awal

31 20 12
                                    

Happy Reading

Selemah menikmati ceritanya



.....

Kicauan burung tak mengganggu tidur nya yang lelap, semilir angin menerbangkan anak rambutnya yang membuat tidur nya semakin lelap, namun beberapa detik kemudian kerutan di dahinya muncul ketika ia merasa tidur nya terusik dengan sesuatu yang menyentuh wajahnya, tangannya yang kokoh mengambil sesuatu yang terjatuh di atas wajahnya, mata kelam itu perlahan terbuka, kembali kerutan di dahinya muncul ketika merasakan seberkas cahaya masuk ke dalam retina nya.

Ia kemudian mendudukkan diri, mata kelam itu perlahan terbuka menampilkan sorot mata yang tajam dan dingin, bibir tipisnya itu membentuk garis lurus, menambah kesan dingin di wajahnya.

" Sudah sore? " Suara berat khas bangun tidur terdengar begitu dalam.

Sorot mata yang tajam dan dingin itu bergulir ke kiri dan kanan mencari sesuatu yang di bawa nya, " Jam 5 sore. "

Dia, Satria Arjuna Wijaya. Sosok yang dingin dan minim ekspresi itu segera bangkit dan beranjak pergi, menyambar tas yang tergeletak di samping kanannya, tangan kiri nya mencari kunci motor di saku celana sekolah nya, setelah nya ia segera menaiki motor, menghidupkan mesinnya lalu melesat pergi meninggalkan tempat dimana ia tertidur nyenyak.

Bersamaan dengan dirinya pergi, muncul sosok perempuan berambut panjang dengan netra coklat gelap dengan bulu mata yang panjang dan lentik dari balik pohon, ia menatap sendu Satria yang melesat pergi tanpa menyadari kehadiran nya.

Bibir tebalnya yang merah bagaikan buah delima itu ia gigit untuk menahan rasa sakit di hatinya kala mengingat alasan mengapa pria itu bisa tertidur di tempat ini, " Bahkan kau tidak menyadari kehadiran ku, " lirihnya.

Drrttt

Getaran dari ponselnya mengalihkan rasa sedihnya, ia segera mengambil ponselnya dan segera mengangkat panggilan telepon.

" Phina! Kau dimana? Ayok cepat kesini, aku sudah menunggu mu tahu! "

Pekikan dari seberang telepon membuatnya menjauhkan ponselnya dari telinga, ia sedikit meringis mendengar teriakan nyaring dari sebrang sana.

" Ah, Asa. Maaf, sepertinya aku tidak bisa, tiba-tiba saja ada urusan mendadak yang harus aku selesaikan, sekali lagi maaf ya aku tidak bisa ikut berkumpul bersama kalian, " ujarnya dan setelah nya ia langsung menutup panggilan telepon tanpa menunggu respon dari seseorang yang ia panggil 'Asa.

Ia memasukkan ponselnya kedalam tas sekolah, setelah nya ia melanjutkan langkah nya dengan sedikit terburu-buru.

Dia, Seraphina Widya Ratnasari. Sosok perempuan yang sedari tadi memperhatikan Satria dari jauh.

Jauh dari tempat Phina, seorang perempuan tengah menggerutu kesal sambil menatap sengit ponsel genggam nya, di samping perempuan itu terdapat sosok laki-laki yang sedari tadi berusaha untuk menenangkan perempuan itu.

" Asa, sudahlah, mungkin Phina benar-benar memiliki urusan mendadak yang tidak bisa di tinggal, " ujarnya dengan lembut, tak lupa juga tangannya senantiasa mengelus lembut pundak sempit perempuan di samping nya.

" Tapi Ar, kita udah nunggu hampir satu jam! Dan dia dengan seenaknya ngebatalin janjinya! " ujar perempuan yang di panggil Asa, atau lengkapnya Astra Nindita Pertiwi.

Dan sosok laki-laki di samping Asa adalah Ardian Suryadharma, sosok laki-laki yang menjadi kekasih Asa sejak 1 tahun yang lalu.

Phina dan Asa berjanji untuk makan bersama di sebuah rumah makan cepat saji yang berada tak jauh dari sekolah mereka, Asa mengajak Ardian sang kekasih untuk menemani nya menunggu Phina yang tidak juga muncul, padahal Asa sudah mengabari jika dirinya sudah tiba di restoran.

Namun setelah hampir satu jam menunggu dengan keadaan perut yang sudah keroncongan, Asa menelpon Phina dan mendapati Phina yang membatalkan janjinya membuat nya kesal.

" Lebih baik kita makan saja, ini sudah gelap, kamu belum makan siang tadi, " ujar Ardian mengalihkan perhatian Asa.

Dengan kesal Asa menganggukkan kepala nya, sementara Ardian segera memesan makanan untuk keduanya.

.....

Segini duluu
Hehehe pemanasan dulu
Jangan llupa
Vote
Komen
Dan Share

Salam hangat Nana Chan
18/08/2024

𝐋𝐚𝐧𝐠𝐢𝐭 𝐌𝐚𝐥𝐚𝐦 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang