CHAPTER 22

14.4K 451 94
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

Malam ini balapan akan di laksanakan dan ada sedikit masalah di mana Jendral memaksa Kala untuk ikut bersama nya. Kala juga ikut turun malam ini tapi Kala harus memberikan alasan agar Jendral tidak membawa nya ikut sebab Kala akan melawan Jendral malam ini, Kala juga akan di jemput oleh Kalendra karna jika Kala memakai mobil nya pasti Jendral mengetahui nya.

Misi di mulai Kala tidak membuka mata nya karna Kala pura pura tidur supaya Jendral tidak memaksa nya ikut.

"Sayanggg— bangun lo harus ikut gue balapan dan lihat gue menang malam ini." Bibir Jendral memberikan kecupan kecupan kecil agar Kala segera membuka mata nya.

Kala menggeliat dan berusaha menjauhkan bibir Jendral dari wajah nya. "Gue ngantuk lo pergi sendiri aja Jen." Racau Kala.

"Ngga Sayang lo harus ikut. Setelah dari arena kita bakal ke club, lo suka club hm?"

Kala akhirnya membuka mata nya dari tidur pura pura nya. "Gue cape Jen gue mau tidur lo bisa pergi dan ajak gue lain kali." Mata Kala menatap Jendral dengan penuh harap.

"Gue gabisa ninggalin lo sendiri Kal."

"Gue ngga sendiri di depan ada pak satpam Jendral— jangan khawatirin gue."

"Satpam ga jamin lo aman Sayang." Helaan nafas Jendral terasa berat.

Kala memegang pipi Jendral. "Lo yang paling tau gue Jen— gue bukan cewe manja jangan berfikir gue lemah sampai ga bisa jaga diri gue sendiri." Elusan di pipi Jendral terus Kala berikan dan membuat si empu memejam kan mata nya.

"Promise me you'll be safe?" Jendral membawa tangan Kala ke gemgaman nya lalu memberikan kecupan di punggung tangan Kala.

"Cam'on Jen— gue bisa jaga diri." Melihat tepat di mata Jendral yang menatap Kala seakan tidak percaya untuk meninggal kan Kala sendiri.

Akhir nya Jendral mengangguk. "Kalo sampai terjadi apa apa lo tau apa yang bakal lo dapat Kal—" Muka Jendral datar tapi sedetik kemudian senyuman muncul di bibir nya. "Oke before i go let me kiss your lips baby." Maju mendekat agar bisa memberi Kala ciuman.

Kala membiarkan Jendral memcium nya dan bahkan membalas ciuman Jendral. Jendral menarik leher Kala semakin memperdalam ciuman nya, memakan habis bibir Kala sampai Kala menarik wajah nya menjauh. Jika tidak Jendral akan lebih dari ini, lelaki mesum itu mana cukup jika tidak di hentikan.

"I want more baby—" jendral menatap Kala tidak terima sebab Kala menghentikan ciuman mereka.

Kala menggeleng tidak. "Setelah lo balik Jen sekarang mending lo pergi temen temen lo pasti udah nungguin."

KALJEND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang