TWO

246 40 4
                                    

"biodata renjun semua sudah ada di dalam map ini, kalian bisa membaca nya satu persatu". ucap mark kemudian memberikan map yang dia maksudkan.

"kalian yakin dengan pilihan kalian?". tanya jeno.

"apa maksud mu?". tanya haechan kembali.

"kalian yakin dengan memilih renjun? aku rasa dia tidak semenarik itu". ucap jeno santai.

"aku tau kau tidak menyukai nya, itu sebabnya ingin membuat kami untuk ikut tidak menyukai nya juga". ucap jaemin.

"apa kau menganggap renjun anak yang tidak baik?". tanya mark.

"ya, itu sebab nya dia di jual oleh ayah nya sendiri". jawab jeno.

"bukan aku sudah menjelaskan bagaimana sifat jelek ayah renjun? kenapa kau malah menyalahkan renjun?". ucap haechan tidak terima.

"ada apa dengan kalian berdua?". tanya jeno pada jaemin dan haechan.

"biasanya kalian setuju dengan ucapan ku, tapi kenapa sekarang tidak setuju?". tanya jeno.

"apa yang renjun berikan pada kalian saat kami bekerja tadi? apa dia memberikan tubuh nya pada kalian?". tanya jeno tertawa sinis.

"kau?!!". geram jaemin.

"kenapa? aku benar? sudah ku duga kalau dia laki-laki murahan, buat apa di jual kalau tidak murahan? bahkan harga nya murah, hanya sejumlah sekoper uang". ucap jeno remeh.

Detik berikutnya terdengar suara pukulan, haechan memukul tepat di wajah jeno.

"CUKUP!! bisakah kalian menyelesaikan masalah tanpa harus bertengkar??!! dan kau jeno, kenapa kau sampai berpikir seperti itu??". ucap mark marah.

"dia berpikir seperti itu karena mantan nya melakukan hal seperti itu pada nya". ucap jaemin terkekeh.

"jangan sama kan renjun dengan mantan kekasih mu". ucap haechan kemudian meninggalkan ruang temu mereka di susul oleh jaemin.

"sudah ku katakan untuk hilangkan sifat berburuk sangka mu kepada orang lain, tapi kenapa tidak mendengar?". tanya mark menatap jeno yang terdiam.

"obati sendiri luka mu, aku ada urusan lebih penting dari mengurus mu". ucap mark kemudian ikut meninggalkan ruang temu mereka.

"aku akan membuatnya tidak betah berada di tempat kita, sampai kapan pun aku tidak akan menerima keberadaan nya di mansion". batin jeno marah.

Malam ini keempat laki-laki dominan itu sudah siap di ruang makan, mereka menunggu makanan di sajikan oleh para maid.

"apa renjun belum turun?". tanya mark.

"aku akan memanggil nya". ucap jaemin.

"aku di sini". suara renjun terdengar dari arah dapur.

"aku ikut memasak untuk makan malam kalian". ucap renjun tersenyum lalu menyajikan beberapa menu yang telah dia masak.

"kenapa repot-repot? ada maid yang bisa melakukan semuanya". ucap haechan.

"aku merasa bosan jika tidak melakukan pekerjaan apapun di mansion ini, jadi aku memasak... lagi pula ini tidak banyak". jawab renjun.

"kau cocok melakukan nya, lanjutkan saja... jangan lupa untuk bersih-bersih di dalam dan luar mansion". ucap jeno santai kemudian memakan makanan yang bukan di sajikan oleh renjun.

"tidak perlu dengarkan dia, dia tidak penting". ucap jaemin.

"duduklah dan ikut makan bersama kami renjun, kau sudah capek-capek memasak jadi waktunya untuk menikmati hasil kerja mu". ucap mark.

"wahh masakan mu sangat enak, terimakasih sudah memasak untuk kami renjun". puji haechan.

"sama-sama, aku senang kalau kalian menyukai nya".

"dasar penjilat". batin jeno menatap makanan yang di masak oleh renjun.

"makanan ini hanya untuk kami, yang tidak suka tidak usah makan". ucap jaemin sadar melihat jeno menatap makanan masakan renjun.

"sudah, selesaikan makan malam kalian lalu istirahat". tegur mark melanjutkan makan malam nya.

"sepertinya jeno tidak menyukai keberadaan ku di sini". batin renjun menyadari perilaku jeno padanya.

"kau pasti sadar bahwa aku tidak menyukai mu berada di mansion ini".ucap jeno menatap renjun yang ingin memasuki kamar nya.

"aku tau, jadi apa yang harus ku lakukan agar kau menerima ku?". tanya renjun.

"sampai kapan pun aku tidak akan menerima mu, tapi aku masih berbaik hati ingin membantu mu untuk keluar dari mansion ini". jawab jeno.

"kau serius?". tanya renjun ragu.

"ya, aku tidak suka kau ada di sini... itu membuat hubungan ku dengan saudara ku memburuk". jawab jeno.

"kalau begitu bantu aku keluar dari sini, aku tidak mau di cap sebagai seseorang yang merusak hubungan persaudaraan orang lain". ucap renjun.

"gampang, tunggu saja besok". ucap jeno kemudian meninggalkan renjun.

"semoga aku benar-benar bisa pergi dari sini, aku tidak ingin merepotkan orang asing". lirih renjun lalu memasuki kamar nya.






TBC
vote dan komen please~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU ARE MINE || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang