinya pun mau tak mau haruss turun serta dalam permainan wooyoung.
"Baiklah nanti malam kita bertemu dengan keluarga calon tunangan mu". Ujar hongjoon yang terdengar serius.
BRAKKK~
San pun menggebrak meja makan didepan nya itu hingga membuat ketiganya terkejut. San menatap hongjoon dengan tatapan tajam karena marah tak Terima dengan ucapan hongjoon.
"Gak boleh, wooyoung punya saya dia hanya milik saya begitu pun saya Kita sudah saling memiliki!!.
jadi anda gak boleh jodohin wooyoung dengan yang lain karena wooyoung hanya milik saya!". Ujar san dengan tegas dan suara yang dalam. Ketiganya pun dibuat terkejut dan sekaligus merinding mendengar suara san yang sepertinya sangat marah.
"Y ya udah makanya minum obatnya dulu san". ucap wooyoung dengan begitu gugup namun ia mencoba untuk menutupkan rasa gugup itu.
Dan mau tak mau san pun menuruni permintaan wooyoung, dari pada wooyoung nya itu menjadi milik orang lain karena dirinya tidak mau minum obat .
Disaat san sedang minum obat nya dibantu oleh wooyoung.. Hongjoon dan seonghwa hanya saling melihat dan mengartikan sesuatu dari tatapannya.
"𝘒𝘢𝘺𝘢 𝘨𝘶𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘣𝘫𝘪𝘳𝘳". Gumam hongjoon menatap Sann dan wooyoung yang menginginkan nya pada dirinya sendiri dulu kala saat mengejar seonghwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amicus Ad Aras [Woosan]
FanfictionWooyoung Adalah seorang dokter ahli psikologi. Dirinya harus menggantikan sahabatnya untuk merawat seseorang yang bernama San lelaki yang memiliki masalah akan masa lalu nya yang begitu sangat menyedihkan hingga membuat mentalnya terganggu. Apakah w...