THE KING ALPHA AND THE QUEEN ALPHA

Pangeran yang dingin

Pooh membuka pintu kamarnya, menatap dingin pelayan kerajaan yang berada di depan kamarnya.
"Maaf pangeran, kami datang membawa sarapan dan ingin menyiapkan air panas untuk mandi anda"ucapnya pelan sambil tersipu melihat betapa tampannya putra mahkota di depannya.
"Lain kali tidak perlu datang, aku bisa melakukan semuanya sendiri"ucap Pooh datar, lalu mengambil sarapan di tangan pelayan segera masuk dan mengunci pintu. Pooh segera bersiap, hari ini dia ada kunjungan ke wilayah pengawal kerajaan untuk menyambut para pengawal yang baru saja bergabung.

"Membosankan"ucap Pooh sambil melihat bayangannya di cermin.

............

Pooh berjalan pelan penuh wibawa memasuki wilayah pelatihan pengawal kerajaan.
"Silahkan pangeran"ucap panglima kerajaan. Semua yang berada di sana menunduk hormat pada Pooh.
"Silahkan dimulai acaranya" ucap Pooh.
Semua pengawal yang baru terpilih segera di tunjukan keahliannya di depan Pooh. Pooh menatap dingin, menelisik satu-persatu para pengawal. Hingga netranya menatap seorang pengawal yang baru berjalan ke tengah lapangan,dahi Pooh mengerut dalam.
"Apa kalian menerima omega tahun ini?"tanya Pooh pelan.
"Maaf pangeran, tidak ada omega satupun"ucap panglima.
"Lalu apa dia alpha?"tanya Pooh sambil melirik Pavel yang sedang bertarung. Kali ini panglima yang kebingungan, apa mata pangerannya sudah minus tapi bukankah matanya lebih tajam dari pada elang. Jelas-jelas lelaki itu adalah alpha, dengan otot dan tubuh yang kekar. Wajahnya pun terbilang tampan.
"Benar pangeran,dia alpha"ucap panglima.
Pooh menatap tak percaya, dengan wajah secantik dan tubuh semenawan itu apa dia benar-benar alpha??.

"Pavel, pengeran terus menatapmu. Apa jangan-jangan kau punya masalah dengannya?" Tanya Ben,teman sesama pengawal Pavel.
"Aku tidak tau, aku bahkan baru pertama kali bertemu dengannya"ucap Pavel.
"Kau yakin??"tanya Benjamin.
"Aku yakin"jawab Pavel. Tiba-tiba Pooh menuruni singgasananya berjalan kerarah Pavel dan Benjamin.
"Siapa namamu"tanya Pooh sambil menatap tajam mata Pavel.
"Pavel, Pavel nareth pangeran"ucap Pavel gugup. Pooh tersenyum miring, sangat cantik melebihi ratu yang menjabat saat ini.
"Kau harus duel denganku, aku menantangmu Nareth"ucap Pooh. Pavel membelalak kaget,melawan Pooh. Semua pengawal juga sama terkejutnya.
"Maaf pangeran, tapi dia masih pemula"ucap panglima.
"Aku memberi titah"ucap Pooh.
"Kau setujukan Nareth??"ucap Pooh.
"Baik pangeran"ucap Nareth.
'Bagus,seperti itulah seharusnya seorang ratu'batin Pooh.

Pavel berdiri berhadapan dengan Pooh,latih tanding benar2 dimulai. Keduanya begitu serius. Pavel beberapa kali terkena pukulan, tapi tidak dengan Pooh. Keringat sudah membanjiri tubuh Pavel,jujur dia lelah tapi pangeran belum juga berhenti. Pooh begitu serius, walaupun jika diperhatikan lebih jauh pukulan Pooh tidaklah telak,dia juga menghindari memukul wajah dan perut Pavel. Terakhir Pavel terjatuh kerna kelelahan.
"Maaf pangeran"ucap Pavel,nafasnya memburu.
"Kau harus lebih sering berlatih Nareth, dengan kekuatanmu yang hanya sebatas ini kau tidak akan bisa menghadapi apapun. Kau harus bisa melindungi dirimu sendiri setidaknya"ucap Pooh sambil menatap tegas Pavel. Pavel menatap bingung Pooh,kata-kata terakhir Pooh terlalu ambigu. Bukankah Pavel seorang pengawal, dia harus melindungi kerajaan bukan hanya dirinya sendiri.
Panglima dan lainnya menatap tak mengerti pada Pooh,Pavel sudah lebih dari cukup kuat menghadapi Pooh,selama ini belum ada yang mampu mengimbanginya selama itu.
"Latihan selesai, obati lukamu Nareth. Lalu temui aku"ucap Pooh.
"Baik pangeran"ucap Pavel.
Pooh berjalan pelan dengan di dampingi panglima.
"Pooh, kau tidak punya masalah pribadi kan dengan pengawal tadi?"ucapnya.pooh menatap panglima sekaligus sahabatnya itu.
"Suatu saat kau akan tau, terus latih dia dengan keras. Jalannya akan penuh duri di masa depan"ucap Pooh.
"Pooh kau ingin dia menjadi wakil ku?,aku sudah punya dunk Pooh"ucap Joong.
"Aku pikir kau pintar"ucap Pooh. Joong menatap datar.