BAB4 (Kisah)

217 23 1
                                    

𝘉𝘪𝘢𝘳 𝘢𝘫𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢𝘪𝘯 𝘺𝘢 𝘩𝘦𝘩𝘦...

𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘴𝘢𝘯 16𝘛𝘩, 𝘚𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘔𝘢𝘮𝘪𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘳𝘭𝘰𝘮𝘣𝘢𝘬𝘢𝘯 'kejuaraan Taekwondo' 𝘛𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘕𝘢𝘴𝘪𝘰𝘯𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩.

𝘚𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘰𝘴𝘪𝘴𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘑𝘰𝘩𝘯𝘯𝘺 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳 𝘬𝘰𝘵𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘳𝘶𝘴 𝘱𝘦𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘯𝘢, 𝘋𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘢𝘮𝘪𝘩 𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘢𝘥𝘪𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘢𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘯𝘵𝘰𝘯 𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘑𝘰𝘩𝘯𝘯𝘺.

"Mamih ko lama ya? padahal pertandingan ku akan dimulai". Ucapnya dalan hati yang sejak tadi menunggu kedatangan mamihnya dan juga adiknya.

Namun 10 menit san menunggu kedatangan mamih dan adiknya itu pun tak kunjung datang.

sampai Disaat san melakukan pertandingan nya hingga memenangkan pertandinga kedua orang yang dia tunggu tunggu pun tak kunjung datang.

Sedih? tentu saja tidak, san hanya kecewa saja walaupun entah bagaimana perasaan hatinya. Disaat Dirinya siap siap untuk pulang tiba-tiba Dirinya dihampiri seseorang.

"San~". Ujar seseorang tersebut yang tak lain adalah  joy, adik dari mamihnya.

"Lohh Tante, ko bisa disini. terus mamih sama adek mana?". Tanya san menatap prempuan didepannya.

Joy hanya menatap san dengan tatapan sedih. jujur joy sangat bingung harus bagaimana cara dia untuk mengatakan kabar ini kepada ponakannya ini.

"Tante mamih mana?".

"Sann.. mamih dan adik mu mereka kecelakaan".

Degggg~

Mendengar ucapan dari joy, membuat kaki dan tubuh san lemas seketika. Pikiran nya langsung bleng dirinya menatap joy dengan tatapan tidak percaya.

"Tante boong kan?".

"Ngga san tante gak boong, lebih baik kita susul daddy mu okeyy".

"Terus keadaan mamih sama adek gimana tan?!" ujar san dengan suara menggetar.

Joy tak menjawab, joy langsung mengajak san untuk ketempat kejadian dan untuk bertemu dengan dady nya. kenapa ketempat kejadian? yaa karena semua keluarga dia sedang disana.

Sesampainya ditempat kejadian san berlari kearah sang Johnny yang saat ini keadaan nya pun sangat tidak baik baik saja.

"Daddyy.." ujar san sembari memeluk Johnny yang saat ini sedang menangis. san yang melihat Johnny menangis pun langsung ikut menangis.

Johnny pun memeluk san dengan erat.

"Daddy mamih dan adek bagimana keadaannya, apa mereka baik baik aja kan hikss". Tanya san diselah tangisi nya.

"Daddy tidak tau san, mobil yang dikendarai mamih dan adik adikmu terjauh kejurang".  Mendengar itu san pun langsung menatap Johnny tak percaya. San pun berlari kearah pembatas jalan dan menatap ke bawah pembatasan tersebut.

Ya gambaran jalannya kaya gini disini ceritanya jalannya satu arah, jadi cuma satu jalan yaa..

San pun mantap kebawah jurang itu, pandangannya dan pikiran nya kosong dia masih tidak percaya kalo mamih adek nya terjauh kebawah sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

San pun mantap kebawah jurang itu, pandangannya dan pikiran nya kosong dia masih tidak percaya kalo mamih adek nya terjauh kebawah sana.

Disaat dirinya masih mantap bawah jurang tersebut Seorang wanita berumur menarik san dengan keras.

"INI SEMUA GARA GARA KAMU SIALAN!! KALO SAJA KAMU TIDAK MEMAKSA ANAKKU UNTUK PERGI KE PERTANDINGAN MU ANAKKU DAN CUCU CUCUKU TIDAK AKAN TEWASS". Teriak nonya choi ibu dari mamihnya sekaligus neneknya sendiri.

Johnny yang melihat anaknya diteriaki dibentak dan disalahin oleh mertuanya pun langsung melindungi san, Johnny tidak terima jika anaknya yang tak tahu apapun disalahkan begitu aja.

"Maksud mae apa hah nyalahin san begitu saja!!". ucap Johnny marah menatap nonya choi tidak Terima akan ucapannya itu.

"Ya ini memang salah dia dia yang salah, kalo saja dia tidak menyuruh dan memaksa anakku untuk datang ke pertandingan nya anakku dan cucu cucuku tidak akan mati mengenaskan seperti ini!!".

"SAN JUGA CUCU MU!!, BAGIMANA BISA KAMU MENYALAHKAN NYA YANG JELAS JELAS DIA TIDAK TAU APA APA BUKAN! INI BUKAN SALAH DIA INI KECELAKAAN".

Johnny pun dengan kesal membetak nonya choi. nyonya choi pun langsung terdiam menatap san dengan tatapan tajam.

Nyonya choi pun sadar kalo anak didepan nya itu adalah cucunya sendiri. namun karena rasa kesal dan belum menerima akan kenyataan akan kabar anaknya yang saat ini belum pun ditemukan. Dia pun dengan tak sadar menyalahkan san yang jelas jelas memang tak tahu apa apa. Tetapi semuanya sudah terlambat. San udah termakan ucapan nenek nya itu, kini san menyalahkan dirinya sendiri.

...

Hingga waktu pun telah berlalu, kini sudah satu minggu semenjak kejadian kecelakaan mamihnya san dan adek juga calon adeknya itu. Calon adek?? ya mamih san memang sedang mengadung adiknya yang kedua.

Pencarian mereka diberhentikan lebih tepatnya para polisi menyerah akan pencarian ke2 jasad itu. Tentu saja Johnny dan juga keluarga sangat marah kepada polisi karena seenaknya memberhentikan pencarian istri dan anaknya itu.

Johnny sangat yakin jika istrinya dan anak anaknya masih hidup, sebelum ia melihat jasad istrinya dan anaknya Johnny tidak akan percaya. bahkan hingga saat ini Johnny masih mencari istrinya dan anaknya itu tanpa sepengetahuan yang lain terlebih san juga.

Balik lagi ke san. semenjak kejadian itu san selalu menyalahkan dirinya sendiri bahwa hilangnya dan kecelakaan mamih, adiknya itu memang salah dia.

Dia selalu mengurung diri didalam kamar, selalu menangis berteriak hingga mentalnya pun kena..
Nonya choi merasa bersalah karena ucapannya cucunya yang selalu membanggakan nya dulu kini menjadi seperti orang gila. Sebenarnya bukan cuma nonya choi saja yang pernah menyalahkan san tetapi ada beberapa orang seperti teman teman sekolah nya dulu yang selalu mengatai nya pembunuh.

Setiap Nonya choi or joy juga kerabat yang lain ingin mendekati atau berkunjung untuk bertemu san, san akan langsung berteriak ketakutan dan mengusirnya  siapa saja yang ingin mendekati dirinya terutama pada Johnny san masih bisa diajak bicara atau disentuh oleh Johnny ya walaupun terkadang emosi san suka jelek kepada Johnny.

Bahkan jika san sedang kumat, san tak segan untuk melakukan bunuh diri karena rasa bersalah ia pada mamih dan adiknya.

Hingga akhir Johnny pun membawa san ke Psikiater dan setelah melakukan perawatan psikiater san sedikit berubah, yang awalnya san tak bisa melihat orang lain or disentuh orang lain pasti langsung marah tapi sekarang san bisa mengontrol emosi nya jika melihat orang or disentuh.

Tetapi hanya beberapa yang bisa menyentuh dirinya yaitu Johnny,joy,Yeonsang dan sekarang wooyoung. tapi prilaku san terhadap wooyoung sangat beda di banding saat dekat dengan Johnny,joy, dan yeonsang San masih mengatasi.

𝘋𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘵𝘦𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘵𝘦𝘬𝘢𝘯𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘮𝘪𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢.

...

Amicus Ad Aras [Woosan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang