4.Happy Trails Orphans Home
"Aku tidak mau!"
"Sayang,hey"seorang wanita paruh baya itu berusaha memeluk salah satu anak yang ia rawat.Bocah yang hampir berumur 9 tahun itu terus menangis setiap kali ada sepasang orang tua yang berniat mengadopsinya.
"HARUS AKU BILANG BERAPA KALI?!KAKAKKU AKAN MENJEMPUT!"anak kecil bersurai panjang lurus itu terus memberontak melepaskan diri dari ibu panti yang tengah berusaha menenangkannya.
Beliau sebenarnya iba,beliau juga berusaha untuk membiarkan penghuni baru panti yang belum genap 2 Minggu ini untuk menetap lebih lama.
Namun ada sekitar 5 pasang orang tua yang sudah berkunjung dan tertarik dengan bocah tersebut,beliau hanya berfikir mungkin akan lebih baik jika Yena,bocah itu untuk diadopsi.Setidaknya ia akan memilki keluarga pun masa depan yang lebih cerah dibanding jika harus hidup di rumah panti.
"Baiklah baiklah,Yena tetap akan disini.Maafkan ibu"Yena masih terisak walau kini sudah tidak memberontak seperti beberapa saat lalu.Anak kecil itu mengepalkan tangan mungilnya menatap sepasang orang tua yang kini menatap kecewa kearahnya
"Maaf tuan dan nyonya,Yena belum begitu siap"
"Tidak apa,bu.Kami pamit terlebih dahulu kalau begitu.Yena sayang,jaga diri dengan baik dan sehat selalu"wanita dengan blazer hitam disertai manik mutiara menghias dibeberapa bagian itu mengusap sayang surai Yena.
"Kamu harus segera memberi tahu Yena bahwa kakaknya sudah tidak bisa menjaganya lagi"Jisoo hanya menatap sendu kearah Yena yang kini sudah duduk sendirian diatas ayunan dengan boneka beruang dipelukan
Ia bisa melihat dengan jelas adiknya itu masih menangis setelah menolak ikut ibu panti untuk masuk.
Langkah ragunya ia bawa mendekat diikuti Man-Wol dibelakang.Ini pertama kalinya Jisoo mengunjungi setelah hari dimana adiknya itu dititipkan di tempat ini.
Gadis itu berlutut menyentuh tangan mungil sang adik."Yena"
"Kakak kapan jemput Yena?Yena tidak suka disini"liquid bening mulai membasahi pipi dingin Jisoo,gadis itu ikut terisak menumpukan kepalanya pada paha Yena
"Maafkan kakak"tangis Jisoo semakin keras,mulutnya terus menerus menggumamkan kata maaf walaupun ia tau adiknya itu tidak bisa melihat atau mendengarnya.
"Jangan menunggu kakak"
Man-Wol sendiri menghela nafas berat memilih mengalihkan pandangan kearah lain,enggan menonton adegan pilu dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong Ms.Ghost?
HorrorNa Jaemin tidak pernah ingin berinteraksi dengan semua mahluk tak kasat mata yang ia lihat disepanjang hidupnya,kecuali satu gadis yang berakhir terus mengekorinya hanya berawal dari temu pandang yang tidak disengaja