Lantai 15

211 5 2
                                    

Aku pun mendadak terbangun pagi itu karena keramaian orang-orang diluar apartemenku. Aku yang berada di lantai 15 pun cukup kaget dan langsung keluar dari jendela ke balkon untuk melihat apa yang terjadi dibawah. Ternyata ratusan orang sedang berteriak sambil menengadahkan kepalanya keatas, tepat menatapku. Aku bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Karena aku berada di tempat yang tinggi, telingaku pun tak mampu mendengar apa yang telah diucapkan ratusan orang tersebut.

Lalu kulihat kiri kanan jendela kamar lain, tak ada siapapun disana bahkan semua jendela terkunci. Lalu kulihat keatas juga nihil, hanya aku saja waktu itu yang berada di atas balkon teras apartemenku. Lalu kulihat lagi mereka yang berada di bawah. Banyak yang berteriak, menangis, bahkan menjerit. Bahkan pemadam kebakaran dan ambulan serta kepolisian yang jumlahnya cukup banyak memadati jalan di depan apartemenku yaitu jalan Aves. Apakah ada kebakaran, atau orang ingin bunuh diri? Tapi tadi telah kulihat sekeliling diluar tak ada tanda tanda kejadian itu.

Karena aku ketakutan dengan apa yang terjadi walaupun tak kuketahui apa masalahnya, langsung saja aku berlari keluar dari kamar apartemenku. Tetapi nahas, ketika baru menorehkan kepalaku kebelakang. Tiba tiba ada seseorang asing yang menatapku didekat pintu sambil membawa sebuah telepon selular. Kemudian tamatlah aku! Kini kusesali, kenapa aku tak meninggalkan apartemen sejak tadi?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERGIDIK - A Riddle StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang