PROLOG

15 2 0
                                    

Tepat hari ini, Amara Kimberly Hadi resmi di persunting oleh suami dari sahabatnya, Samudra Gama sesuai dengan permintaan terakhir sahabatnya sebelum menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit komplikasi yang dideritanya hampir tiga tahun belakangan ini.

"Saya Amara Kimberly Hadi menerima engkau, Samudra Gama menjadi suamiku, dalam keadaan sakit maupun sehat, suka maupun duka, menjadikan engkau yang terakhir sampai maut memisahkan kita" Ucap Amara sambil menjabat tangan sang mempelai pria dengan menatap wajah sang calon suami.

"Saya Samudra Gama menerima engkau menjadi..." Tiba-tiba Samudra sapaannya, berdiam sambil menatap wajah Amara dengan tatapan yang sulit diartikan dan tanpa sadar melepas jabat tangannya dengan Amara.

"Mas belum siap sayang, menggantikan posisi sahabatmu menjadi penggantiku"

"Please sayang, mas boleh lari dari sini ya sayang" Ucap Samudra dalam hati.

Amara yang melihat Samudra tiba-tiba berhenti mengucapkan janji pernikahan mereka dan melepaskan jabat tangannya membuat dirinya berfikir bahwa Samudra belum siap untuk menikah dengan dirinya.

Rasa takut sempat menghampiri Amara, tapi dirinya tetap berusaha untuk tenang agar seluruh keluarga besarnya maupun keluarga besar Samudra tidak gegabah.

Pastor yang memimpin jalannya pemberkatan nikah, langsung menghampiri Samudra. "Bagaimana Samudra?" Tanya Pastor Huvang dengan pelan.

"Tidak apa-apa pastor"

"Baiklah, ucapkan dengan baik ya Samudra"

Samudra mengulangi ucapan janji pernikahannya dengan Amara sambil kembali menjabat tangan Amara. "Saya Samudra Gama menerima engkau, Amara Kimberly Hadi menjadi istriku, dalam keadaan sakit maupun sehat, suka maupun duka, menjadikan engkau yang terakhir sampai maut memisahkan kita"

Tepat tiga bulan kepergian sang sahabat, Nara Christine Widodo, dan hari ini Amara sah menjadi istri dari suami sang sahabat dan menjadi ibu sambung untuk Puteri kecil mereka, Kanaya Anastasia Gama yang sudah berusia lima tahun.

Tak lupa Samudra menyematkan cincin pernikahan mereka di jari kanan Amara dan mencium kening wanita yang sudah sah menjadi istrinya begitupun sebaliknya Amara menyematkan cincin pernikahan mereka di jari kanan Samudra dan memberikan senyum sendu kepada sang suami.

Setelah pemberkatan pernikahan Amara dan Samudra sudah selesai, kembali acara dilanjutkan resepsi dengan undangan yang berkisar dua ribuan orang termasuk kolega dari orang tua Amara maupun kolega dari orang tua Samudra.

Ucapan selamat terus berdatangan dari tamu undangan, dan papan bunga ucapan selamat menempuh hidup barupun tersusun rapi di halaman hotel tempat dimana resepsi mereka dilaksanakan.

Amara terlihat sang cantik dengan balutan gaun putih dengan polesan make up yang natural membuat dirinya banyak disanjung oleh tamu undangan ditambah Samudra yang terlihat beribawa bersanding dengan Amara, membuat mereka seperti sangat cocok.

Pasti kalian bertanya-tanya dimana puteri kecil Samudra dengan Nara?
Ya, anak sambung Amara sedang duduk di meja yang dikhususkan untuk keluarga inti ditemani oleh Nana, Asisten rumah tangga yang sudah bekerja cukup lama, mulai Nara dinyatakan hamil dan disitulah awal Nana bekerja dengan Samudra.

Terlihat sekali wajah Kanaya yang tidak menyukai Amara, apalagi sekarang Amara sudah menjadi ibu sambung untuk Kanaya, membuat Kanaya tambah membenci Amara dan berfikir bahwa dirinya yang sudah membuat Samudra harus melupakan bundanya.

-Semoga kalian suka dengan novel yang ku buat ya🙏-

Salam hangat dari ame🤍

Setulus Cinta AmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang