HAPPY READINGS!!!
***
Masih bersama dengan Guntur.
Setelah pertemuannya dengan wanita bernama Michelina itu, Guntur sekarang malah termenung dengan pemikirannya sendiri. Apalagi jika bukan tentang rencananya untuk mengenalkan Michelina sebagai kekasihnya kepada orang tuanya sendiri, terlebih kepada sang Ayah. Apa ini akan berjalan sebagaimana mestinya? Apakah tidak akan ada hambatan?
Setahu Guntur, jika sesuatu yang direncakan diiringi dengan kebohongan, maka akan terjadi hal yang membuat kebohongan itu terungkap dengan sendirinya.
Huft!
Di tengah dinginnya terpaan angin malam, Guntur kembali termenung. Ia sudah tak tau lagi harus bagaimana untuk meyakinkan jika dirinya memiliki pasangan. Ayahnya terlalu memaksa Guntur untuk segera menikah, aneh juga, kan? Disaat Ibunya tidak mempermasalahkan, malah Ayahnya yang sebaliknya.
"Guntur?" Panggil seseorang yang datang dan langsung duduk disamping lelaki tersebut.
Guntur melirik, "Ngapain?"
"Santai aja kali, jangan ngeliatin gue kaya maling yang mau lo pukul," ujarnya.
Tedi, teman sekaligus orang kepercayaan Guntur di perusahaannya itu kini tengah memperhatikannya.
"Lo kayaknya lagi ada masalah? Ada apa lagi emang? Berantem sama bokap lagi?" Tanya Tedi.
Guntur menghela napas panjang, apa harus ia memberitahukan masalahnya kepada Tedi? Jika memang harus, sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat. Tedi juga akan terkejut jika tau kalau Guntur malah menyewa seorang wanita pelacur di situs yang entah apa namanya Guntur lupa.
"Apalagi tadi lo balik kaya buru-buru banget," tambah Tedi.
"Gue boleh minta pendapat?" Ungkap Guntur secara tiba-tiba.
Tentu saja Tedi mengangguk dengan bersemangat, tidak biasanya juga Guntur meminta pendapat disaat seperti ini.
"Kalo gue bohong sama orang tua, gimana?" Tanya Guntur dengan santainya.
Lelaki itu kembali melirik Tedi, "Kebohongan yang mungkin bakalan gue lakuin kaya bawa cewek yang gaada hubungannya sama sekali sama gue."
Glek!
Apa Tedi tidak salah dengar?
Kenapa mendadak Guntur membahas soal perempuan? Biasanya temannya ini akan membahas soal pekerjaan, apapun dan dimanapun itu. Tapi kali ini, sebentar... ada yang sedikit berbeda dengan Guntur!
"Lo sehat, kan?" Tanya Tedi memastikan.
Tedi tertawa renyah, "Ga biasanya lo ngomongin cewek."
Guntur mendesis, "Tinggal jawab."
"Oke, oke..."
Tedi berusaha berhenti tertawa namun tidak bisa, apalagi melihat raut wajah kesal Guntur sekarang, malah semakin ingin tertawa terbahak-bahak.
"Jadi, konsepnya lo mau bawa cewek buat dikenalin ke ortu lo gitu? Dan ceweknya itu jelas bukan siapa-siapa dan lo juga sebenernya gaada hubungannya sama si cewek itu?" Tutur Tedi berusaha menafsirkan perkataan Guntur sebelumnya.
Guntur mengangguk singkat.
"Menurut gue sih ga salah selagi buat kebaikan, tapi..."
"Kenapa juga lo harus bawa cewek buat dikenalin jadi pacar bohongan? Kenapa lo ga mulai cari cewek buat jadi pacar beneran aja?" Tambah Tedi.
Meskipun heran, tapi Tedi berusaha untuk tidak memaksakan. Sudah sifat Guntur yang susah ditebak. Apalagi temannya ini sangat sulit di dekati oleh wanita mana pun. Mau secantik, semenarik, dan se-sexy apapun wanita yang mendekati Guntur, jika temannya tidak tertarik, yasudah. Guntur tidak akan meliriknya sama sekali.
![](https://img.wattpad.com/cover/372067631-288-k3991.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cit-Chat [21+]
RomanceArea 1821+ *** Guntur Gumantara, lelaki matang yang masih belum menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Bahkan, Guntur sampai dijodoh-jodohkan oleh orang tua nya sendiri tapi tetap saja, Guntur menolak atau dengan sengaja pergi dari rumah. Tapi ma...