7 | surat undangan

201 30 9
                                    

Zayyan berdiri di balkon kamarnya, menikmati pemandangan taman kerajaan yang dipenuhi bunga-bunga yang bermekaran. Musim semi telah tiba, dan aroma bunga yang segar menyebar ke seluruh penjuru istana, memberikan ketenangan dan kenyamanan. Zayyan menghirup udara dalam-dalam, membiarkan kesegaran itu mengisi paru-parunya. Pandangannya tertuju pada petani kerajaan yang sedang merawat taman, mencabut gulma, dan menyiram bunga-bunga yang indah.

Namun, keheningan dan ketenangan itu tiba-tiba terputus oleh suara ketukan di pintu kamarnya. Zayyan menoleh, sedikit terkejut oleh gangguan tersebut.

"Masuk," ucapnya dengan lembut.

Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Eliza, maid pribadinya yang selalu setia. Eliza melangkah masuk dengan langkah anggun, membawa sebuah amplop di tangannya.

"Pangeran Zayyan," kata Eliza sambil memberikan hormat kecil, "ada sebuah surat undangan untukmu."

Zayyan mengerutkan kening, merasa sedikit bingung. "Surat undangan apa, Eliza?"

Eliza tersenyum kecil, kemudian menjawab, "Ini adalah undangan dari Kastil Roh, pangeran. Surat ini berisi ajakan untukmu agar datang ke sana dan mendapatkan roh pelindungmu."

Eliza menyerahkan surat itu kepada Zayyan dengan penuh hormat, kemudian memberi hormat sekali lagi sebelum mundur dan meninggalkan kamar.

Zayyan memandang surat di tangannya dengan perasaan campur aduk. Amplopnya berwarna putih gading, dengan segel lilin berwarna emas yang menandakan bahwa surat ini berasal dari tempat yang sangat penting. Zayyan merasa penasaran, sekaligus sedikit gugup. Ia kemudian duduk di kursi kamarnya, membuka surat itu dengan hati-hati.

Di dalamnya, terdapat selembar kertas dengan tulisan tangan yang indah dan rapi.

___________

Kepada Pangeran Zayyan

Dengan hormat, kami mengundang Anda untuk menghadiri upacara pemanggilan roh pelindung di Kastil Roh pada malam purnama berikutnya. Upacara ini merupakan bagian penting dari perjalanan seorang pangeran dan seorang yang mempunyai sihir untuk mendapatkan pelindung yang akan mendampingi Anda dalam segala tantangan yang akan datang. Kehadiran Anda sangat diharapkan.

Salam hormat, Penjaga Kastil Roh.

_____________

Zayyan membaca surat itu dengan seksama. Jantungnya berdegup lebih cepat, memikirkan apa yang akan terjadi di Kastil Roh nanti.

Tiba-tiba saja suara riang Poe muncul entah dari mana.

"Woah! Pemanggilan roh akan segera tiba?!" seru Poe dengan antusias, melayang-layang di sekitar Zayyan.

Zayyan terlonjak kaget, hampir menjatuhkan surat di tangannya. "Astaga, Poe! Bisakah kau muncul tanpa membuat jantungku meloncat?" keluhnya, berusaha menenangkan diri sambil memegang dadanya.

Poe menyeringai lebar, "Maaf, Pangeran Zayyan. Aku terlalu bersemangat!"

Zayyan hanya menghela napas panjang, meletakkan surat undangan di atas meja. Ia masih merasa sedikit gelisah, mengingat betapa pentingnya upacara pemanggilan roh pelindung itu. Pikiran tentang roh pelindung membuatnya berpikir sejenak.

"Tunggu... Jika aku akan mendapatkan roh pelindung, lalu... Apakah aku akan punya dua roh?" tanyanya dengan alis terangkat, menatap Poe yang tampak asyik berputar-putar di udara.

Poe berhenti melayang dan menatap Zayyan dengan bingung. "Hah? Siapa roh yang satu lagi?"

Zayyan menunjuk ke arah Poe, "Kau, Poe. Bukankah kau juga roh? Jadi, apa aku akan punya dua roh pelindung?"

Terlempar ke dunia kerajaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang