𝕺𝖓𝖊𝖘𝖍𝖔𝖔𝖙 (2)

32 3 0
                                    

°4

"Apa jadinya kalau kita nggak jadi apa-apa?" Tanya Jema pelan

"Kita akan selalu bisa jadi apa-apa dan pasti akan jadi apa-apa, jadi seseorang. Sebab, jadi seseorang pada dasarnya bisa berarti apa saja. Tergantung dari mana kita mau melihatnya"

"Kita yang selalu berjuang dari hari ke hari sampai pada titik ini dengan cara apapun. Jadi seseorang tak perlu berarti punya jabatan tinggi, dikagumi seisi bumi, punya likes atau follower yang banyak, atau punya harta setara gunung tinggi"

"Jadi seseorang cukup berarti masih mau bertahan buat orang yang lebih baik esok hari, jadi berarti masih mau bertahan buat diri yang menyayangi dan kita sayangi, jadi ada buat mimpi dan harapan di hati, atau sesederhana jadi ada untuk diri sendiri"

"Kamu dan saya, lebih dari apa yang kita pikir selama ini. Kita akan jadi dan sudah menjadi seseorang yang cukup dalam artian paling tepat yang bisa kita maknai. Maka hari ini dan seterusnya nanti, berprasangka-baiklah pada Sang Pencipta Hari-hari, berterima kasihlah karena diri sendiri"

Penjelasan Mahameru bagai oase di gurun pasir begitu mengalir dan masuk ke hati juga benak Jema. Dan tak lagi ayal untuk ia semakin jatuh hati pada orang di sampingnya itu.

"Aku juga harus berterimakasih ke kakak"

"Kenapa begitu?" Tanya Mahameru tersenyum geli

"Karena telah hadir menjadi seseorang yang jadi apa-apa untuk aku"

"Memangnya jadi apa saja?"

"Jadi semestaku"

Mahameru tersenyum, tangannya terangkat mengusap pelan rambut Jema.

"Buat aku, kamu lebih dari semesta Jema"

𝕭𝖚𝖒𝖎 𝕬𝖐𝖘𝖆𝖗𝖆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang