3

369 49 3
                                    

STORY FOR PDF  !!!!



Dddrrttt… dddrrttt..

Tiba-tiba saja, suara ponsel jungkook berdering. Dia segera merogoh sakunya dan mengambil ponsel miliknya.

“Seokjin hyung?” gumam jungkook.

“Eomma, sebentar ya? Aku akan mengangkat panggilan dari jin hyung. Siapa tahu, ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.”

Pria tersebut mengangguk, dan jungkook pun berjalan menjauh dari baekhyun. Jungkook dan seokjin memang saling mengenal. Mereka terbilang dekat karena sudah beberapa kali bertemu.

Bahkan terkadang, jungkook bekerja di cafe milik seokjin untuk menggantikan karyawan seokjin yang mengambil cuti.

Seokjin memang tidak bisa mempekerjakan jungkook secara tetap di cafenya. Karena dia sudah memiliki beberapa karyawan. Hanya saja, jungkook begitu sering mendatangi cafe seokjin hanya sekedar bertanya pekerjaan.

Maka dari sanalah hubungan jungkook dan seokjin menjadi dekat hingga akrab seperti saat ini. Jungkook terkadang menjadi moodbooster bagi seokjn. Karena jungkook merupakan pribadi yang ceria dan tidak segan menghibur seokjin.

“Hallo hyungie? Apa ada yang bisa aku bantu?”

“apa kau sedang bekerja?”

“Ck! Kenapa kalimatmu terdengar seperti ejekan bagiku?”

Jungkook bisa mendengar kekehan renyah dari seberang telepon miliknya. Sebelum kemudian, tawa renyah tersebut berhenti.

“Bukan seperti itu. Aku tahu kau tidak memiliki pekerjaan tetap. Hanya saja, kau tidak pernah menganggur bukan?”

“Hyungie benar.. Sudahlah, tidak perlu di bahas. Kenapa hyungie menghubungi ku jika begitu? Apa terjadi sesuatu padamu?”

“Tidak jungkook. Aku hanya ingin menawarkan pekerjaan untukmu.”

Senyum jungkook mengembang. Entah kenapa, ini benar-benar seperti jalan keluar untuknya di saat uangnya sudah semakin menipis.

“Apa kau butuh pekerja untuk di cafe mu?”

“Bukan itu. Aku memiliki seorang teman, dia bekerja di salah satu perusahaan ternama. Dan dia membutuhkan seseorang untuk bekerja bersama dengan bos nya.”

“Hyung.. Apa kau bergurau? Aku hanya memiliki ijazah SMA. Apa mereka akan menerimaku?”

“Ya Tuhan jungkookie, kau bekerja bukan di kantornya. Tapi, bos teman ku sedang membutuhkan seseorang untuk mengurusi putranya.”

“Ahhh babysitter? Apa tidak apa-apa jika aku tidak memiliki keahlian dalam mengurus bayi?”

“Bayi? Apa pria berusia hampir 30 tahun masih pantas di sebut bayi?”

“Astaga hyungie… apa maksud mu?”

“Hahhh.. sebaiknya kau diam, aku bahkan belum selesai bicara. Dan kau selalu memotong ucapanku.”

Jungkook tertawa, dia mungkin terlalu excited saat seokjin menawarinya pekerjaan. Maka dari itu, jungkook menjadi tidak sabaran seperti ini.

“Maafkan aku hyungie.. Ya sudah, jelaskan padaku pekerjaan seperti apa yang kau tawarkan.”

“Baiklah… jangan menyela ucapanku sebelum aku selesai menjelaskan semuanya padamu.”

“Baiklah hyungie..”

“Jadi, teman ku merupakan sekretaris di perusahaan kim. Kau tahu seberapa besar perusahaan tersebut. Dan tuan Kim memiliki putra yang lumpuh akibat kecelakaan beberapa waktu lalu. Maka dari itu, dia meminta sekretaris nya untuk mencari seseorang yang bisa mengurusi putranya. Dan jika bisa, dia meminta seseorang yang usianya tidak terlalu jauh dengan putranya. Bagaimana menurutmu?”

“hmmm… aku yakin jika aku bekerja di sana gajiku cukup besar. Hanya saja, apa aku bisa hyung? Aku memang terbiasa mengurusi eomma ku yang lumpuh juga. Hanya saja, aku takut jika melakukan nya untuk orang lain.”

“Ini kesempatan untukmu jungkook. Dan kesempatan seperti ini tidak akan datang dua kali. Apa kau benar-benar tidak akan menyesal jika kau menolaknya?”

“Hahhh.. Aku bingung hyungie..”

“Jungkook, yang akan kau urus itu pria dewasa, bukan bayi. Dan aku rasa kau memiliki pengalaman itu untuk. Jadi, cobalah jungkook.”

Jungkook terdiam sejenak. Apa yang di katakan seokjin memang benar jika ini merupakan kesempatan bagi jungkook. Hanya saja, apa jungkook bisa?

“Ayolah… aku membutuhkan jawabanmu secepatnya.”

“Baiklah hyung, aku mau.”

“Nahh begini kan bagus. Kau jadi akan memiliki banyak uang untuk membahagiakan adik dan juga ibumu.”

“Iya hyung. Terima kasih karena kau sudah mau membantuku. Dan, kapan aku sudah mulai bekerja?”

“Sabar.. Aku akan menyampaikan hal ini pada temanku. Dan aku akan menghubungi mu lagi setelah mendapat jawaban.”

“Baiklah hyung. Aku menunggu kabar bagus darimu.”

“Sure jungkook.”

Jungkook mematikan panggilan teleponnya. Dia segera berjalan kembali ke arah eomma nya yang masih terduduk di kursi roda.

“Eomma, apa eomma tahu? Seseorang baru saja menawariku pekerjaan.”

Wanita tersebut tersenyum, dia mengusap kembali pipi jungkook dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

“Eomma, kenapa eomma menangis? Jangan sedih ya? Ada Yeonjun yang akan menemani eomma.”

Jungkook segera memeluk tubuh pria tersebut dan mengusap punggung nya lembut.

“Ini semua berkat do’a eomma. Jadi, eomma jangan menangis oke?”

Pria tersebut mengangguk sebelum mengurai pelukannya pada jungkook.

“Heii kenapa kalian saling berpelukan? Kenapa aku tidak di ajak?” tanya Yeonjun yang tiba-tiba datang.

Jungkook dan eomma nya tersenyum. Jungkook memberi gesture agar yeonjun mendekat dan ketiganya kembali berpelukan.

Yeonjun benar-benar bahagia karena di beri kesempatan memiliki keluarga.

True Love (Vkook)  STORY FOR PDF  !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang