the omorfos dan arqueena

91 20 3
                                    

Pov author

Hai? Dia ARQUEENA ANYA dia terlahir dan ditakdirkan menjadi anak yang jauh dari kata beruntung, di mana dulu saat dia masih berusia 5 tahun dia sangat di beri kebahagiaan oleh tuhan karena ayahnya sangatlah menyayangi nya layaknya seorang putri yang tentunya mendapat kasih sayang penuh dari seorang ayah.

Tapi berbeda dengan sekarang, ia sudah remaja tetapi gadis itu kehilangan sesosok cinta pertamanya, gadis itu kehilangan kasih sayangnya.

Prangg!!!! Bugg!!! Pak!!!!

Suara pukulan dan pecahan-pecahan barang di suatu rumah yang sekarang sudah di penuhi dengan darah.

Di sana terlihat seorang gadis sedang terbaring lemas tak berdaya, dan darah yang terus mengalir begitu deras dari kepalanya.

Dia adalah arqueena anya.

Gadis kuat yang selalu di siksa oleh ayahnya.

"Kamu anak tak tahu di untung!! Kamu anak pembawa sial, kamu mati saja aku tidak akan peduli" ucap pria paruh baya tiada lain adalah ayah arqueena yang bernama indra.

"Bug!!! buggg!!" Suara pukulan itu terus berlanjut tiada henti. Indra memukul arqueena memakai sabuk dan menendang tubuh arqueena hingga ia juga mengangkat vas bunga yang berada di ruangan itu dan memukulnya di kepala arqueena.

"Aaaaaah!! Sakit ayah, queen mohon lepaskan queen, queen nggak kuat"

"Jika kamu mati, aku pun akan senang" sambung indra dengan tawanya yang seperti iblis.
Hingga ia pun pergi dan meninggalkan seorang arqueena anya yang sudah tergelatak kaku di lantai.

"Aku harus kuat, untuk diri aku sendiri" batin arqueena.

Di ruangan lain terlihat wanita paruh baya menangis dan terus melafalkan kalimat maaf kepada anak gadisnya yaitu arqueena anya.

Dia adalah tania ibu dari arqueena anya.

Gudang itu sudah terkunci oleh indra, sehingga tania tidak bisa berbuat apa-apa, ia merasa bersalah karena ia tidak bisa membantu anak gadisnya yang sedang kesakitan.

____________________________________________

Keesokan harinya

Tania sudah berjalan ke kamar arqueena untuk menghantarkan makanan breakfest, tetapi langkah tania terhenti karena di cegah oleh indra.

"Kamu jangan berani menolong dia atau aku akan menyiksamu seperti anakmu itu" ucap indra seraya mencengkal tangan tania.

Tania pun mengangguk dan pergi.

"Maafkan aku nakk, aku tidak bisa berbuat apa-apa! Karena aku tidak punya kuasa untuk itu" lirih tania dan air matanya sudah lolos begitu saja dari pipinya.

Di sisi lain.

Ceklekk!! Suara pintu terbuka di suatu ruangan, di mana arqueena menghampiri indra.

Di ruang kerja indra.

Ia terus berjalan berpapah pada tembok-tembok rumah itu, karena arqueena sudah tidak berdaya.

Berjalan saja masih terasa sangat sakit, tapi mengingat ia sungguh menginginkan sesuatu, ia pun melanjutkan niat awalnya.

Tanpa aba-aba, arqueena langsung duduk bersimpuh di depan ayahnya.

Arqueena tetap menginginkan hal kemarin.

FLASHBACK!!

Di suatu ruangan terdengar 2 manusia yang sedang serius membicarakan sesuatu.

"Ayah, queen ingin melanjutkan pendidikan" singkatnya

Angkasa MarfatalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang