ONLY GAAK [ONGOING]

[9]. Bullying

Jangan lupa vote!!!

Selebihnya tinggal folow

Ok see you🌹🌹

****

"Adrela... Mau nginap disini?..." Seorang guru mengaget kan adrela dari balik pintu

Adrela mendongak kaget ke arah sumber suara, ia melihat sekitar yang telah sepi tiada suara

"Lah kok sepi? Aduh udah pada pulang yah..." Adrela bedekik heran dalam hati

Nyatanya ia telah melamun begitu lama sampai tidak menyadari kepulangan teman temanya

"Ayok keluar... Kelas mau saya tutup.." ucap pak Budi si guru BK

Pak Budi memang bukan security tapi ia bertanggung jawab penuh di dalam keamanan kelas Unggul Ini

Adrela menunduk meminta maaf lalu bergegas membereskan buku bukunya tanpa mempedulikan buku apa yang telah ia masukkan

Ia tersenyum meminta maaf dihadapan pak budi yang berdiri di ambang pintu

"Tidak apa apa... Lain kali jangan banyak ngelamun kamu.. entar kesambet baru tau ..." Pekiknya memperingatkan

Sekali lagi adrela mengangguk mengerti dan pamit pergi dengan memberi salam kepada pak pudi

"Iya hati hati..." Pintahnya

Adrela berlari kecil menyusuri tangga takut di tinggalin angkot untuk kesekian kalinya

Brackkss

Saat asik berlari sebuah kaki mencengkal pergelangan kaki adrela membuatnya terpingkal dan terjatuh

"Aghhh..." Adrela memekik kesakitan melihat lengannya yang kini telah memerah berdarah

Tap tap

Terdengar suara tepuk tangan dari arah si pelaku

Adrela menganga tidak percaya

"Viona?..." Batinnya khwatir, detak jantungnya berdetak kencang penuh ketakutan

"Eitsss... Bener kan dugaan gw.. sicupu belum pulang!!!..." Ucap viona dengan ceringai bebas di wajahnya dan teman temannya mengikuti tawanya

Mereka bertiga ada disana dan Adrela? Mengapa ia harus bertemua dengan mereka disaat saat seperti ini?

"...."

"Gaa..."

Viona berjalan anggun mendekati adrela yang sedang terpapar di lantai di ikuti 2 temanya di belakang

"Kayaknya ini waktu yang tepat untuk melakukan pembersihan hama..." Decak viona dengan nada sley

Adrela menggelengkan kepalanya menolak perkataan Wanita di depanya

"Tolong jangan... "Pintahnya dalam hati

Ia benar benar sangat ketakutan bila Viona dan teman temanya melukainya, ia benar benar tidak sanggup menghadapi hal semacam ini