Shani kaget dan dia langsung membalas ciuman gracia dengan sangat bernafsu
"Eg-ugehh"ucap shani
Gracia melepaskan ciuman nya dan melihat shani yang sangat berantakan,dan itu membuat shani bertambah berkali-kali lipat
"Makasih.."ucap gracia mencium puncak kepala shani dan pergi
"Kok berhenti sih ge"ucap shani cemberut
"Mau lagi.."tanya gracia sambil mendekatkan diri kepada shani
Shani pun mundur sampai terponjok
Gracia yang melihat shani sudah terponjok,dia tersenyum smrik"Ge.."ucap shani
"Hmm.."dehem gracia sambil memerhatikan seluruh badan shani
"Nanti di kamar lagi ya"ucap shani sambil mengundurkan badan gracia
"E-um,aku boleh minta lebih gak"tanya gracia
"Lebih?"jawab shani yang bingung
"Iya..kalo kamu ngebolehin sampe bawah"ucap gracia tiba²
"Heh!! Siapa yang ngajarin sampe bawah² gitu"terkejut nya shani dengan kata² gracia
"Gak ada yang ngajarin, cuman kepikiran aja"jawab santai gracia
"Jadi boleh gak"tanya nya lagi
"Gak!! kita ini gak ada hubungan apapun kecuali sodara,kalo aku hamil gimana!!"ucap shani sedikit bentak nya
Gracia terkejut karena shani membentaknya,dia Pun menundukkan kepalanya dan tak berani menatap shani
"Maaf...,aku gak bakalan minta apapun lagi sama shani"ucap gracia yang sudah menangis dan meninggalkan shani
Shani pun terdiam dan dia berpikir apa dia kelewatan ya sudah membentak gracia
"Ge.. tungguin shani"ucap shani sambil mengejar Gracia
Gracia tidak memperdulikan shani dia terus mempercepat jalannya menaiki tangga
"Gee..aku minta maaf"ucap shani yang sudah berhasil menangkap gracia,dia langsung memeluk gracia
"Ish.. apaansih lepasin gak!!!"bentak gracia kepada shani
Shani Terdiam dan langsung meninggalkan gracia
Gracia yang melihat kepergian shani,dan dia merasa sangat bersalah sudah membentak shani
Shani langsung masuk ke kamar nya dan langsung mengunci pintu nya
Gracia pun langsung mengejar shani, tapi Gracia terlambat shani sudah mengunci pintu nya
"Shan..shani!!"ucap gracia dari balik pintu
"Shani...maafin Gege shani"ucap gracia yang sudah menangis
"Shani...bukain pintu nya"ucap gracia lagi sambil meng gedor-gedor pintu kamar nya
Shani yang mendengar itupun justru dia langsung menangis se jadi² nya
"Shani...bukain gak!! Atau pintu nya aku dobrak"ucap gracia yang sudah tidak menangis lagi
Tak ada jawaban dari shani dia cuma menatap jendela kamar nya
Gracia yang merasa tak ada pergerakan dari shani,dia langsung mendobrak pintu kamar shani
Brak...
gracia berhasil mendongkrak pintu kamar shani dengan sekali dobrakan,dan gracia melihat shani yang berada di lantai sambil menatap ke arah luar jendela
"Shani..."ucap gracia
"Shani maafin aku.."ucap gracia yang langsung memeluk shani
"Sumpah aku gak ada niatan untuk bentak kamu,aku reflek shani,dan jangan marah ya"ucap gracia yang menahan tangisnya