Happy Reading ...
..
.
.
.
.
Ketika ombak ganas menyambut tubuhnya yang terhempas ke bawah, Sasuke hanya bisa menutup mata untuk menunggu kematiannya, air mulai menarik tubuhnya ke bawah dan Sasuke perlahan merasakan dadanya penuh dan berat.
Ia pikir kematiannya telah datang, tapi mendadak seseorang menarik tangannya ke atas, membawa tubuhnya keluar dari air.
Siapa itu?
Telinga Sasuke berdengung, matanya setengah terbuka. Samar-samar ia melihat sebuah Yacht putih sementara ia merasa tubuhnya ditarik naik ke permukaan.
"Sasuke! Kau gila?"
Suara teriakan yang memecah hujan membuat Sasuke membuka matanya, kali ini penglihatannya lebih jelas. "Naruto? Suigetsu?" tanyanya lemah. Bagaimana mungkin dua sahabatnya ini bisa berada di sini?
Naruto mengusap kasar rambutnya, ia berjongkok memandang Sasuke yang masih terbaring lemas di swim platform Yacht ini. "Dasar Bodoh! Kau ingin bunuh diri?" Naruto menampilkan ekspresi marah di bawah guyuran hujan.
"Bukan urusanmu!" kata Sasuke, suara Sasuke memang terdengar lemah tapi nada ketus tak bisa ia sembunyikan.
Mendengar itu Naruto naik pitam, segera ia menarik kerah baju Sasuke hingga Sasuke setengah duduk lalu menghantamkan tinjunya pada pipi Sasuke. "Kau benar-benar-"
Bugh!
"Bodoh! Kau benar-benar kehilangan akalmu!"
Sasuke terlempar ke samping akibat pukulan dari Naruto, pipinya terasa sakit dan ngilu. Naruto tak main-main memukulnya. Pukulan Naruto seperti mencoba untuk membuatnya sadar.
"Kau pikir kau bisa mati begitu saja?! Huh?!"
Mendengar itu Sasuke mencoba untuk duduk dan menunduk putus asa. Ia hanya ingin menyusul Sakura. "Kenapa kau bisa di sini?" tanyanya dengan nada lemah. Seperti tak ada semangat untuk hidup.
Naruto berdecak, menangkap nada putus asa dari suara Sasuke. "Kenapa? Kau kesal karena kami menggagalkan tindakan bodohmu?" Untung saja ia dan Suigetsu menyusul ke sini, jika tidak Sasuke pasti sudah jadi mayat.
"Berpikirlah sedikit! Itulah sejak awal sudah kubilang padamu, pikirkan semua tindakan yang kau lakukan! Sekarang kau menyesal dan ingin semua berakhir begitu saja?"
Sasuke hanya menunduk semakin dalam, ia tak bisa menyangkal apa yang Naruto katakan. Ya ia menyesal, dan ia ingin semuanya berakhir. Dadanya terlalu sakit dan sesak hingga rasanya sulit untuk bernafas.
Hatinya terhimpit oleh rasa bersalah yang mendalam terhadap Sakura. Ia merasa tidak pantas lagi untuk hidup setelah semua yang telah ia perbuat. Kehidupan seakan-akan mengkhianatinya, dan ia tidak tahu bagaimana harus melanjutkan.
Suigetsu sendiri hanya menghela nafas lalu melirik Sasuke. "Kau bodoh sekali," kata Suigetsu, mengomentari singkat apa yang Sasuke lakukan. Seakan-akan kata-kata itu adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan betapa parahnya situasi ini.
Sasuke mengangkat kepalanya perlahan, matanya yang lelah bertemu dengan tatapan Naruto dan Suigetsu. "Lalu apa yang harus kulakukan untuk menebus kesalahanku?" gumam Sasuke lemah dan bergetar, tapi Naruto dan Suigetsu masih bisa mendengarnya.
Naruto mengepalkan tangannya dan menatap Sasuke dengan alis menukik.
"Hiduplah dengan rasa bersalahmu itu!"
![](https://img.wattpad.com/cover/372265665-288-k880627.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PSHYCOLOVE ✓ END [SasuSaku Fanfiction]
Fanfiction•Sasusaku Fanfiction •COMPLETED IN WATTPAD Pada hari di mana Sakura dibebaskan dari penjara setelah dijatuhi hukuman 7 tahun penjara atas kasus pembunuhan Itachi-kekasihnya,- Uchiha Sasuke sang adik dari Itachi sudah menunggunya. Sasuke siap untuk...