#2

54 12 3
                                    

2.Penolakan

"Jaemin tunggu!"Jisoo berlari menyusul tapi sayang pemuda itu sudah lebih dulu hilang ditelan lift.Ia menghela nafas,lelah sekali rasanya jika harus menaiki tangga darurat.

Kepalanya masih menunduk lesu lalu berbalik badan hendak pergi menuju tangga darurat,tapi urung saat kepalanya membentur sesuatu yang keras.

"Aw"diusap keningnya lalu Jisoo mendongak perlahan.Jeno,salah satu sahabat Jaemin yang selama beberapa hari ini hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit terbaca tengah berdiri menjulang dihadapannya.

"Oh!"Jisoo dengan reflek mundur saat ingat keempat remaja istimewa ini sering menggunakan jimat.

"Ikut aku!"tanpa menunggu jawaban,Jeno lebih dulu beranjak,tangannya mengusap pelan dada bidangnya yang beberapa saat terbentur kepala Jisoo.

"Cepat!"Jisoo yang masih membeku ditempatnya itu tersentak kemudian dengan tergesa menyusul langkah lebar pemuda bermata sipit tersebut.

Beberapa koridor juga belokan,pun tangga keduanya lalui hingga sampailah mereka dihalaman belakang.Ada banyak sosok yang tinggal diarea jarang dijamah tersebut.Kursi yang tersedia pun juga berdebu dan tertutupi ranting-ranting.

Jisoo bisa melihat puluhan sosok menyeramkan itu menyeringai lebar,tangan mungil gadis tersebut terkepal takut saat tidak sengaja bertemu pandang dengan sesosok wanita bergaun hitam yang duduk diatas pohon.Begitu menyeramkan dengan bola mata kirinya yang hilang dan senyum lebar yang panjangnya mencapai telinga,sebelum akhirnya pandangan Jisoo tertutupi oleh badan Jeno yang berdiri dihadapannya begitu saja.

Dapat ia lihat pemuda itu menatap tajam kearah sekeliling membuat hantu-hantu yang hendak mendekat menjadi urung.Jisoo mengalihkan pandangannya kearah leher Jeno dimana kalung jimat yang biasa terpasang tidak ada ditempatnya,pantas saja hantu-hantu itu berani,Jisoo sendiripun tidak merasakan panas.

"Jawab jujur apa tujuanmu sebenarnya?"Jisoo mengerutkan keningnya menatap Jeno tidak mengerti.Apa maksudnya?

"Tujuan apa?"

"Come on!tidak perlu berlaga polos.Kaum sepertimu pasti memiliki niat saat mendekati manusia"

"Tapi aku sama sekali tidak berniat apapun"Jeno menatap penasaran akan sosok wanita dengan bunga matahari yang berdiri agak jauh dari keduanya,sebelum akhirnya matanya kembali menatap kearah Jisoo

Pemuda kelahiran april ini cukup jengah menanggapi Jisoo yang ia nilai begitu bertele-tele.Maka dengan tiba-tiba,tangan beruratnya ia tempelkan pada dahi Jisoo.

'Aku beri kesempatan,anak muda'
'Oh!melihat dia lagi?'
'Ampun!'
'Apapun yang terjadi,jangan keluar!'

Belum sampai Jeno mendapat kilas balik hidup Jisoo untuk keseluruhan,gadis itu sudah lebih mendorongnya menjauh.Dapat ia lihat raut wajah Jisoo yang mengerut tidak terima disertasi matanya yang berkaca-kaca.

"Lancang!"

"SIAPA YANG MENGIJINKANMU MELAKUKAN ITU,SIALAN!"Jisoo berteriak memukuli dada Jeno sedangkan si pemuda hanya diam mencerna.

"Stop!"Jeno mencekal kedua tangan Jisoo hingga pukulan yang gadis itu layangkan pada dirinya terhenti.Ia tidak peduli dengan sosok dihadapannya yang kini sudah terisak menangis

"Aku hanya memastikan kau tidak berniat jahat pada sepupuku"Jeno mendorong pelan tubuh Jisoo untuk mundur dari hadapannya lalu pergi begitu saja,meninggalkan Jisoo yang masih terisak ditempat.

Tanpa keduanya sadari,manik mata Jaemin melihat adegan tersebut dari jendela kamar asrama lantai 3.Kening pemuda itu mengerut,memikirkan sekiranya apa yang terjadi dengan sepupu juga hantu gadis asing tersebut dibawah sana.

...

Seusai kejadian sore itu,Jisoo lebih diam dari biasanya walaupun gadis itu masih setia pada kegiatannya mengikuti kemanapun Jaemin pergi.

Antara dia dan Jeno,Jisoo rasa masih terjadi perang dingin.

Keempat pemuda itu kini tengah berenang bersama dengan murid laki-laki lainnya.Jisoo sebenarnya agak canggung,tapi yasudahlah daripada ia harus keliling sekolah sendirian dan bertemu banyak hantu jahat,lebih baik menonton pemandangan indah seperti ini.

"Kau mesum ternyata"Jisoo menoleh menatap Haru yang duduk bersila dibawah dengan menyangga dagu.

"Jangan menilai seenaknya!aku tidak seperti itu!"

"Mesum!seorang gadis tidak boleh melihat tubuh lelaki yang tidak memakai apa-apa,begitupun sebaliknya"

"Mereka masih pakai celana!"

"Sama saja!wle"

Baru saja Jisoo hendak mengelak kembali,bocah 8 tahun itu lebih dulu berlari menjauh dengan lidahnya yang dijulurkan mengejek.

Jisoo terkekeh pelan menatapnya,pandangan sayunya beralih menatap kedua tangannya yang bertaut.Dia teringat sang adik,kira-kira apa yang sedang adiknya itu lakukan sekarang?

"Oke!jam pelajaran selesai!kalian boleh kembali!"seorang guru meniup peluitnya diikuti para murid yang keluar dari kolam renang,termasuk Jaemin dan ketiga sahabatnya.Maka Jisoo pun ikut beranjak.

Matanya tidak sengaja bertemu dengan Jeno yang berjalan dibelakang,pemuda itu langsung mengalihkan pandangan kearah lain.Jisoo merengut kesal,sebenarnya yang marah itu siapa?!

...

"Biarkan saja,dia tidak memiliki maksud apapun"

Malam ini,keempat pemuda itu tengah duduk melingkar membahas banyak hal setelah selesai bermain game.Termasuk membahas Jisoo yang masih sering mengikuti Jaemin walaupun selama 5 hari ini  selalu diabaikan.

"Tumben,kau sendiri yang selalu memperingati kita untuk tidak terlalu dekat dengan mahluk seperti mereka"Haechan menimpali menatap heran kearah Jeno.

"Aku sudah cari tau"

"Jadi sore itu-"Jeno hanya mengangguk menanggapi Jaemin yang membuka suara.Sepupunya itu ternyata melihat.

"Tapi tetap  saja,jangan 100% percaya,Kau juga harus waspada,Jaem.Jangan bodoh lagi seperti dulu yang mau-mau saja diajak kealam gaib"Renjun mencibir mengundang raut tidak suka dari Jaemin.Tolong maklumi saat kejadian itu ia masih berumur 9 tahun.Belum bisa membedakan mana hantu juga manusia.

"Sudahlah masa bodoh,toh aku tidak peduli dengannya"

Ketiga lainnya hanya diam menatap Jaemin,mereka sebenarnya tau bahwa pemuda itu sudah mulai luluh.Hey!jika saja Jisoo manusia mungkin Jaemin akan menerima dengan senang hati diikuti.

Sekaku-kakunya Jaemin,pemuda itu masih termasuk dalam jajaran mata keranjang yang setiap ada gadis cantik matanya akan berbinar walau tidak sampai berani mendekati seperti Jeno yang akan langsung trabas.

...

Mohon dukungannya teman-teman...see u next chapter..papai!!!👑

What's Wrong Ms.Ghost?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang