PURNA UTAMA

50 18 0
                                    

Happy reading
.
.
.

Saat keheningan malam seorang gadis masih menatap kosong pemandangan yg ada di depannya, Samar samar air hujan terlihat di kaca jendela yg mewakili perasaan gadis itu, hujan dengan segala ketenangan dan kedamaian.

Hingga pada akhirnya seorang gadis terlelap di meja belajarnya..

Jam 04:30

"ARQUEENAA!!!!" Panggil lembut dari seorang wanita paruh baya yg selalu menjadi alarm ketika pagi tiba.

"Queen" merasa tidak ada sahutan wanita itu pun bergegas memasuki kamar dan mendapati gadis itu sudah tergeletak di lantai.

"Sayang" panggil tania, ibu arqueena.

"Kamu demam nak" rintih tania.

Tania pun mengambil minyak kayu putih yg ada di atas nakas, karena arqueena sendirilah yg menyediakan obat' dan p3k di atas nakas kamarnya, itu adalah kebiasaan tania sedari kecil.

"Bangun sayangg" rintih tania sambil membantu arqueena menghirup minyak kayu putih itu.

Hingga pada akhirnya arqueena bangun, "ibu, queena gapapa bu! cuma kecapean aja gausah khawatir, queena uda sembuh kok bu"

Lalu merekapun berpelukan "aku tau aku adalah ibu yg tidak hebat untuk kamu sayang, aku gabisa menuruti semua keinginan kamu, tapi aku pastikan do'a ibu adalah yang terhebat di atas a'rsnya tuhan, maafkan ibu nakk" penuturan tania dan tangisannya membuat arqueena pun ikut menangis

"ibu gapernah salah ini memang sudah di gariskan tuhan untuk kita" dan tania pun memeluk seraya mengusap tengkuk arqueena dengan penuh kasih sayang.

Beberapa hari kemudian,

"Kenapa dulu kamu ga mati aja, saya menyesal membiarkan kamu hidup di dunia ini, kamu anak pembawa sial, kamu anak yg gatau di untung" kata seorang pria paruh baya terhadap arqueena putri pertamanya, ya dia adalah indra ayah dari arqueena.

"Maafkan aku ayah, tapi aku sudah sekian lama menahan semua rasa sakit ini yah, kali ini queen nyerah, aku tau rasa sayang untuk aku itu hanyalah sebuah ilusi dan tidak akan pernah nyata, apa salah queen ayah? Sampai ayah tega terhadap queen" jeritan arqueena sambil memegang sebelah kaki kanan ayahnya.

"Aku ingin kamu seperti tinara, kamu jual diri saja hargamu tidak selayak harga sendal tinara" bentak indra kepada arqueena.

Tinara adalah anak sahabat indra yg sangat dia sayang, tinara dianggap sebagai anak kandung indra dan sebentar lagi akan pindah untuk tinggal bersama dengan keluarga indra.

Dan fakta lain tentang tinara adalah ia merupakan mantan kekasih dari angkasa yg sangat dicintai pada masanya.

Sontak arqueena bersujud di kedua kaki ayahnya, dan indra merasa hal itu menjijikkan dan langsung menendang kepala arqueena hingga terbentur tembok sampai berlumuran darah dan sedikit sadar.

Sementara di sana, ada seseorang yg sangat khawatir dengan arqueena.

"Naaa lo kemana? Gue khawatir kenapa lo ga aktif." Batin angkasa, ya seseorang yg sangat mengkhawatirkan arqueena adalah angkasa marfatala.

Dengan khawatir angkasa merogoh telpon dari saku celananya. "Lix, Perintah anak' buat cari cewek gue" ucap angkasa dengan tegas kepada felix anggota inti "THE OMORFOS".

 "Lix, Perintah anak' buat cari cewek gue" ucap angkasa dengan tegas kepada felix anggota inti "THE OMORFOS"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angkasa MarfatalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang