3

215 32 17
                                    

"Jelasin sama Daddy ini maksudnya dapur berantakan begini?" Jongho sama Winter cuma bisa nunduk, ga berani natap Daddynya.

"Papi pesen apa tadi sama Hoho? Lupa?" Jongho geleng. Mingi sama Yunho capek banget pulang kerja, tapi pas sampe rumah malah dapur kayak kapal pecah. Mereka kesel tapi udah ga ada tenaga buat marah-marah. Tapi tetep aja suaranya dingin banget.

"Kalo ditanya orang tua tuh jawab. Kenapa bisa berantakan gini?" Mingi natap kedua anaknya.

"Dad.. Pi.. Ini bukan salah bang Hoho kok, ini salah Wiwin. Wiwin mau buat cake tapi malah jadinya ngeberantakin. Tadi bang Hoho udah nyuruh Wiwin beresin, tapi udah keburu Daddy sama Papi pulang." Winter mainin jarinya sambil nunduk. Mingi sama Yunho cuma bisa hela napas panjang.

"Maafin Daddy sama Papi ya Hoho, udah salah paham sama Hoho." Ucap Mingi sambil ngusak rambut anak keduanya itu.

"Wiwin kamu beresin nanti ya, Papi sama Daddy mau mandi dulu." Winter manggut doang sambil ngeliat Daddy sama Papinya naik keatas ke kamarnya buat mandi.

"Kan, gua bilang juga apa. Kena marah kan lu." Jongho hela napas panjang.

"Iya maaf, kan gua gatau bang." Winter manyun.

"Yaudah ayo beresin, gua bantuin. Besok kalo mau bikin cake tuh jangan sore-sore. Lagi tumben banget lu mau bikin cake." Jongjo bantuin bebersih dapur yang udah kayak kapal pecah.

"Mau bikinin buat Daddy kan Daddy ultah." Winter nyuci baskom-baskom yang dia pake.

"Lah, ultah Daddy mah udah lewat oneng."

"Iya tau, tapi kan gua pengen bikinin. Emang ga boleh?" Winter mukanya sedih gitu.

"Bukannya ga boleh adek gua yang cantik, tapi kalo mau bikin tuh bilang kek, biar nanti dibantuin. Sendirian yang ada nih kayak kapal pecah." Winter manggut.

"Besok ya bang bantuin bikin, tapi pagi-pagi sebelum Daddy sama Papi bangun. Kan kalo weekend Daddy sama Papi pasti bangunnya jam 10." Jongho manggut.

"Iyee gua bantuin, nanti minta yang lain bantuin. Terutama mba kayin tuh. Dia kan bisa bikin." Winter nyengir.

"Okehhh!! Makasih abangkuuuh" Winter melukin abangnya.

"Dah ah, buruan bersiin nanti keburu Daddy sama Papi kelar mandi."

1 jam kemudian mereka makan malem. Mingi mesen gofud, Yunho ga masak karena capek. Semua udah pada duduk di meja makan gede yang ukurannya udah kayak meja meeting. Mingi ngitungin anak-anaknya satu-satu sampe diabsen.

"Hunter."

"Hadir Daddehh"

"Jinsik."

"Hai Dad haha."

"Sumin."

"Asyiappp hadir Dad."

"Yechan."

"Ya magadir ya magadir hadir Dad."

"Intak."

"Kucing pitak makan tapir, disini intak hadir."

"Keeho."

"Hadirin hadirin sekalian Keke hadir."

"Winter."

"Hadir Dad."

"Jongho."

"Dir Dad."

"Karina."

"........ "

"Loh Kayin kemana?" Yunho nanya ke yang lain.

"Oh itu Dad, tadi mba Kayin pas pulang dikejar anjing, kakinya luka, tadi tidur." Jongho jelasin. Mingi sama Yunho kaget terus panik.

RSCM (Rusuh Stress Capek Mumet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang