5

1.7K 211 83
                                    

Matahari pagi sudah mulai menampakkan sinarnya. Cahayanya menembus sebuah jendela kamar penginapan sederhana.

Bulu mata lentik itu tampak bergetar sebelum terbuka dan menampakkan mata indah sebening Cristal.

Dongjun mengerutkan keningnya saat merasakan cahaya matahari menyinari wajahnya. Dirinya perlahan mendudukkan tubuhnya dan memijit pelipisnya.

Tiba-tiba ingatan semalam terlintas di pikiran nya. Dirinya memandang sekelilingnya dan menghela nafas sedih.

" Ternyata tadi malam hanya mimpi" gumaman pelan.

Dongjun kira semalam dirinya benar benar bertemu dengan Ye Yun. Tapi ternyata itu semua hanya mimpi padahal dirinya sudah sangat berharap.

Dongjun segera bangun dari tempat tidur dengan perasaan kecewa. Tidak sengaja matanya melihat bayangannya sendiri di cermin.

Pemuda cantik itu mengerutkan keningnya saat melihat bibirnya yang berwarna merah serta bengkak.

Dongjun meraba bibirnya dan seketika matanya membulat sempurna. Dirinya ingat jelas jika tadi malam ia mencium Yun ge.

Dia kira hanya mimpi tapi ternyata memang kenyataan.

"Jadi tadi malam itu bukan mimpi" Dongjun seketika tersenyum dan .....

"Aaaaaaaaaaaaaaa"

Dongjun berteriak kencang sambil loncat loncat heboh. Pemuda cantik itu bahkan meremas bantal nya dengan semangat.

Dirinya bahkan tidak perduli jika ada yang mendengar teriakannya. Atau melihat tingkah lakunya yang seperti orang gila.

"Astaga Yun ge masih hidup. Dia datang menemui ku dan mencium ku"

Dirinya senyum senyum seperti orang gila bahkan bantal nya yang dirinya remas hampir berlubang karena saking semangatnya.

Dongjun menepuk pipinya dan mengipasi wajahnya yang memerah karena malu dan juga senang.

Meskipun dirinya agak kecewa karena Yun ge belum mau menunjukkan wajahnya. Tapi dirinya sedikit lega karena ternyata dirinya masih hidup.

Dongjun kemudian berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Dirinya harus segera sampai di tempat ujian karena dirinya yakin jika Yun ge nya akan berada di sana.

"Ketika kita bertemu lagi Yun ge. Akan aku pastikan bahwa kau tidak akan bisa meninggalkan ku" ucap Dongjun optimis matanya memancarkan kilatan obsesi.

(Oooo Dongjun mulai beraksi nih 🤣🤣🤣

Hati hati Yun ge 🤭🤭🤭)

Saat sedang berjalan menuju ke aula dirinya berpapasan dengan Lei Mengsha dan Xiao Roufeng serta seorang pemuda cantik dengan wajah yang ditutupi oleh sebuah tudung.

"Ah selamat pagi Dongjun. Kau terlihat bersemangat sekali" sapa Lei Mengsha dengan tawa khas nya.

"Selamat pagi juga senior. Aku hanya tidak sabar untuk ikut ujian" balas Dongjun sopan walaupun tidak bisa menutupi aura bahagia nya.

" Apakah aku bertemu dengan seseorang. Soalnya aku lihat kau seperti sudah dieksekusi sedikit" goda pemuda yang memakai tudung putih.

Bukan tanpa alasan ia mengatakan hal itu. Tapi memang bibir Dongjun masih terlihat bengkak dan juga merah itu membuat ketiga senior curiga.

"Maaf sebelumnya senior aku tidak harus menjawab pertanyaan mu. Dan juga aku tidak mengenalmu" balas Dongjun cemberut membuat wajahnya seperti seekor tupai.

Ketiga orang itu malah terkikik geli melihat wajah Dongjun. Sedangkan Dongjun malah memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Baiklah maaf kan aku yang tidak memperkenalkan diri. Aku Liu Ye murid keempat akademi" ucap Liu Ye sopan.

The Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang