🌺11

616 63 29
                                    

Saran, baca Story "Red Rose" terlebih dahulu.
Jangan lupa vote, ya.
Spam komen juga❤

"Pihak keamanan mengatakan bahwa bahwa pintunya memang sering  rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pihak keamanan mengatakan bahwa bahwa pintunya memang sering  rusak."

"Lalu mereka hanya membiarkannya dan tidak segera memperbaikinya?!"

"Tidak pernah ada yang terjebak di dalam maka dari itu mereka belum memperbaikinya."

"Jadi, mereka akan memperbaikinya jika  sudah ada yang mati karena membeku?!"

Sena membuka matanya setelah mendengarkan perdebatan tersebut. Gadis itu melirik samping di mana dua orang pria yang sedang duduk berhadapan. Sena mengerjakan matanya yang terasa sangat berat.

"Sajangnim, Nona Sena sudah sadar."

Jaemin, pria itu segera bangkit dari duduknya kemudian menghampiri ranjang Sena. Jaemin menatap Sena yang juga menatapnya. Wajah gadis itu pucat namun tak seperti kemarin yang seperti mayat hidup.

"Kau harusnya juga menerima penanganan," ucap Sena. Dia ingat terjebak di ruang penyimpanan bersama Jaemin. Dia pikir tidak akan selamat dari  kejadian itu.

"Aku baik-baik saja."

"Tidak, kau juga harus-"

"Bisakah kau mengkhawatirkan dirimu sendiri saja!"

Sena terdiam ketika menerima bentakan itu. Sementara Doyoung yang masih di sana menghela napas kasar. Tempramen atasannya memang yang terburuk. Jaemin akhirnya ke luar dari kamar Sena.

"Bagaimana keadaan anda, Nona?" tanya pria itu pada Sena.

"Sudah lebih baik," jawab Sena. "Bagaimana dengan acara amal? Pasti sudah selesai?" tanya gadis itu.

"Kita di Seoul sekarang, Nona."

Sena terkejut, "Apa? Bagaimana bisa?"

"Sajangnim memaksa membawa anda ke rumah sakit Seoul, Nona. Agar anda mendapatkan perawatan yang bagus."

Sena menghela napas, "Dia tidak perlu berlebihan-"

"Berlebihan apa maksudmu?! Kau mengalami hipotermia parah yang bisa membuatmu mati!" kesal Jaemin yang kembali masuk ke dalam kamar inap Sena.

"Kau takut jika aku mati?" tanya Sena dengan senyum yang mengembang di wajah pucatnya namun tidak melunturkan kecantikan gadis itu.

Pria bermarga Na itu mendengus kesal, lelaki itu kemudian menatap Doyoung dengan tajam. "Kim Bisseo, kembalilah bekerja!" perintah lelaki itu membuat Doyoung memutar bola matanya malas.

"Baik, Sajangnim." ucap pria itu pada akhirnya. "Permisi, Nona." pamit Doyoung pada Jaemin kemudian keluar dari kamar inap Sena.

Kini tinggallah Sena dan Jaemin di sana. Sena menatap Jaemin yang berdiri sembari bersedekap dada. "Jangan mengatakan hal ini pada orang tua-"

Stay With Me: Side Story Of "Red Rose"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang