Di istana yang megah dan penuh gemerlap, Zayyan duduk tenang di dalam kamarnya yang elegan, dipoles oleh sekelompok maid yang terampil. Mereka bekerja dengan cermat, memastikan bahwa penampilan Zayyan benar-benar sempurna. Setelah selesai, para maid dengan hormat meninggalkan kamarnya, meninggalkan Zayyan sendirian di dalam keheningan.
Zayyan melangkah ke arah kasurnya yang dipenuhi oleh tumpukan buku-buku yang berserakan. Dia mengernyitkan kening sejenak, lalu tersenyum kecil. Tanpa ragu, dia mulai mengambil buku-buku itu satu per satu dan menata mereka kembali dengan rapi di rak buku yang tersedia di kamarnya. Setiap buku memiliki cerita dan pengetahuan yang berbeda, dan Zayyan dengan antusias menginginkan pengetahuan lebih dalam dari setiap halaman yang dibacanya.
Eliza, salah satu dari para maidnya, melihat kesibukan Zayyan dan menghampirinya dengan lembut. "Yang Mulia, Anda mau ke mana? Apa perlu saya bantu?" tanyanya sopan.
Zayyan yang sedang menyusun buku-buku itu menoleh pada Eliza dengan senyum ramah. "Tidak perlu, Eliza. Aku ingin pergi ke perpustakaan untuk menemui Kak Hyunsik," jawabnya mantap.
Eliza mengangguk mengerti dan meninggalkan Zayyan sendirian di kamarnya. Zayyan merasa senang bisa bergerak sendiri tanpa harus diikuti atau dibantu terus-menerus. Dia mengambil beberapa buku yang sudah dia susun rapi, memegangnya erat di tangannya, dan meninggalkan kamarnya dengan langkah yang mantap.
Di lorong-lorong yang luas dan indah istana, Zayyan melangkah dengan riang. Dia merasa begitu bebas dan bahagia, membawa buku-buku yang menjadi sumber ilmu dan petualangannya. Setiap langkahnya terasa begitu pasti, seperti dia sedang menuju sesuatu yang penting.
Namun, di tengah perjalanannya menuju perpustakaan, sosok Poe muncul di sampingnya dengan lincahnya terbang di udara. "Zayyan, mau ku bantu?" tanya Poe dengan antusias.
Zayyan tersenyum lembut pada Poe namun menggelengkan kepala. "Tidak perlu, Poe. Kau pergi saja makan, aku ingin menikmati hari ini sendirian," jawabnya dengan ramah.
Poe mengangguk paham, wajahnya berseri-seri. "Woah... baiklah! Makanan, aku datang~~" serunya sembari terbang menjauh.
Zayyan hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum melihat tingkah laku ceria Poe. Meskipun kadang-kadang sedikit ceroboh, Poe selalu penuh semangat dan setia dalam setiap kegiatannya. Zayyan merasa beruntung memiliki roh pendamping seperti Poe.
Dengan hati penuh harapan dan pikiran yang jernih, Zayyan melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan. Di sana, ia akan menemui kakaknya, Hyunsik, untuk berbicara tentang takdir mereka dan segala rahasia yang tersembunyi di balik identitas mereka yang istimewa. Perjalanan mereka belum selesai, dan Zayyan siap untuk menghadapi segala hal yang akan terungkap di depannya.
Setelah melewati lorong-lorong yang tenang dan penuh dengan hening perpustakaan, Zayyan akhirnya tiba di ruangan yang luas dan penuh dengan buku-buku berjajar rapi di rak-rak kayu indah. Di meja besar di tengah ruangan itu, Hyunsik duduk dengan serius, tenggelam dalam pekerjaannya. Zayyan mendekatinya dengan langkah yang pelan, tidak ingin mengganggu konsentrasi kakaknya.
"Kak Hyunsik!" panggil Zayyan dengan suara lembut.
Hyunsik menoleh dengan senyuman hangat begitu mendengar suara Zayyan. "Hah, baru datang?" kata Hyunsik sambil tersenyum.
"Aku sudah menyiapkan buku yang kau butuhkan."
Zayyan tersenyum lega. "Hehe, maaf lama," ucapnya sambil mengangguk menghormati.
Zayyan memperhatikan meja besar tempat Hyunsik duduk, dan memang benar, ada tumpukan buku-buku yang sudah disiapkan dengan rapi di sampingnya. Beberapa di antaranya tampak seperti buku-buku yang Zayyan baru saja baca sebelumnya. Zayyan merasa senang melihat perhatian kakaknya yang begitu baik padanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/374404365-288-k741215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke dunia kerajaan✔
FanfictionZayyan tertidur di perpustakaan sekolahnya, tiba-tiba saja saat terbangun ia berada di perpustaakan mewah di sebuah kerajaan sihir!! Ia awalnya sangat bingung, mengapa ia tiba-tiba berada di sini. Zayyan mulai perlahan mengenali dunia nya yang sekar...