ONE

277 37 0
                                    

Hari pertama berada di mansion mewah ini renjun menjalani nya dengan biasa saja, juga di temani dengan rasa canggung dan takut.

Setelah perbincangan kecil saat sarapan, mark dan jeno pergi bekerja.

Jadi saat ini renjun di temani dengan jaemin dan haechan, jujur saja renjun merasa nyaman dan aman jika berada di dekat jaemin.

Pria tampan itu memiliki aura positif dan suara yang lembut membuatnya nyaman jika berkomunikasi dengan jaemin.

Lalu bagaimana dengan haechan? ah dia juga memiliki aura positif, hanya saja terlalu aktif seperti yang di katakan mark tadi pagi.

Renjun yang masih baru bertemu dengan mereka tentu masih memiliki rasa canggung untuk menghadapi sifat-sifat berbeda mereka.

"apa kau sudah pernah berpacaran?". tanya jaemin tiba-tiba.

"tidak, kenapa?". tanya renjun kembali.

"aniya, aku hanya bertanya". jawab jaemin.

"lalu... apa kau percaya cinta pada pandangan pertama?". tanya jaemin lagi.

"entahlah, aku belum pernah merasakan nya". jawab renjun di balas anggukan kepala oleh jaemin.

"kenapa kalian mau membeliku? kalian hanya membuang uang saja". ucap renjun.

"kami bukan semata-mata membeli mu renjun, tapi kami memilih mu". ucap jaemin menatap renjun yang kebingungan.

"kami memilih mu sebagai pasangan kami nanti". ucap nya lagi seolah mengerri isi hati renjun yang kebingungan.

"pasangan? kenapa aku? masih banyak orang lain yang cocok untuk di jadikan pasangan, terutama orang-orang yang kaya, berpendidikan dan lebih baik dari ku". jelas renjun.

"ini berhubungan dengan pertanyaan ku tadi, tentang cinta pada pandangan pertama". ucap jaemin.

"HELLO!! apa yang sedang kalian bahas?". tanya haechan yang ikut duduk bersama kedua laki-laki itu.

"dia bertanya kenapa kita memilih nya sebagai pasangan". jawab jaemin.

"ouhh ternyata kau ingin tau, itu karena kau cantik renjun". ucap haechan tersenyum.

"masih banyak yang lebih cantik dari pada aku, juga yang lebih berpendidikan".

"dan, kalian kan berempat mana bisa hanya aku yang menjadi pasangan kalian? masih butuh tiga orang lain".

"hahaha, kau lucu sekali renjun". tawa haechan lalu mencubit pipi tembam renjun.

"yakk!! lepas". keluh renjun sambil memukul lengan haechan.

"kau ini selalu saja bertingkah jahil". tegur jaemin.

"mian, jangan marah injun~~". ucap haechan mengelus pipi renjun.

"sepertinya dia ahli dalam menggoda seseorang". batin renjun.

"ayo kita masuk, sepertinya mau hujan". usul jaemin melihat ke arah langit yang menjadi mendung.

"kau ingin mandi hujan?". tanya haechan pada renjun.

"aniya, aku mudah sakit jika terkena hujan". jawab renjun kemudian beranjak dari duduk nya.

"kita harus mencari tau informasi tentang renjun, beritahu kepada yang lain". bisik jaemin kepada haechan.

Saat ini renjun sedang mengunci diri nya di dalam kamar.

Pikiran nya sedang kacau, di sisi lain dia memikirkan kenapa dia harus menjadi pasangan keempat laki-laki yang membeli nya, di sisi lain dia memikirkan cara untuk menyusul ibu nya.

Ya~ renjun memang selalu memikirkan hal seperti itu, renjun bukan anak yang bisa tahan dengan hal yang dia tidak sukai.

Saat masih tinggal bersama dengan sang ayah, renjun sudah berkali-kali mencoba untuk mengakhiri kehidupan nya.

Namun selalu gagal karena sang ayah selalu menemukan nya saat ia hendak bertindak buruk seperti itu, tapi sekarang? ayah nya tidak ada di sini.

Tidak akan ada yang tau apa yang dia lakukan di kamar ini bukan? ini adalah waktu yang pas untuk melakukan hal yang bisa membuatnya bertemu dengan sang ibu.

TOKKK
TOKKK
TOKKK

"renjun? apa kau tidur?". tanya seseorang dari luar kamar nya.

"mark? ah aku tidak tidur, hanya sedang menikmati hujan saja". jawab renjun setelah membuka pintu kamar nya.

"aku membawa teh dan beberapa cemilan untuk mu, ku rasa kau akan suka apa lagi cuaca cocok untuk minum teh". ucap mark memberikan nampan berisi teh dan cemilan.

"terimakasih, seharusnya kau tidak perlu repot-repot melakukan ini". ucap renjun.

"ini tidak merepotkan, lagi pula aku juga sedang belajar menjadi pasangan yang terbaik untuk mu".

"kalau begitu aku pergi dulu, silahkan di nikmati teh hangat nya". lanjut mark kemudian beranjak pergi meninggal kan kamar renjun.




TBC
vote dan komen please~~

YOU ARE MINE || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang