The Last

2.9K 282 74
                                    

Ratu FA kembali berduka. Cintanya kandas karena segumpal upil. Sedih memang. Tapi bagaimana lagi, mungkin Ratu FA memang ditakdirkan sendiri untuk selama-lama-lama-lama-lamaaaanya. Tapi, selamanya adalah waktu yang sangat lama jika harus dijalani sendirian. Memikirkan hal itu, kontan membuat Ratu FA menangis meraung-raung. Dia sudah lelah mencari-cari. Karena semua yang ia dapatkan hanyalah zonk.

"Ibu Peri, datanglah ..." ucapnya sambil sesenggukan. Mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk mendapatkan hidayah dari Ibu Peri.

Setelah Ratu mengucapkan kalimat tersebut, tiba-tiba kamar Ratu FA dipenuhi dengan asap pink. Ratu FA terbatuk-batuk karena tak sengaja menghirup asap yang beraroma terapi tersebut. Sepertinya Ibu Peri terlalu banyak menggunakan asap kali ini.

"Ratuku, aku datang ..." ucap Ibu Peri yang tiba-tiba sudah berada di hadapan Ratu FA.

"Ibu Peri," panggil Ratu FA sambil mewek. Kontan Ibu Peri langsung mendekat dan duduk di sebelah Ratu FA yang sedang dilanda galau musiman.

"Menangislah Ratuku," ucap Ibu Peri sembari mengelus lembut rambut Ratu FA.

"Apa yang harus aku lakukan, Ibu Peri? Ketika aku sudah mencoba membuka hati, malah zonklah yang kudapat. Tahu begitu lebih baik aku menikah dengan pohon saja." Ratu FA semakin terisak.

"Ratuku, janganlah bersedih terus menerus. Belajarlah dari apa yang sudah terjadi," ucap Ibu Peri lembut. "Misalkan, belajarlah dari pengalamanmu mengenal Raja Nista. Jika kedua gadis itu tidak datang, apa mungkin dirimu tahu kalau dia mempunyai banyak perempuan?"

Ratu FA terdiam merenungkan ucapan Ibu Peri. Tapi apa yang dibilang Ibu Peri benar juga, jika semuanya terungkap ketika mereka sudah menikah, betapa tambah hancur hatinya.

"Dan dari Raja Upil, dirimu bisa belajar bahwa semua orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meskipun dia suka ngupil, dia bukanlah orang yang jahat. Mungkin kalian perlu menyudahi perang Upil di antara kerajaan kalian."

Ya, semenjak penolakan Ratu FA terhadap upil Raja Upil, kerajaan mereka kini berperang. Raja Upil tidak terima dengan tinju yang ia dapatkan dari Ratu FA. Oleh sebab itu, hingga saat ini, kerajaan Upil masih terus melancarkan bom upil ke kerajaan Kazuzuju.

"Minta maaflah kepada Raja Upil, kasihanilah rakyatmu yang pada kena bom upil."

"Baiklah Ibu Peri, aku nanti akan meminta maaf kepadanya."

Yang dikatakan Ibu Peri benar, jangan sampai masalahnya dengan Raja Upil berdampak buruk terhadap rakyatnya. Dan lagi, memang Raja Upil tidaklah jahat atau apalah itu. Dia hanya suka ngupil. Itu manusiawi. Sepertinya Ratu FA memang yang salah. Seratus persen salah.

"Jatuh cinta memang mudah, tapi menemukan yang pas dan untuk selamanya itu yang susah. Ratu harus sabar, tidak ada salahnya jika mendapatkan yang salah terlebih dahulu, anggap saja itu pelajaran. Dan nanti, jika saatnya tiba, dia yang tepat pasti akan datang."

"Tapi kapan, Ibu Peri? Aku lelah menunggu ataupun mencari," ucap Ratu FA terlihat lesu. Kini dihapusnya dengan kasar air mata yang menetes di pipinyam

"Bersabarlah, jangan pernah lelah. Semuanya akan membuahkan hasil."

Ratu FA hanya bisa mengangguk pasrah. Mungkin memang di harus bersabar. Dia sudah bersabar selama ribuan tahun, apa salahnya bersabar lagi untuk ribuan tahun ke depan. Siapa tahu memang apa yang diucapkan Ibu Peri benar. Jika saatnya tiba, Ratu FA akan menemukan jodohnya.

"Sudah dulu ya, Ratu. Ibu Peri mau kencan dulu sama Bapak Peri. Selamat menunggu, Ratu."

Belum sempat Ratu membalas ucapan Ibu Peri, tapi Ibu Perinya sudah hilang terlebih dahulu. Ya sudahlah, selamat menunggu jodoh datang, Ratu FA. Takkan lari jodoh dikejar.

Ratu FATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang